Chapter 3

1.8K 118 12
                                    

Disclaimer : Ichiei Ishibumi

~♠ЖMondaiji DxD♠~

Raizer PoV

"Ngh...."

Sial, sepertinya aku terlalu banyak tidur di kelas hari ini. Saat kulihat jam di meja belajarku, ternyata masih jam 1 malam. Masih terlalu lama jika aku harus menunggu sampai fajar, tapi saat ini aku sudah tidak bisa tidur lagi mengingat hari ini aku hampir tidur di setiap mapel.

Setelah mengumpulkan semua kesadaranku, aku bangun dan meregangkan sebentar tubuhku agar semakin segar. Udara malam yang dingin namun tak menyiksa hidung sungguh menyejukkan. Kebetulan sekali aku tidak sengaja melihat keluar jendela yang ternyata pemandangan malam kota Kuoh benar-benar indah. Tidak seperti di Indonesia, tidak perlu mencari toko yang buka karena kota ini cukup aneh.

Aku langsung mengganti pakaian yang cukup tebal untuk menghindari dingin dan keluar dengan langkah selembut mungkin. Rasanya cukup dingin, maa lagipula sekarang cukup malam untuk suhu sedingin ini. Tidak ada orang yang berlalu lalang di jalan, hanya aku sendiri ditemani musik mp3.

Aku berjalan cukup lama sampai ke sebuah taman. Disana aku istirahat sambil meminum teh kalengan yang kubeli dari Vending Machine.

*Trank....trank trank!*

"Hm?"

Walaupun samar, aku bisa mendengar dentingan benda tajam dari arah cukup jauh. Aku hanya melirik ke arah suara itu karena dentingan itu tidaklah wajar untuk sebuah pertarungan jalanan. Aku tidak menyangka kalau teknik yang kukembangkan sendiri ini akan kucoba. Menekan hawa keberadaan, itulah yang saat ini kulakukan. Sangat sulit untuk menjaga hawa keberadaanku tetap tipis, tapi entah mengapa aku bisa mempertahankannya sehingga aku bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi. Saat ini aku berada di balik pohon mengintip apa yang sebenarnya terjadi, yaitu pertarungan gila antar orang-tidak, sekarang yang membuatku bingung adalah, apakah mereka benar-benar manusia?

'Sayap, cahaya dari ketiadaan. Apa sebenarnya yang terjadi disana.'

Pertarungan antar seorang gadis bersayap putih dengan seorang pria bersetelan gelap menutupi seluruh tubuhnya dengan sayap hitam gagak. Pertarungan itu sangat gila karena mungkin di dunia ini ada sihir, dan sekarang mereka saling beradu sihir-tidak, tepatnya lelaki hitam itu yang melempari gadis itu sihir yang jumlahnya terlalu banyak untuk ditahan. Sementara itu, gadis berambut perak sepanjang pahanya dan mengenakan armor zaman Medieval. Hanya bermodalkan sebuah tombak berbendera, gadis itu terus menahan serangan beruntun cahaya yang sepertinya berbentuk tombak.

'Doutsuru, Raizer? Sepertinya disana ada hal yang sangat menyenangkan, tapi aku merasa akan masuk ke dunia yang berbeda jika mereka mengetahui keberadaanku.'

Gadis itu mencoba mengurangi jarak antara mereka dan berhasil. Sekarang menjadi pertarungan jarak dekat dimana gadis itu sepertinya lebih unggul dalam pertarungan jarak dekat. Sosok hitam itu mencoba menebas kepala gadis itu, namun dengan cepat sosok perak itu membenturkan ujung tombaknya ke pedang yang di ayun dan tanpa menunggu lagi dia langsung mengayunkan pangkal tombaknya yang tumpul untuk menyerang sosok hitam tersebut. Dilihat dari cara bertarungnya, aku sadar kalau gadis itu sangat terampil menggunakan tombak. Namun tetap saja ada yang aneh, aku sangat yakin kalau seharusnya gadis itu bisa dengan mudah mengalahkan sosok hitam itu, namun entah mengapa pergerakannya sangat kaku dan terlihat terbatas, aku bahkan merasa sangat geregetan karena gadis itu seolah menahan diri dalam bertarung, namun saat aku melihat ekspresinya sekilas sepertinya bukan itu alasannya.

Setelah beberapa saat bertarung, akhirnya gadis itu jatuh terkena serangan yang menusuk perutnya.

'Hoy hoy, aku bahkan hanya memukul perempuan lo, dasar pria brengsek.'

Mondaiji DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang