Part 14 : Barbeque

14K 1.3K 101
                                    

"Kalian tidak tahu ya rasanya tertusuk, tusukan sosis bakar? Ini hati Ja, bukan sosis bakar." ~Satria~

***

Vote dulu yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vote dulu yah.

Selamat membaca.

***

Senja celingukan di parkiran sekolah, barangkali dia bisa melihat Satria. Sudah seminggu semenjak UTS berlangsung Senja tidak bertemu dengannya, karena memang mereka berada dalam ruangan yang berbeda.

Bahkan berangkat ke sekolah pun tidak bersama Satria. Rasanya Senja begitu merindukan pria itu. Terakhir kali bertemu saat mereka belajar bersama, setelahnya, Senja tak pernah bertemu lagi dengan Satria.

"Pengen liat aja susah," gumam Senja dengan penuh kecewa. Senja ingat betul bagaimana dia sengaja ingin berangkat bersama, tapi tidak pernah bertemu.

"Nyari siapa?" Wira datang menepuk pundak Senja.

"Ih Kakak ngagetin aja!" Senja melonjak kaget.

"Abis kamu celingukan begitu, nyari siapa hayo?" tanya Wira menggoda Senja.

"Nyari, nyari... Eum..." Senja kenapa jadi gugup seperti itu.

"Kamu, deket sama seseorang?" Wira bertanya memotong gelagat Senja.

"Cowok maksud Kakak?" Senja memastikan, bagaimanapun pertanyaan Wira ambigu, jadi Senja takut salah jawab.

Wira hanya mengangguk.

"Aku deket sama Kakak. Kakak kan cowok." Senja memberi jawaban seadanya.

Wira tersenyum, selain dia maksudnya.

"Selain Kakak?"

"Eum, siapa ya?" Senja berpikir, ingin sekali menyebut Satria, tapi nyatanya dia tidak sedekat itu.

"Devin, Rey, temen aku itu doang." Senja menjawab.

"Satria?" tanya Wira ragu.

"Kenapa Satria?" Senja bingung, kenapa Wira jadi hobi memberi pertanyaan ambigu.

"Kalian dekat?" Wira memperjelas.

"Seperti yang Kakak lihat. Dia itu, kejam sama aku," ungkap Senja diakhiri dengan tawa sumbang.

Wira tersenyum. "Satria emang kaya gitu orangnya, jangan terlalu dimasukin hati ya."

"Satria udah ada di hati aku Kak." Batin Senja.

"Ya udah, ayo pulang." Wira menyerahkan helm pada Senja. Selama seminggu ini, memang mereka pulang dan pergi bersama-sama.

"Ja, ikut jalan yuk." Baru saja Senja akan menaiki motor Wira, suara Devin sudah menghentikannya.

SENJA (Revisi 2023) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang