Makasi para readerku udah setia membaca cerita yang gak jelas ini, yuk kita lanjut ceritanya,
jangan lupa di vote dan komennya
dan kritik serta sarannya selalu aku tunggu
Happy reading😊😙***
Setelah membicarakan hal ini kepada Ani, Anita merasa senang bahwa Ani memberikan lampu hijau Anita untuk memilih lelaki idamannya sendiri tanpa ada campur tangan orang tuanya. Ia merasa senang jika Andika menjadi pacarnya. Tapi berbeda dengan Ani, Brasma Nugraha kakak kandung Anita sendiri. Brasma sangat sensitive jika adik perempuannya dekat atau pacaran. Ia tak segan-segan menyuruh Anita menyudahi hubungan dengan pacarnya. Tak tahu dengan pola pemikiran Brasma, yang selalu membuat Anita kesal dan selalu mengganggu aktivitas Anita, selalu usil dengannya.
Suba Wijaya laki-laki yang menjadi sosok ayah dari Anita terlihat berwibawa, tapi sesungguhnya Suba hanyalah anak manja yang suka marah-marah jika kehendaknya tak dituruti, didikan dari kakek dan nenek Anitalah yang membuat Suba seperti itu, anak yang selalu di manja dan diutamakan. Anita tak pernah menuntut apapun terhadap Suba, Anita tahu dan sudah kenal bagaimana sifat Suba ketika menanyakan tentang uang, Anita hidup mandiri sejak kecil tak banyak meminta dari kedua orang tuanya, ia anak yang mandiri dan mengerti dengan apa yang ia alami, dari kecil hingga segede sekarang Anita tak banyak menuntut uang pendidikan, Anita berusaha untuk meringankan beban orang tuanya, tak mau menyusahkan dan membuat Ani berpikir keras. Hanya Ani satu-satunya yang dia sayang cuman Ani yang rela berjuang demi anak-anaknya. Rasa sayang Anita ke Ani lebih besar dan tak bisa di ukur dengan apapun, mengingat banyak hal yang dikorbankan Ani untuk Anita, Anita ingin membahagiakan Ani melihat anak gadisnya tumbuh dan sukses kelak, Anita ingin membalas semua budi luhur yang diberikan Ani dulu. Dan berangan-angan ingin membelikan Ani sebuah mobil itu harapan yang ia ingin Anita impikan.
Hari ini seperti biasa Anita bangun pagi membantu Ani memasak, Anita tak keberatan untuk membantu Ani didapur, walau para lelaki dirumahnya masih tertidur pulas. Hal inilah yang membuat Anita jengkel kepada Brasma, ia merasa Brasma sangat di sayang oleh Ani, tapi perasaan itu tidak terbukti, melihat semua kasi sayang Ani tertuju kepadanya.
Hari libur yang biasa-biasa saja dan hanya seperti itu setiap harinya. Ani dan Anita hanya terdiam dirumah karena Ani sibuk mengurusi pekerjaannya.
Anita masuk kekamar dan memeriksa handphone yang berada diatas meja. Dilihatnya 5 panggilan tak terjawab, sontak membuat Anita kaget dan segera membuka, siapa gerangan yang menelpon dia. Setelah membuka dan mencari tahu siapa yang menelpon Anita. Sontak membuat Anita
terkejut tak main-main, telpon tadi dari Andika Putra, lelaki yang sewaktu ini menyatakan perasaannya dan memeluknya didepan rumah. Hal ini membuat Anita geram, tak sadar dan tak mau melihat atau menanyakan mengapa Andika menelponnya sebanyak ini, bergegas untuk meninggalkan handphonenya, suara panggilan masukpun terdengar jelas oleh Anita, sontak dia terkejut dan melihat nama dari layar handphone, tak butuh waktu lama Anita hanya memikirkan Andika hanya sesaat. Dia pun muncul, seperti ada koneksi yang saling tersambung antara mereka berdua. Anita menghela nafas panjang dan menjawab panggilan itu.
"Hallo Anita" Sapa Andika tergesa-gesa
"Iya Dik, ada apa" Jawabnya dengan santai
"Maafkan aku, karena waktu itu, kamu jadi canggung dan gak mau kabarin aku"
"Enggak kok, bukan gak mau menghubungi kamu, aku semenjak liburan ini sibuk dirumah"
''Sungguh? Syukurlah, aku kira kamu marah!" Tanya Andika dengan senang
"Tentu tidak, tapi hanya terkejut dengan sikapmu itu"
"Oya, hari ini kamu sibuk? Kebetulan aku main kerumah ibuku, dekat rumahmu loo" Ajak Andika
"Ahh, sungguh ibumu dari sini juga?"
"Iya, kalau kamu mau, kita jalan yuk, ya aku janji gak bakal aneh-aneh"
"Tunggu dulu aku mau minta izin ke ibuku dulu, ya kamu tahu aku cuman berdua aja dirumah, kasian ibuku seandainya terjadi apa-apa"
"Oke, kita gak bakal pergi jauh kok, palingan ke pantai" Dari mana datangnya, muncul pemikiran mengajak Anita pergi kepantai karena Andika tahu jarak rumah Anita tak jauh dari pantai
"Oke, tapi aku minta izin dulu"
"Baiklah, kalau kamu dikasi, nanti aku kabari jam berapa aku kesana"
''Oke"
Tak butuh waktu lama untuk berbicara dengan Ani, Anita diperbolehkan keluar.
Dan seketika itu juga Anita mengirimkan Andika pesan bahwa ia diperbolehkan untuk pergi bersamanya
"Dika, maaf lama...
Aku dikasi kok keluar, tapi kata ibuku jangan lama-lama, aku cuman dikasi waktu 2 jam untuk keluar" Isi pesan yang disampaikan Anita kepada Andika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Dreams
RomanceHidup dipikirnya hanya kenikmatan semata,hanya nafsu semata yang di cari semua kalangan orang di dunia. Jiwa tangguh, keras dan tekun dalam kehendaknya, tapi hanya satu yang buat dia luluh, perkataan manis dan janji. Apa itu janji? Perkataan yang me...