NEIRA_4(perpustakan)

59 9 0
                                    

"terkadang orang yang menilai kita tanpa tahu kita yang sebenarnya"

_alinda putri neira_

***


Kini neira dan reka berada dikoridor kelas menuju perpustakaan,tidak ada pembicaraan diantara mereka,bahkan neira sudah bosan kalau begini sama halnya ia jalan sama batu.ya kali autor batu bisa jalan😁😁

Reka memasang eartphonenya dan berjalan tanpa ekspresi,walau banyak para kaum hawa yang menyapanya,tetapi reka hanya tersenyum singkat.begitu lah nasib kalau jalan sama batu😂😂

Neira berhenti sejenak dan menatap punggung yang sudah mulai menjauh itu,benar-benar bosan kalau harus seperti ini.neira menghela nafasnya dan melanjutkan jalannya,tiba-tiba reka melihat kearah neira dan menyatukan alisnya dengan bingung.neira yang mengerti bahwa reka meminta penjelasan langsung mendekat .

"gue bosan lo diam mulu kaya batu"gerutu neira dengan kesal

Reka hanya ber-oh-ria dan kembali berjalan meninggalkan neira dengan langkah cepat neira mengimbangi jalan reka dan menarik tangan reka.reka melepas eartphonenya dan menatap lekat neira.reka terus menatap hingga tinggal beberapa cm lagi jarak hidung mereka.neira yang sadar atas perlakuan reka langsung mendorong kuat bahu reka.

"modus lo"kesal neira dan menatap lekat reka

Reka tersenyum dan kembali mendekat kepada neira.dengan sigap neira mendorong kembali bahu reka.neira sadar mereka dilihat banyak penghuni koridor .

"kenapa lo natap gue gitu itu?"tanya reka khas dengan senyum jahilnya

"gue kesal"to the point neira dan berjalan lebih dulu dari reka

Reka yang melihat kelakuan neira tersenyum dan mengejar langkah neira agar seimbang.

"emang gue salah apa?"tanya reka dengan polosnya,tujuannya agar neira marah saja

"lo kepintaran apa emang bodoh sih?lo taukan gue kesal sama lo gara-gara apa ?trus kenapa masi nanya lo?"omel neira tetap dengan keteguhannya

"apa?"tanya reka polos

"ni orang emang polos apa gimana sih kok gue greget gini ya lihat tingkahnya"batin neira

"cantik kalau lagi marah"batin reka

"coba deh lo tanya-tanya itu ruangan apa,ruangannya dimana,kegunaannya apa?"oceh neira dengan penuh kekesalan

"emang gue gak bisa baca?gue mah tau itu ruangan apa,gunanya apa,kalau perpustakaan ya untuk baca buku,anak tk aja tau,gue rasa lo yang kepintaran"ujar reka dengan santai dan kembali memasang eartphonenya dan meninggalkan neira sendiri.

Ya disetiap ruang terdapat papan kecil yang berisi penjelasan dari rungan itu,wajar saja kalau reka tak perlu bertanya.ya kali perpustakaan untuk main musik yang ada diusir dari perpustakaan.😂😂

Neira terdiam mendengar ucapan reka,sunggu menyakitkan.dengan tatapan tajam neira tersenyum hambar,luar biasa sih reka.

***

Neira membawa buku paket,mulai dari fisika,kimia,biologi,matematika,ips,bahasa inggris,bahasa indonesia,ekonomi sampai buku paduan agama sendiri.dengan kesal neira mencari sih mahkluk menyebalkan itu siapa lagi kalau bukan reka.sejak pertama reka memasuki perpustakaan,reka sibuk dengan buku yang dipegangnya,sedangkan neira harus membawa buku paket yang tebalnya gak ketolongan itu.neira menghampiri reka dengan kesal.

Bukk

Sebuah buku tebal menghampiri bahu reka,dengan kesal neira tak berpikir panjang lagi.agar makhluk satu ini sadar apa yang sudah dilakuinnya.

"eh bego sakit kepala gue,kalau gue geger otak gimana,lo mau ganti otak gue?"oceh reka menghusap kepalanya

Neira berpikir sejenak"perasaan gue gue mukul bahunya,kenapa palaknya yang geger otak?"batin neira

"ni orang diajak bicara malah ngelamun,kemasukan baru tau rasa lo"ujar reka meninggalkan perpustakaan

Neira tersadar dari pikirannya dan menatap punggung yang mulai menjauh itu."sabar neira,orang sabar disayang allah"batin neira dan membawa tumpukan buku yang beratnya gak ketolongan itu.

***

Neira memasuki kelas dengan kesal,gimana tidak kesal coba ditinggal sendiri diperpustakaan,bawa semua buku paket yang berkilo-kilo itu,jarak kelas dan perpustakaan jauhnya gak ketolongan,eh malah sih makhluk aneh itu pergi meninggalkannya.bukan hanya tenaga yang terkuras tetapi juga emosi yang terkuras.neira melihat reka menikmati lagu di eartphonenya itu langsung datang menghampiri reka.

"eh kutu semut,kemana aja lo,tangan gue pegel ni bawa semua buku-buku gak berguna lo"keluh neira dan meletakan semua buku yang ada dimeja milik reka.

Reka melapas eartphonenya dan menatap neira sejenak.

"gue?"tanya reka menunjuk dirinya sendiri

Neira benar-benar terkesan oleh reka,dengan terkesannya neira rasanya ingin sekali ngejedutin kepala reka ketembok.

"maaf gak buka lowongan curhat disini"ujar reka dan memasang kembali eartphonenya

"eh lo bukannya terimakasi malah ngeledekin gue lo"kesal neira yang sudah sampai ubun-ubun

"terus lo pikir gue peduli sama tangan lo?"tanya reka dengan penuh penekanan

"dasar kutu semut"ujar neira melempar buku yang digenggamnya ke dada bidang reka

"stres lo,mana ada kutu semut,coba deh lo pikir emang ada semut punya kutu,kalau semutnya segitu kecil  gimana kutunya?"tanya reka penuh ledekan

Skamat,ya ucapan reka membuat neira terdiam,benar juga sih kalau semutnya sekecil  itu gimana kutunya? Siapa yang tau tag autor ya😁
Autornya penasaran juga sih sama kutu semut

"bodoh amat yang penting lo kutu semut"ujar neira dan meninggalkan reka sebelum sih reka berbicara lagi

"dasar cewek stres"ujar reka pelan

***

Neira meninggalkan reka dikelas,rencananya neira ingin kekantin menikmati jus lemon buatan bi tutik kantin dan menemui para sahbatnya,tetapi belum sampai dikantin neira harus kembali bertemu makhluk yang tidak diinginkan."ya allah cobaan apa lagi ini?"batin neira menatap nanar sih perusak moodnya itu.

-alinda putri neira-

Mekasi pembaca

Gimana masukannya?saya tunggu ya,oh iya apa yang kalian lakuin kalau ketemu sama makhluk sebangsa sama reka??

Lebih butuh tenaga ekstrakan

Jangan sampai tinggal baca neira karna ini masi masa awal.

Jangan lupa budayakan vote dan comen setelah membaca,karna vote dan comen yang kalian berikan sangat berarti bagi saya.

Follow inatagram:maharani349

Agar bisa melihat kemajuan cerita tentang neira

Tinggalkan jejak kalian

Thanks all

See you

NEIRA[COMPLETED] #seasone1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang