Fifteen

2.9K 593 179
                                    

Soulmate!



Byounggon telah mempelajarinya. Mendalami lebih dalam tentang enchanted tattoo mereka.






Setiap kali ia merasa sesak dan sakit, pasti itu ada kaitannya dengan Hyunsuk. Ya, ketika Hyunsuk merasakan sakit karena Byounggon, Byounggon akan ikut merasakannya.







Tuhan mengikat mereka seperti itu, untuk merasakan perasaan sakit yang sama.








"Hyunsuk, I'm not going," ujar Byounggon.






Ketahuilah Byounggon sudah berdiri di sana selama satu jam.







Oof, dengan bau keringat🤷‍♀️








"Aku ada tiga mata kuliah hari ini. Aku akan bolos--"







Cklek.






"Kuliah, bodoh!"







Hyunsuk memukul Byounggon keras dengan tas yang sengaja ia bawa. Wow, it's hurt.








Byounggon tersenyum lebar, ia terkekeh begitu tahu bahwa ia berhasil membuat Hyunsuk keluar dari apartemennya.







Matanya lalu fokus dengan mata sembab Hyunsuk.






"Hei--"







"Don't touch!"






Byounggon diam. Hyunsuk mencegah Byounggon untuk mendekatinya.







Bodoh. Kau pikir siapa Byounggon kalau tidak keras kepala?







"Sorry," ucap Byounggon lalu menarik Hyunsuk masuk ke dalam pelukannya.








"Ugh, lepas!!"








"Uh, that's rude," ujar Byounggon begitu Hyunsuk melepaskan pelukan mereka dengan paksa.









"Pergi kuliah, Lee Byounggon!"






"Tidak mau!"







"You're f*cking in your third year, Lee Byounggon!"






"Owh! Language!"







"Shut up!"






"Nope!"







Oh, kenapa Hyunsuk bisa menyukai orang menyebalkan seperti ini? Terlebih kenapa Byounggon harus menjadi soulmate-nya!






Well, maybe kalian sedang kebingungan kenapa mereka bisa dalam keadaan akrab seperti ini?








Mari kita flashback.






Flashback yuk ah mari





"Hyunsuk, please,"








"Mungkin aku telat untuk mengatakan semua ini tapi--"







"Aku sadar. Aku sudah tertarik bahkan jatuh padamu sebelum kita benar-benar saling tahu,"








"Junkyu. Dia banyak menceritakan tentangmu, dan tanpa kusadari aku pun--"








Byounggon menghela napas. "Yah, aku tahu aku salah. Menolak kenyataan bahwa semua perasaan ini untukmu,"







Byounggon diam, lalu menghela napas panjang. Ia mendudukan dirinya di bawah intercom.








"Kau ingat hari di mana aku mabuk? When I know that it is you, aku masih terus denial,"









"Otakku terus bilang kalau aku tidak menyukaimu. Selalu bertanya kenapa harus kau dan bukan orang lain,"









"Tapi, hatiku berkata lain. Hatiku berkata bahwa aku benar-benar menyukaimu. Dan entah kenapa hari itu aku sangat membutuhkanmu,"








"Begitu sadar bahwa aku menyukaimu, aku mendadak merindukanmu. Sangat sesak sekali saat itu,"









"And God hear me. God told me that you were home, makanya aku bisa mendengar mesin password pintumu, dan aku keluar,"








"Cause I need you. So bad,"








Hyunsuk pusing mendengar cerita Byounggon. Antara ingin mempercayai dan tidak ingin mempercayai.







Hyunsuk takut jika ini semua ada bohong, dia yang akan sangat tersakiti.








"Hei, satu lagi. Maaf aku tiba-tiba mengajakmu untuk bertemu dengan Midam Hyung, tapi dia yang meminta dan aku menyutujuinya karena--"








"--hari itu aku benar-benar sadar sepenuhnya jika kau--"







"--you're mine,"









"dan juga untuk mengenalkanmu dengannya. Sebagai soulmate-ku! Not as someone else,"








"Tapi, ternyata aku salah. Aku bodoh sebab tidak memikirkan perasaanmu lebih jauh,"









"Keluarlah, dan kau bebas menghujatku,"







"Hyunsuk, kumohon,"







Hyunsuk merasakan sengatan aneh pada pergelangan tangannya begitu Byounggon memanggil dan memohon padanya.








Ia menatap tatonya dan--











God..











Bagaimana bisa tato bulannya berubah merah?!








Flashback end.









"Kuliah atau aku tidak akan menegurmu!"







"Fine! But promise me something!"








Hyunsuk memutar bola matanya malas, "apa!?"









"Cook for me. I'll be home at 5 PM,"






Soulmate!


Bingung? Sama :))

[✔️] Soulmate! (Lee Byounggon x Choi Hyunsuk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang