10. Nothing

10 2 19
                                    

***

Hati Anita sedikit kacau hari ini, dari semalam air matanya tak berhenti bercucuran, membasahi pipinya. Karena Brasta sangat marah kepadanya. Karena Brasta melihat Anita diantar pulang oleh Andika. Sauntak keributan di dalam keluarganya terjadi, hanya dengan satu insan yang menyebabkan Anita dihajar habis-habisan oleh kakaknya itu, Brasta memang kejam, tapi sikap kejamnya itu untuk kebaikan adiknya.

Pagi ini Anita tak mau berkata-kata dengan anggota keluarganya. Kecuali Ani, Ani tak ada memarahi Anita, karena Ani sudah tahu dan Anita sudah memberitahunya, jadi tidak masalah bagi Ani. Hanya memberikan waktu bagi anaknya untuk menenangkan diri.

Anita seperti biasa berangkat dengan Nova, dilihatnya Nova sudah menunggu dia didepan rumah. Tanpa sepatah katapun ia naik keatas motor dan berangkat.

Hening tanpa ada sepatah kata yang mereka lontarkan. Karena Anita sedang dalam mood yang tidak bagus.

Nova memulai percakapan terlebih dahulu, dengan apa yang ia katakan membuat Anita tercengang. "Ta, aku putus dengan Evi" Hanya itu yang dia katakan, seakan perkataan itu membuat hati Anita ditimpa beban berton-ton lagi. "Apa..." Jawabnya sembari berteriak.

Nova memang mau terbuka dengan Anita, ia mau mengajak Anita ke tempat tongkrongannya untuk menjelaskan hubungan dia dengan Evi, untung sekarang sekolah ada acara, dan siswa siswinya boleh kesekolah jam berapa saja, jadi Anita tidak mempersalahkan itu.

Tibalah mereka disebuah tempat tongkrongan mereka saat SMP. Disana Anita terkejut melihat penjelasan dari Nova. "Aku putus ma Evi bukan karena dia Ta, Aku berselingkuh dengan cewek lain, teman kita dulu Mirna, kamu tahu kan? Sebentar lagi aku bakal menyandang status siswa di sekolah kita " perkataan Nova jelas kepada Anita, Anita berpikir memutar otaknya, kenapa tiba-tiba Nova mengatakan hal itu.
''Maaf Va bukannya aku menuduhmu, Kamu melakukan hal itu ya?" Tanya Anita memastikan.
"Itu apa? Ngesex maksudmu sampek Anak orang hamil?? Enggak lah Ta, sebejat aku jadi orang aku gak pernah minta keperawanan cewek, itu mahkota mereka paling berharga nanti" Ujarnya.
Anita menghela nafas gusar, dan berkata kembali ''Terus masalahnya apa, kok kamu bilang lagi bentar aja satu sekolah ma aku? dan nantik siapa yang nganter jemput aku?" Tanya Anita sedih.
''Kamu tahu kan, disekolah kita gak boleh tatooan? Itu alasanku, mending aku ngundurin diri secara baik-baik dari pada aku di DO" Jelasnya.
"Iya juga sih ada benarnya juga ni anak" Dalam benak Anita.
"Aku emang gak ngesex ma dia tapi sekedar tidur bareng udah sih, tapi abisnya Evi galak sih dan dia gak nurut ma aku, di cium dikit malah dia ngindar di peluk dikit dia marah, serba salah aku" Tambahnya.
"Koe aja je yang mesum, harus ya pacaran kek gitu?" Jawabnya menyindir sembari tertawa jahat.
"Iya elah, koe jomblo mana tahu" Jawabnya.
"Ah jomblo, sorry ya!! Kamu kurang Update dengan berita" Tegasnya.
"Ih, bahasa dan logatku kok dipakek-pakek sih" Ujar Anita marah.
"Oh.. Jangane sensi gitu Ta, tar cepet tua baru tahu rasa" Sembari tertawa kecil.

Tapi tak disangka Nova sejahat itu, Tega bermain dibelakang Evi, jika Evi tahu kenyataannya pasti dia benci dan marah kepada Nova.

Dan Nova pun kembali mengawali pembicaraan setelah hening beberapa menit.

"Aku dengar kamu deket ma Andika ya? Andika anak basket!" Nada Nova penuh penekanan.
"I..Yaaa... Dari mana kamu tahu? Masa sih dia anak basket?" Jawab Anita.
"Iya elah Ita... Ta, kalau deket ma orangtu cari asal muasal nya dulu tahu"
"Emang legenda, isi asal-muasal" Jawab Anita menyindir.
"Eh... Gak percaya dia. Gini yaa aku kasi tahu kamu, tapi tolong jangan bilang ke siapa-siapa, ini buat kebaikanmu" Jawab Nova.
"Apaan sih kok serius amat!!" Raut wajah Anita menegang.
"Aku kan cowok-"
"Dah tahu jangan dikasi tahu lagi aku dah tahu kamu tu batangan" Jawabnya.
"Dasar emak-emak, belum aku selesai ngomong, mau denger gak?" Tanya Nova lagi.
"Iya maaf, aku dengerin "
"Kamu lo digosipin enggak-enggak sama temen clubku, gara-gara kamu deket ma dia" Ujar Nova serius.
"Ah... Maksudnya gimana?" Sountak membuat Anita kaget setengah mati "Yang bener kamu??"
"Ya elah, kamu temenku dari SMP, temen dan sahabat mantanku Dewi pula, masak aku bohong si?" Jawabnya.
"Ya terus, aku pengen tahu" Ujar Anita lagi.
"Gini, dari awal ya, Andika tu anak kedua dari keluarganya, aku gak mau sebut nama belakang keluarganya apa, tapi satu yang aku tahu, dia keluarga gak kayak kamu, penuh kekerasan penuh pergaulan bebas, sex udah jadi makanan sehari-hari ma keluarganya. Sampai-sampai semua keluarganya yang sukses itu, gak bisa nahan nafsu dari harta, tahta, wanita. Asal kamu tahu, aku gak setuju awalnya denger kamu deket ma dia. Aku takutnya, kamu anak desa, gak tahu pergaulan di ibu kota malah terjerumus kehal yang negatif Ta, kamu cewek ya aku cowok mendingan lah, kalau misalnya kamu di cap cewek gak bener gimana? Kamu mau? Kamu mau nyakitin hati ibu kamu, aku saranin jauhin dia sejauh-jauhnya, aku kayak gini karena aku denger dari temen kelas kamu yang sering nongkrong di kantin, ngomongin kamu, bilang kamu gak asik lagilah, mentingin pacar dari pada temen, terus pacarnya sok lagi banyak deh yang aku denger, jadi aku mohon jauhin dia oke Ita, ini demi kebaikan kamu juga. Aku sebagai temen gak mau liat temen sebaik kamu jatuh ke lubang yang gelap dan curam, kamu pinter, pinteran dari aku kamu cantik dan pokoknya dimata aku kamu tu sempurna, aku tahu diri aku tu bajingan makanya aku deket dan mau jaga kamu biar jauh dari orang-orang kayak Andika " Jawab Nova lantang.

Broken DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang