Patah hati.
Entah harus berapa lama lagi Senja menahan rasa sakit itu sendirian, diam-diam. Terjebak dalam cinta sepihak pada pria dingin bernama Satria. Ditambah, sepertinya Satria tertarik pada Luna, kembaran Senja.
Tapi, disaat Senja berusaha m...
Hai, apa kabar? Udah lupa, atau masih ingat sama Author? Ada yang kangen gak sama Author yang udah lama banget menghilang dari dunia orange ini? Semoga masih pada inget ya.
Author mau publish ulang cerita Senja. Tapi tentu yang sudah direvisi jadi versi baru. Ada beberapa Scene yang sebelumnya gak ada, tapi di versi 2023 ini ada. Salah satunya, bab yang ini. Ini bab tambahan biar ceritanya makin seru.
Selamat membaca, semoga suka. Jangan lupa tekan bintang, kasih komentar dan juga follow akun Author ya. Biar Author punya alasan buat tetap stay di sini. Makasih sebelumnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Suara bising knalpot terdengar saling sahut di salah satu jalanan yang kini ramai oleh para anak muda yang senang menghabiskan malam di jalanan.
Di salah satu kawasan komplek perumahan yang gagal di garap oleh developer di sinilah biasanya anak-anak nakal itu nongkrong saat malam hari.
Suasana yang sepi serta jalanan lurus sepanjang 1 km ini dimanfaatkan oleh mereka pecinta kebut-kebutan untuk melakukan balapan liar.
Trek-trekan. Mereka menyebutnya seperti itu. Permainan balapan motor yang biasa dilakukan secara ilegal ini memang sudah biasa di kalangan para anak remaja zaman sekarang.
Tiga motor sport memasuki kawasan yang kini ramai itu, memarkirkan motor mereka di antara barisan motor lain nya dengan sembarang.
Ketiga orang itu adalah Satria, Devin dan Rey. Yang kini sudah membuka helm mereka dan bergegas menuju ke area balap, niatnya hanya sekedar menyaksikan pertandingan.
"Kalau Bayu ngajak balapan, jangan diladenin," ucap Satria ketika melihat Bayu berjalan menghampiri mereka.
"Doyan juga lu nongkrong di sini?" ujar Bayu dengan nada meremehkan.
Satria tidak menanggapi, pemuda itu lantas pergi melewati Bayu begitu saja dengan diikuti oleh Devin dan Rey. Mereka lebih baik tidak meladeni Bayu untuk menghindari pertengkaran yang mungkin saja bisa terjadi di sini.
"Balapan sama gue kalau lu berani!" tantang Bayu dengan mantap tapi tetap tak digubris oleh Satria. Dan hal itu tentu saja berhasil membuat Bayu naik pitam.
"Lembayung Senja!" teriak Bayu yang berhasil menghentikan pergerakan Satria. Bayu tersenyum culas, ternyata nama gadis itu cukup berpengaruh bagi Satria.
"Cewek itu harus dikasih pelajaran biar gak semena-mena sama Bayu Kusuma," ujar Bayu yang sengaja memancing Satria dan teman-temannya.
Mendengar itu, lantas Satria dan teman-temannya memutar badan. Menatap Bayu dengan jengkel karena musuhnya ini selalu saja mencari celah untuk memantik keributan di antara mereka.
"Gak usah cari gara-gara lu!" sahut Rey yang sudah terpancing emosi.
"Gak usah bawa orang lain kalau mau ngajak ribut, salah alamat kalau lu ngancem Senja di depan gue," ucap Satria dengan santai kemudian kembali berbalik arah untuk meninggalkan Bayu.
