"Abang suka sama Senja.". ~Wira~
"Gue selalu kalah dalam segala hal. Bisa gak sekali aja lo ngalah?" ~Satria~
Vote dulu.
***
Selamat Membaca 😁
***
Senja sangat senang setelah mengetahui kebenaran soal Satria. Seketika semua sesak dalam hati tergantikan oleh perasaan bahagia, semua prasangka negatif pada Satria tidak semuanya benar.
Sekarang, bolehkah Senja kembali berharap akan perasaan Satria padanya? Meski tentu saja Senja masih memiliki keraguan akan hal itu.
Bagaimana jika ternyata Satria hanya peduli pada Senja sebagai seorang teman? Bukan karena memiliki perasaan lebih.
Tok. Tok. Tok.
Senja mengetuk pintu rumah Satria ragu, dengan setumpuk buku pelajaran di sebelah tangan kirinya.
Tak lama, pintu terbuka menampakkan sosok Satria dengan kaos putih dan celana jeans hitam robek-robeknya.
Seketika jantung Senja berpacu lebih cepat, meski sudah sering bertemu dengan Satria, tapi perasaan grogi selalu saja menghantuinya.
"Ngapain?" tanya Satria, kemudian menatap tumpukan buku pada tangan Senja. Rasanya ingin membantu membawakan, tapi itu tidak mungkin terjadi. Bagaimanapun, Senja selalu berpotensi besar membuat Satria mendadak mati kutu.
"Kak Wira ada?" Akhirnya Senja mengeluarkan suara setelah mengatasi debaran jantung yang tidak karuan.
"Masuk," ucap Satria tanpa berbicara panjang lebar, kemudian melangkah mendahului Senja.
Senja menghembuskan napas lega, bertatapan dengan jarak yang cukup dekat tidaklah mudah. Setelah merasa lebih baik, Senja mengikuti langkah Satria menuju ruang tengah.
"Bang, ada yang nyari," ujar Satria kemudian mengambil alih stik PS yang sedang digunakan Wira.
"Eja," panggil Wira saat dia menoleh kebelakang dan mendapati Senja sedang berdiri dengan bawaannya yang merepotkan.
Senja tersenyum, "Aku ganggu ya?" tanya Senja.
"Engga kok, lagi main PS aja sama Satria. Duduk Ja." Wira mengarahkan Senja untuk duduk di sofa ruang tengah yang tepat berada beberapa meter di belakang Satria.
"Mau belajar ya?" Tidak perlu basa-basi menanyakan kepentingan Senja, Wira cukup cerdas saat melihat buku-buku yang Senja bawa.
"Iya, persiapan buat UTS. Kakak mau kan ajarin aku materi yang gak aku ngerti?" jelas Senja, sejujurnya dia merasa tidak enak sudah mengganggu waktu bersantai Wira.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA (Revisi 2023)
Teen FictionPatah hati. Entah harus berapa lama lagi Senja menahan rasa sakit itu sendirian, diam-diam. Terjebak dalam cinta sepihak pada pria dingin bernama Satria. Ditambah, sepertinya Satria tertarik pada Luna, kembaran Senja. Tapi, disaat Senja berusaha m...