Raina Andriana

113 9 0
                                    

Siang ini,pembelajaran sudah selesai.Semua Mahasiswa bercecerang,meningalkan gedung Universitas mereka.Tapi tidak untuk Raina,Wanita cantik itu masih bergelayut dengan soal Fisika nya,selain pandai Pelajaran Bahasa ,Raina juga menguasai Mapel Ipa,menurut gadis itu,mengerjakan soal Ipa adalah hal yang lumayan sulit, tapi penuh tantangan, dan dia sangat menyukai tantangan,hinga ahirnya sedikit demi sedikit ia mulai menguasai  Pelajaran Ipa sejak SMP.

Gadis itu tengah berbincang,dengan Alisha Safiya, Mahasiswa jurusan Ekonomi,yang dipilih Amel,untuk lomba Lusa.

"Oh soal yang ini,di cari F nya dulu baru t nya" jelas Raina yang di angguki kepala oleh Alisha.

☔☔☔

Sementara itu Hanif termelung di dalam kamarnya,sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyum termanis di dunia, lelaki jakun itu sedang membayangkan Raina yang tengah menolong Anak jalanan di alun-alun Bandung beberapa waktu lalu.

Cantik . Batinnya,Lima detik setelahnya ia baru tersadar dengan apa yang hatinya katakan,benarkah dia mengagumi Raina, Ah palingan dia hanya kagum dengan paras Raina.

Tak mau lebih lama membayangkan Raina,yang terus terusan menguasai otaknya ia memilih memainkan ponselnya,mencoba menghubungi gadis tersebut.

"Bego lo nip, lo kan nggak punya nomornya," ujar Hanif bermonolog,sambil merutuki dirinya sendiri.

"Apa gw ke apartementnya aja ya," ujarnya lagi.

"Ah,nanti mau bilang apa gw sama dia?" Ujar Hanif bingung.

"Bodo lah" Hanif langsung bangkit dari duduknya,langsung mengambil kunci mobil dan pergi menigalkan rumah,tanpa pamit,ya karena dia sendirian di rumah,mamanya sedang di bekasi mengurus bisnis baju yang dia geluti beberapa tahun yang lalu.

Jalanan yang lumayan macet,tidak menyurutkan niatnya untuk menemui Raina,toh kalau dia dirumah sendiri tidak ada yang bisa di ajak ngobrol nantinya.

Tak butuh waktu lama,setelah menembus kemacetan jalanan kota,Hanif ahirnya sampai di Apartement Raina.Kemudian bertanya pada satpam yang menjaga Apartement tersebut.

"Pak,emm Raina nya ada?" Tanya Hanif.

"Belum pulang mas,Ahir-ahir ini teh Raina pulang agak sore,katanya ada tambahan jam " jelas Satpam tersebut,Hanif mangut-mangut mengerti,pantas saja gadis itu jarang sekali main ke rumahnya,padahal Mamanya sering menanyakan Raina.

"Oh ya sudah saya pulang dulu kalau begitu" ujar Hanif.

"Iya mas,silahkan" ujar satpam itu dengan ramahnya.

Satpam itu membukkan gerbang untuk Hanif,dan setelah berterima kasih Hanif memacu mobil miliknya menuju kampus Raina yang berada tidak jauh dari apartement itu.

Setelah sampai,Hanif melihat sekeliling kampus yang lumayan sepi,hanya ada segelintir mahasiswa yang lalu lalang membawa tumpukan buku-buku tebal.

Tapi matanya langsung tertuju pada seorang pemuda jangkung yang tungginya tak jauh beda darinya, kalau di lihat dari wajahnya,dia cukup familiar dengan wajahnya.

Hanif menungu di samping pemuda yang sedang duduk tersebut, hinga pemuda tadi menoleh pada Hanif yang sedang duduk di sampingnya.

She Is Raina [HANIF SJAHBANDI LOVE STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang