Ten

2.6K 565 39
                                    

Soulmate!



"Astaga!"




Hyunsuk berdecak begitu melihat ruang tv Byounggon yang berantakan. Cemilan dan kaleng bir berserakan di mana-mana.







"Demi Tuhan, ada apa dengannya?" protes Hyunsuk dan dengan sukarela merapikan semuanya.






Hyunsuk tanpa sengaja menatap ponsel Byounggon yang menampilkan panggilan masuk.






📞Midam Hyung❤️ is calling...






Jantung Hyunsuk berdetak cepat. Plastik yang ia gunakan untuk membereskan sampah-sampah terjatuh begitu saja begitu panggilan itu berhenti dan berganti dengan lockscreen wajah Byounggon dan seorang pria cantik.






Hyunsuk tertawa. Tertawa yang terdengar perih.





"Ah, makanya kau--"






Astaga. Ini sakit.






.
.
.





"Ugh," Byounggon menggeram merasakan sakit pada kepalanya.





Ia melirik jam weker. Pukul 8 pagi. Beruntung dia tidak ada kelas hari ini.





Byounggon mencari-cari ponselnya yang kemudian ia ingat meninggalkannya di ruang tv.





Ia bangun dari tidur dan berjalan tertatih menuju ruang tv.





Ia mengambil ponselnya dan hendak berjalan menuju dapur sebelum ia berhenti dan membalikan tubuhnya.






Tunggu. Kenapa ruang tv-nya bersih? Siapa yang--sial!





Ingatan semalam muncul dengan sendirinya. Tiba-tiba saja Byounggon merasa sangat malu dengan dirinya sendiri.






"Astaga, bagaimana aku berterima kasih dan meminta maaf?" ucapnya sambil menarik geram rambutnya sendiri.





Ia berjalan menuju dapur dan hendak mengambil obat pereda mabuk, namun matanya menangkap objek asing pada pintu kulkasnya.







Aku masakan sup untuk menghilangkan mabukmu. Maaf menggunakan dapurmu tanpa izin. Panaskan dulu jika ingin memakannya.
Jangan mabuk lagi, rumahmu jadi sangat berantakan.

-Hyunsuk





Byounggon melirik kompornya. Benar saja, panci berisi sup sudah di sana. Astaga, Byounggon benar-benar tidak tahu harus bagaimana untuk membalas rasa terima kasih dan meminta maaf atas kekacauan ini.






"F*ck, I will not get drunk again!"





.
.
.





Cklek.




Hyunsuk menatap pintu unit di depannya begitu ia keluar dari miliknya.






Hyunsuk menghela napas. Ia kembali teringat dengan segala hal yang membuatnya mengerti sekarang.








"Apa yang kau harapkan Choi Hyunsuk?"






Saat ingin melajukan kakinya, Hyunsuk menoleh karena dengan tiba-tiba pintu di depannya terbuka.






Yang membuka pintu sama kagetnya.







"Hyunsuk--" "Hyung--"









Krik








"A-Ah! K-Kau ada kuliah?" Tanya Byounggon tiba-tiba.






"Ha? Eh, i-iya!"





Byounggon mengangguk. Hyunsuk juga ikut mengangguk. Lalu mereka kembali diam, canggung.








"K-Kalau begitu aku duluan, Hyung,"







"O-Oh! Ya! Baik!"







Hyunsuk baru saja tiga kali melangkah namun kembali ia hentikan karena Byounggon memanggilnya.







"Hyunsuk!"






"Y-Ya?"






"Eum--"







"T-Terima kasih supnya, dan--"







Byounggon membeku begitu Hyunsuk tersenyum padanya. Matanya menatap lurus pada kedua mata Hyunsuk yang ikut tersenyum.







"Tidak masalah, Hyung. Barangkali kau butuh teman minum, aku akan menemanimu," ucap Hyunsuk.







"Aku duluan Hyung!"








Byounggon masih diam di tempat menatap punggung kecil Hyunsuk yang menjauh menuruni tangga.







"A-Apa itu barusan?"





Soulmate!

Hi, fellas!
Aku double up, tapi.. Kayaknya.. Dua hari ke depan aku sedikit sibuk.
Hmm, tapi lihat aja nanti🤭

Anyway! Come visit my curiouscat dan tanya apa aja, seputar ff juga tapi ga boleh yang mengundang spoiler hehehehe

https://curiouscat.me/itsdk1317

[✔️] Soulmate! (Lee Byounggon x Choi Hyunsuk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang