Twenty Five

2.5K 493 124
                                    

Warn! Persiapkan hati dan perasaan.





Soulmate!







"Aku ingin mereka bertemu,"







Midam menoleh lalu tersenyum kecil.








"Lalu, bagaimana membuat mereka bertemu?"






Hyunsuk menghela napas. Hyunsuk benar-benar ingin mempertemukan Byounggon dengan orang tuanya. Hyunsuk yakin Byounggon merindukan sosok mereka, terlebih ketika Ayahnya datang kemarin.








"Kau sampai sengaja mengajak Byounggon berbelanja di toko baju milik Pak Junhoe,"








Hyunsuk mencebik. Mengingat rencananya yang gagal itu membuatnya kesal. Tapi setidaknya, rencana ia memancing Jiwon datang ke apartemen berhasil.








"Aku tidak yakin Byounggon Hyung tahu bahwa soulmate Abeonim sudah meninggal dan Junhoe Eomonim bercerai,"











Midam diam. Ia memperhatikan Hyunsuk yang menumpukan wajahnya pada tumpukan tangan, menatap kosong ke arah depan.











Hyunsuk sangat mengkhawatirkan Byounggon, dan Midam sangat berterima kasih karena Hyunsuk lah orang yang akan selalu berada di sisi Byounggon sekarang.











"Hei, kau tahu..." Hyunsuk menoleh. Menegakan tubuhnya dan menatap Midam.










"Byounggon sangat beruntung memilikimu,"








Wajah Hyunsuk memerah. Oh, dia tidak akan menyangka kata itu keluar dari mantan kekasih soulmate-nya.












"A-Apa sih Hyung!"










.
.
.









Hyunsuk yang sedang mengambil nasi langsung menoleh begitu mendengar penuturan Byounggon.











Matanya membesar. Ia langsung duduk di kursi depan Byounggon dan menatap soulmate-nya itu dengan serius.












Byounggon menutup matanya. Menghindari kontak mata dengan Hyunsuk.










"Hyung, tatap aku! Kau tidak bohong, kan?"










Lama sekali dan akhirnya Byounggon mengangguk.











Hyunsuk berjingkrak kegirangan. Ia mengambil ponselnya lalu mencari kontak seseorang.









"Aku akan menghubungi mereka!"









"Tidak!"









Hyunsuk menoleh, menatap Byounggon dengan bingung.









"Ayah saja,"







"T-Tapi Hyung--"











Byounggon menggeleng. "Ayah saja. Kumohon,"









Hyunsuk tidak bisa berkata apa-apa. Ia akhirnya menekan kontak Jiwon dan mengiriminya pesan.









.
.
.






Hyunsuk membuka pintu kamar setelah selesai dengan tugasnya. Ia tak mendapati Byounggon di dalamnya melainkan kekasihnya itu berdiri di balkon dengan baju hangatnya.











Hyunsuk berjalan pelan, mencoba untuk tidak bersuara lalu memeluk tubuh tinggi Byounggon dari belakang.








Byounggon terkekeh lalu menarik Hyunsuk untuk bertukar tempat dengannya.









Hyunsuk hanya tertawa dan menerima perlakuan Byounggon untuk bertukar memeluknya dari belakang.








Byounggon memeluk Hyunsuk erat. Menghirup aroma sampo yang selalu menjadi candu baginya.









Byounggon benar-benar jatuh cinta pada sosok mungil ini. Hyunsuk menyihirnya seperti tidak ada pilihan lain selain dirinya. Mungkin itulah bagaimana konsep soulmate bekerja.










"Hei," panggil Byounggon sambil menghirup aroma Hyunsuk dari perpotongan lehernya.








"Hm?"







"Menurutmu, apa Ibu ingin bertemu denganku?" tanya Byounggon sambil mencuri kecupan pada leher Hyunsuk.











Hyunsuk menampar tangan Byounggon karena ia merasakan geli pada lehernya, Byounggon hanya tertawa tapi masih terus jahil dengan mengecupi leher hingga pipinya.











"Tentu saja. Beliau pasti merindukanmu,"














Byounggon diam sebentar lalu membalikan tubuh Hyunsuk dan membawa tubuh mereka duduk di sofa yang berada di balkon.












Hyunsuk duduk dalam pangkuannya dengan saling berhadapan. Byounggon menarik tubuh Hyunsuk untuk mendekat padanya.









Tangan Hyunsuk terulur dan mengalung pada leher Byounggon. Merapatkan tubuhnya hingga dahi mereka bertemu.













Mereka dapat merasakan deru napas masing-masing di tengah sejuknya malam hari ini.










"Hei," panggil Byounggon dengan nada berat.











"Hm?"









Manik mereka bertemu lalu senyum terukir dikeduanya.











"Terima kasih," ucap Byounggon.











Hyunsuk terkekeh. "Apapun untukmu," lalu mendaratkan ciuman penuh kasih sayang.










Byounggon tersenyum dalam pangutan mereka. Ia merasa menjadi orang yang sangat beruntung untuk dapat memiliki Hyunsuk.










"I love you, Choi Hyunsuk,"










"I know,"









Berikutnya Byounggon membawa tubuh mungil itu masuk kembali ke dalam kamar dan menyelesaikan kegiatan mereka di sana😌









Soulmate!






Harap bersabar, pembaca buku ini ada yang di bawah umur.

Ngaku!! :(

[✔️] Soulmate! (Lee Byounggon x Choi Hyunsuk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang