Hy... Para reader
Bagaimana kabar kalian, aku harap kalian suka dengan alur cerita dichapter ini
Happy reading 😊😘Tak biasanya Evi lama bertemu dengan Nova. Sampai Anita lelah menunggunya dikantin, dan mulai bergegas mengambil handphone, untuk mengabari Evi agar bergegas menemuinya.
Anita yang seorang diri duduk di meja kantin itu sibuk dengan handphone ditangannya, hingga tak menghiraukan orang yang ada disekitar. Tak biasanya Anita seorang diri duduk dikantin, biasanya dia ditemani teman-teman kelasnya. Berbeda dengan hari ini. Karena temannya sibuk dengan urusan masing-masing, seperti mengikuti ekskul, pacaran seperti Evi dan macam-macam lagi alasannya. Ya mau tidak mau dia harus sendirian duduk di kantin, tanpa ada yang menemani.
Sembari memainkan handphone yang berada di genggamannya, Anita tak menyangka bahwa seseorang datang menghampiri. Tapi dia tetap acuh, karena dibenaknya orang yang menghampiri Anita adalah Evi.
''Kenapa kamu lama sekali?''
''Aku sampai bosan menunggumu disini'' Tanpa menoleh dan langsung meraih tangan orang itu. Anita bergegas beranjak dari tempat duduknya.
''Tunggu sebentar'' Ucap laki-laki itu dengan nada sopan. Seketika Anita terkejut dan langsung menoleh ke sumber suara.
Anita terkejut dan tanpa disadari dia melepas genggaman tanggannya itu tanpa dikomando.
"Maafkan aku, aku sudah lancang menyentuhmu" Ujarnya tersipu malu.
"Tak masalah bagiku" Sahutnya sembari tersenyum kegirangan.***
Evi mendengar handphonenya berdering, dan bergegas untuk melihat. Dan ternyata satu buah pesan masuk.
"Cepatlah aku sudah bosan menunggu lama dikantin seorang diri'' By: Anita, Isi pesan tersebut. Seketika Evi langsung menyudahi pertemuannya dengan Nova, dengan berat hati ia menyusul Anita menuju kantin.Nampak dari kejauhan, Anita dan seseorang dengan asyik bercanda ria. Sampai jiwa penasaran Evi keluar.
Tak butuh waktu lama untuk mereka berbica laki-laki itu pergi meninggalkan Anita sendiri. Dan Evi pun bergegas mendekati Anita.
"Siapa yang kamu ajak ngobrol tadi Ta?" Tanya Evi sembari duduk di depannya.
''Bukan siapa-siapa, dia hanya ingin mengetahui namaku saja dan dia meminta nomber WhatsAppku" Jawab Anita dengan bangga. "Ayo kita pulang Ibuku pasti sudah cemas memikirkan anak perawannya belum pulang" Tambahnya.
''Ya elah, baru saja aku duduk disini'' Jawabnya ketus. Anita hanya menatap tajam wajah Evi.
"Baiklah'' Sahut Evi sembari bergegas meninggalkan meja.
.
.
.
.
Jam didinding kamar Anita sudah nenunjukan pukul 19.30, ia sudah selesai mandi dan makan. Sembari duduk di meja belajar, dia teringat dengan sosok lelaki yang mengampirinya dikantin tadi.
Dan mereka juga berjabat tangan, "Senang sekali rasanya bisa menyentuh tangan kekar itu" Dipikirnya dalam hati.Andika Putra sebutnya.
Sungguh geram hati Anita saat ini.
Andika anak kelas sebelah jurusan sama seperti Anita. Dia tak mengira laki-laki yang kemarin diparkiran dan yang dia tabrak itu namanya Andika. Melihat orangnya saja bikin meleleh, apalagi berjabat tangan dengannya. Serasa hati ini terbang melayang entah kemana. Senyum sembringah terukir dari bibir yang manis itu. Berharap Andika segera mengirimi ia sebuah pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Dreams
RomanceHidup dipikirnya hanya kenikmatan semata,hanya nafsu semata yang di cari semua kalangan orang di dunia. Jiwa tangguh, keras dan tekun dalam kehendaknya, tapi hanya satu yang buat dia luluh, perkataan manis dan janji. Apa itu janji? Perkataan yang me...