***
Aku tak percaya tetap tak percaya,,, hati ini begitu rapuh, begitu lemah menghadapi segala gejolak hidup yang mungkin semua insan mengalaminya... Tapi mengapa sejak kecil hingga umurku menginjak 19th, aku di perlakukan seperti barang yang tak berguna yang tak diinginkan seperti sampah.
Laki-laki itu membuatku muak...
Semua tindakannya, semua perkataannya membuatku benci, sungguh ingginku merobek, memukul orang itu, aku tau ini salahku, karena kakakku tak merestuin hubungan ini, tapi tak seperti ini caranya membuatku jauh, tak sesakit ini juga caranya membuatku benci.
Aku mencoba untuk mengiklaskan semua itu, walaupun usia hubungan kita ya di bilang cukup lama tapi hubungan kita tak seperti remaja pada umumnya.
Aku tahu batasan-batasan sampai mana harus aku jaga, aku anak perempuan satu-satunya. Aku harus jadi panutan, aku harus jadi wanita sukses dan aku inggin membahagiakan orang tuaku walau tersisa hanya satu bagian tapi ....
..
Disaat seperti ini aku merindukanmu Ibu ....
Ibu bisakah kau menemaniku??
Bisakah kau ada di sampingku??
Aku rindu...
Aku rindu suaramu...
Serasa suaramu semakin memudar di pendengaranku...
Ibu apakah kau merindukanku???
Ibu apakah kau baik-baik saja disana???Ibu lihatlah ayah semakin hari semakin tak bisa diatur..
Bisakah aku menjaganya lebih lama lagi?
Bisakah aku mengurus kakek dan nenek yang semakin hari semakin bertambah tua ? Apalagi ada bibi yang harus aku urus...
.
.
.
Aku ini masih remaja, beban yang aku pikul sudah seberat ini, seperti orang yang sudah berrumah tangga saja, aku ingin, sangat ingin kebebasan seperti anak remaja pada umumnya, bisa pergi hangout bareng sama temen-temen, pacar ataupun keluarganya, sedangkan aku terdiam diri dirumah mengurusi pekerjaan ini itu semua serba aku, kakak sama sekali tak mau membantuku, walaupun membantu tapi hanya sekedar.Aku marah dengan kehidupanku, aku marah mengapa aku dilahirkan, aku marah kenapa hidupku seperti ini.
Tak kusangka tahun demi tahun cobaanku semakin berat semakin diriku tak bisa menghadapinya...
.
.
.
.
.
.
Aku kehilanganmu Ibu.
Aku kehilangan semangat hidupku.
Aku kehilangan pengisi hatiku.
Aku kehilangan sahabat-sahabatku.
Aku kehilangan semua insan yang menyayangiku.
.
.
.
Disaat aku terpuruk siapa yang akan menenangkanku??
Disaat aku terluka siapa yang akan mengobatiku??
Disaat aku jatuh siapa akan menuntun ke jalan yang benar dan merangkul agar aku bangun.Aku cuman bisa mengela nafas panjang ..
ya mungkin karma yang aku buat dulu itu buruk dan sekarang aku harus menebusnya dengan cara seperti ini.Oke
Aku siap dengan segala macam apapun yang akan datang, aku siap jatuh,sakit, patah hati,dihina,dicaci
aku siap.Sebanyak itulah curahan hati yang ia ingin ucapkan yang ingin ia teriakan kepada dunia, bahwa hidup yang ia jalani sangat berat, apalagi kehilangan sesosok ibu.
Sungguh melelahkan untuk membayangkan itu saja sudah membuat hati terasa jengkel apalagi menjalaninya ....
Tapi Anita tak putus asa dan menjalani semua limpahan tugas itu dengan senang hati, tapi terkadang dia menangis merintis mengeluh mengapa takdir hidupnya seperti ini, sebanyak ini kah beban yang harus dia pikul di masa remaja ...
Begitu banyak yang ia rasakan, begitu perih yang ia alami tapi semangat untuk menjalani itu semua sangatlah besar, walau orang-orang di sekitarnya tidak peduli dengan apa yang ia alami tapi betapa remuk rapuhnya ia ketika berusaha tegar di hadapan semua orang.
Berusaha menyembunyikan rasa sedih dan penyesalannya itu, sangatlah berat...
hai para reader, disini aku baru belajar menuangkan apa yang aku fikirkan apa yang aku ingin tuangkan semoga kalian senang membaca cerita yang aku buat
.
.
mohon bimbingannya yaaa
kritik dan saran kalian sangat membantu, untuk membangun cerita ini agar lebih bagus dichapter selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Dreams
RomanceHidup dipikirnya hanya kenikmatan semata,hanya nafsu semata yang di cari semua kalangan orang di dunia. Jiwa tangguh, keras dan tekun dalam kehendaknya, tapi hanya satu yang buat dia luluh, perkataan manis dan janji. Apa itu janji? Perkataan yang me...