Cantik

69 9 0
                                    


Jangan salah kan hati ku juka sudah menaruh perasaan dan sejuta harapan padamu


Sinar matahari yang terik membangunkan gadis berkulit putih itu dari tidur lelapnya.Matanya mengerjap bebarapa kali,sambil menahan rasa pusing di kepalanya.

Dengan menahan semua rasa sakit yang tubuhnya rasakan,Raina tetap memaksakan untuk berangkat kuliah pagi ini.
Hari ini dia tidak di antar Hanif dengan alasan tak mau merepotkan Hanif terus-menerus,tapi bukan kah kenyataannya seperti itu,dirinya memang selalu merepotkan Hanif.

Saat ini Raina melangkahkan kakinya gontai menuju kelasnya,ia sengaja berangkat lebih awal agar tidak menatap teman-temanya yang selalu memamdangnya seperti seorang jalang,memang terdengar sangat hina.

Semenjak di ajak kabur Hanif ke puncak beberapa waktu lalu,Raina jadi sering kena cemoohan teman-teman nya, mereka mengira Raina itu perempuan murahan yang rela bolos mata kuliah demi seorang Hanif.Sunguh Raina tidak ingin mengingat kejadian itu.

Raina membanting tasnya kasar,kembali lagi pikirannya terisi oleh lelaki itu,tak di pungkiri Raina sudah mengakui kalau dirinya menyukai Hanif,Hanif pun tau,bahkan beberapa hari yang lalu Hanif mengutarakan perasaanya pada Raina,dan menembak Raina untuk jadi kelasihnya,tapi apa yang ia dapat?,gadis itu menolaknya padahal Hanif sendiri tau perasaan Raina padanya.Dan semenjak kejadian kemarin itu hubungan keduanya tidak semakin dekat tapi malah menjauh,Hanif yang setiap paginya mengantar Raina,kini tidak pernah menginjakkan kakinya keapartement gadis itu,bukan ke inginanya,tapi Raina lah yang memintanya.

Tak mau ambil pusing gadis itu lebih memilih membenamkan kepalanya diatas tanganya yang terlipat,kelas masih sangat sepi,ketiga temannya pun belum berangkat.

Berselang beberapa menit,setelah Raina tertidur dia atas bangkunya,pintu kelasnya di buka dengan kasar,gadis itu di buat terpenjolak dengan keempat seniornya dengan wajah yang menyeramkan itu,Raina memutar bola matanya malas,.

Pagi-pagi begini udah di samperin macan aja

"Jadi ini yang ngatain Lo pelacur kemaren vit?" Tanya seorang gadis berpenampilan tidak rapi,rok di atas lutut,baju ketat serta almamater yang entah kemana tidak dipakai.

"Iya,lo liat sendiri kan,betapa polosnya bocah ini" ujar wanita satu-satunya ia kenali,dia adalah Kavita,gadis yang menyiramkan lemon tea ke tubuhnya.

"Hahahah" wanita tadi tertawa renyah.

"Lo yang namanya Raina?" Tanya wanita di belakang Kavita,badannya tidak terlalu tinggi tapi pakaiannya yang ketat itu membuatnya terkesan sexie.Raina tidak menjawab, gadis itu memutar bola matanya malas,dan memilih pergi meningalkan keempat seniornya tadi.

"Mau kemana lo?" Teriak Kavita.

"Bukan urusan kakak!" Bentak Raina tak mau kalah.

"Lo mau berlindung sama sahabat-sahabat lo yang sok berani itu!" Betak Kavita lagi.

"Kemana Raina yang kemarin?,Raina yang ngatain gw pelacur murahan!, disini lo yang terlihat murahan,berani ngomong kayak gitu di depan temen-temen lo! Daong sini ngomong!" Raina berbalik badan,dia tidak terima di bilang seperti itu,dia mengatakan seperti itu kemarin bukan karena sahabatnya tapi dirinya sendiri yang mengatakan.

"Pengecut Lo bisanya cuman berlindung sama temen-temen Lo" Tambah teman Kavita itu

"Pengecut?,Hahaha"Raina tertawa Renyah.

"Kalau saya pengecut,bedanya sama kak Kavita apa dong?,kan sama-sama berlindung sama temenya" ucap Raina dengan serigainya.

"Mulut di ciptain di depan bukan belakang!" Ujar teman Kavita tak mau kalah.

She Is Raina [HANIF SJAHBANDI LOVE STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang