Disclaimer : Ichiei Ishibumi
Setelah mendapatkan perawatan yang cukup untuk memulihkan semua kondisi mereka, Raizer dan Zell berjalan ke panggung dari sisi yang berbeda. walaupun pertandingan ini dilakukan serentak, namun pengobatan setelah pertandingan terbukti sangat manjur, itu semua berkat bantuan dari praktisi Onmyoji yang turut serta membantu dalam turnamen yang diselenggarakan.
"Yo, sepertinya ini akan menjadi pertandingan yang menarik."
Raizer tidak dapat menyembunyikan senyum kegembiraannya. Hanya dengan melihat beberapa pertandingan Zell saja, dia sudah tahu kalau kemampuan bertarung Zell sudah meningkat sangat pesat. Raizer tidak bisa bilang kalau dia tidak iri, tapi Zell saat ini berkembang begitu pesat, mungkin saja sebentar lagi dia akan melampaui Raizer. Rasanya memang sedikit tidak adil, tapi orang biasa sulit untuk dibandingkan dengan seorang jenius.
"Ya, aku tidak akan menahan diri, Raizer."
"Heh, aku juga."
Dia serius, saat ini Raizer mengambil sarung tangan dari saku dan ia kenakan pada kedua tangannya. Seketika kekuatan Raizer menjadi berlipat ganda seketika.
Sesuai dengan kemampuannya, Jinki Raizer menggandakan kekuatannya semakin tubuhnya bertambah kuat. Tapi dia saat ini tidak yakin hanya dengan kekuatan yang ia miliki saat ini bisa mengalahkan Zell yang sebelumnya tidak kalah dalam berlatih.
"Aku tidak akan mengalah, Raizer."
Raizer hanya mendengus senang sambil mengeratkan sarung tangannya ke tangan agar lebih nyaman kemudian melemaskan keduanya dengan cara mengibaskannya beberapa kali di udara. Memang Raizer tersenyum bersemangat saat ini, namun kedua matanya memancarkan keseriusan yang besar ke arah Zell.
"Maa tidak ada alasan untuk menahan diri. Sebenarnya aku berniat untuk sedikit mempermainkanmu, tapi sepertinya malah aku yang akan dalam bahaya."
"Kenapa tiba-tiba bilang seperti itu? Tidak seperti dirimu saja."
Jujur saja, dia benar-benar ingin memukul Zell karena tidak bisa mengerti suasana Raizer saat ini sehingga hanya digantikan decihan saja.
"Sayangnya aku punya insting mempertahankan diri. Kalau aku bermain-main, sudah pasti kesenangan ini akan berakhir dalam waktu singkat. Kau menjadi lebih kuat dariku sekarang, Zell. Hanya dengan turnamen ini saja, kau sudah bertambah kuat diluar ekspektasiku."
Dari semua orang yang mengenal Zell, tentu Raizer adalah orang yang paling mengenal pemuda ramah itu. Lupakan saja wajah ramah dan lembutnya, Zell adalah seorang jenius yang dapat menguasai apapun dengan mudah jika dia tertarik.
"Akan kubuktikan kalau aku bisa menghentikanmu dalam mengacau."
Zell masuk kedalam Battle Stance miliknya dan hanya fokus kepada Raizer yang masih terlihat santai. Sementara lawannya, Raizer malah menyeringai tertarik karena dia mendengar kalau sahabatnya akan menghentikan dirinya dalam mengacau. Itu adalah tantangan yang menarik yang perlu ia lwati agar Zell sadar kalau menghentikan dirinya adalah salah satu hal yang sedikit mustahil untuk dilakukan.
"Coba saja. Kita lihat siapa yang memiliki tekad yang lebih kuat. Kau untuk menghentikanku, atau aku yang ingin sesukaku."
Mereka berdua sudah siap untuk saling mengigit satu sama lain. satu hal yang menahan mereka untuk melakukannya adalah karenas yang wasit masih belum memulai pertandingan ini.
"PERTANDINGAN FINAL, DIMULAI!-*DS!!*"
Hanya berselang seperempat detik setelah penyataan pertandingan dimulai, Raizer langsung melesat secepat mungkin ke arah Zell yang langsung memposisikan kedua telapak tangannya bertumpuk tepat di depan dahinya. Seketika Raizer muncul di hadapan Zell dengan posisi melayang serta lutut yang sudah dalam kekuatan penuh untuk menyerang Zell. Seketika serangan dan pertahanan itu menimbulkan ledakan udara yang cukup besar ketika keduanya saling bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mondaiji DxD
HumorRaizer Arga Leviansa, atau biasa dipanggil Sang Iblis dikalangan para berandal di kota XXX. Sebenarnya dia hanya pencari kesenangan tingkat akut, namun karena sikapnya yang sulit dikendalikan akhirnya dia dikirim ke Jepang dimana nenek sekaligus pen...