Nine

2.5K 524 56
                                    

Soulmate!




Hyunsuk menatap kosong tumpukan buku di depannya. Rencana mengerjakan tugasnya gagal. Ia tidak konsentrasi sama sekali.






Ingatannya pergi pada saat Byounggon menabraknya tadi. Tatapan Byounggon padanya.






Ada apa?







Ah! Atau jangan-jangan dia melihat tato—astaga..








Hyunsuk buru-buru membereskan bukunya berjalan dengan langkah cepat sambil menekan kontak seseorang untuk dia telpon.







"Hal—"






"Di mana? Malam ini bisa bertemu?"






.
.
.





Hyunsuk membisu.







Jihoon dan Junkyu menatap Hyunsuk dengan khawatir.








"Ternyata benar.." ujar Hyunsuk pelan.






Ia menatap Jihoon dan Junkyu lalu ujung bibirnya tertarik ke atas.






"Kyu! Hoon! Dia soulmate-ku!"






"B-Benar Hyung!"






Hyunsuk kembali diam. Raut wajahnya berubah. Ia kembali ingat dengan pertemuan tanpa sengajanya bersama Byounggon.







"Tapi—kenapa dia terlihat sedih?"








Dahi Jihoon mengerut, "siapa?"








Hyunsuk tak menjawab membuat Junkyu dan Jihoon menjadi khawatir. Kedua sahabat itu saling bertatapan, memberikan kode untuk terus mendorong Hyunsuk mengatakan apapun itu.








"Aku yakin dia tadi lihat, tapi kenapa dia tidak—"









Hyunsuk menatap Jihoon dan Junkyu. Mendadak air matanya mengalir membuat Jihoon dan Junkyu panik, bahkan dirinya sendiri.








"L-Loh? K-Kenapa air mataku?"









"Hyung? Ada apa?" panik Junkyu







"T-Tidak tahu. S-Sesak, Kyu. S-Sakit, ugh—"








"Hyung!"





.
.
.





Byounggon tak bergerak. Sudah tiga jam ia melakukan ini. Diam di depan tv yang menyala.







Ia tak menontonnya. Bahkan tidak terusik dengan dering ponsel yang terus berbunyi setiap 15 menit.






Ia sudah meneguk 5 kaleng bir, dan di tangannya adalah kaleng ke 6.






Dia sama sekali tidak dapat berpikir jernih sejak pertemuan tidak sengajanya dengan Hyunsuk tadi.






Yang mengungkapkan semua.







Kenapa harus Hyunsuk? Orang yang baru dikenalnya kemarin? Tetangganya? Sepupu dari adik tingkat yang sudah seperti adiknya sendiri?








Jujur, ini semakin membuat Byounggon sulit untuk menerima. Kenapa tidak orang yang sudah ia kenal dekat, agar ia tidak merasa harus belajar mengenal orang tersebut.










Entah.








Entah. Byounggon pusing.









Rasanya kepala ingin pecah.







"Ugh, sial," umpatnya begitu kembali merasakan sesak di dadanya.






Ia kembali menegak bir tanpa peduli ia akan sakit kepala atau muntah-nuntah setelah ini.







Yang pasti, ia butuh menyegarkan pikiran juga perasaannya yang campur aduk sekarang.








Pip pip







Telinga Byounggon menajam. Ia menatap pintu apartemennya.







Jelas itu suara mesin password pintu. Tapi, bukan miliknya. Lantas milik siapa—oh!








Byounggon berangkat dari duduknya berusaha berjalan dengan cepat menuju pintu apartemennya.







Cklek.







Byounggon membuka pintu. Menemukan sosok mungil yang juga membuka pintu unit miliknya sendiri menoleh ke arahnya dengan mata sembab.







Iris mata itu kembali bertemu untuk sekian detik sebelum—








"Hoek!"





"H-Hyung!"




Soulmate!

[✔️] Soulmate! (Lee Byounggon x Choi Hyunsuk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang