"Mungkin, kita memiliki secuil kenangan. Tapi waktu telah mengubur semua itu. Atau mungkin, itu tidak pernah berarti apa-apa untukmu. Kamu lupa? Atau memang tidak pernah menganggap ku?"
~SENJA~
***
Tidak pernah terbayang akan kembali lagi ke sini. Setelah sekian tahun hidup tenang dalam pelarian. Iya, gadis itu menganggapnya sebagai sebuah pelarian.
Dia, Senja.
Gadis yang kini lebih memilih memisahkan diri dari hangatnya berbincang dengan keluarga dari sahabat orang tuanya.
Senja sedikit pendiam dibandingkan dengan kembarannya, Luna.
Di saat orang-orang tertawa bernostalgia kenangan lama, Senja justru hanya sesekali tersenyum kecil menanggapinya.
Memang, hari ini keluarga Senja diundang makan malam di rumah Tante Diana dan Om Rafi, yang rumahnya tepat di samping rumah Senja. Di Bogor.
Kepindahan keluarga Senja sangat membuat keluarga Om Rafi senang, pasalnya mereka sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Padahal jarak Jakarta-Bogor dekat, tapi karena masing-masing selalu sibuk, sulit sekali bertemu.
Maka Senja tidak heran saat sekarang Papa nya dengan Om Rafi menyalurkan kerinduannya dengan bermain catur di teras rumah tanpa mau diganggu.
"Kalian berdua sebaiknya bersekolah di sekolah yang sama dengan Wira," usul Diana pada gadis kembar tidak identik itu.
"Rencananya emang mau gitu," jawab Rasti, mama Senja dan Luna.
"Kalau Satria, sekolahnya di mana Tante?" tanya Luna kemudian.
"Sama dengan Wira juga," jawab Mama Diana.
"Kita satu yayasan, tapi beda sekolah. Aku di SMA, kalo Satria di SMK," jelas Wira lebih detil dari Mama Diana.
"Oh gitu."
"Ngomong-ngomong Satria, dia kemana yah? Kok Adek kamu belum pulang?" tanya Mama Diana pada Wira.
"Satria di sini Ma," jawab sebuah suara dari pintu masuk.
Semuanya menoleh.
Iya, itu suara Satria, yang sepertinya baru pulang sekolah, karena masih mengenakan seragam sekolah.
"Kamu dari mana aja sih? Keluyuran mulu! Mama kan udah bilang, mau ada Tante Rasti dan keluarganya," omel Mama Diana.
"Maaf Ma," ucap Satria singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA (Revisi 2023)
Teen FictionPatah hati. Entah harus berapa lama lagi Senja menahan rasa sakit itu sendirian, diam-diam. Terjebak dalam cinta sepihak pada pria dingin bernama Satria. Ditambah, sepertinya Satria tertarik pada Luna, kembaran Senja. Tapi, disaat Senja berusaha m...