Chapter 13

818 54 1
                                    

Pertandingan dihentikan selama 10 menit untuk memperbaiki panggung yang hancur berkeping-keping. Sistem dari turnamen itu adalah eliminasi, jadi sekali kalah akan tamat untuk mereka yang memiliki tujuan bertemu satu sama lain di partai final turnamen ini. Dari semua kesialan yang Raizer dapat, dia masih memiliki beberapa hal yang bisa disebut keberuntungan walaupun cara mendapatkannya cukup merepotkan dan menjengkelkan.

"Zell, mau informasi?"

Untuk saat ini mereka berdua duduk di tempat yang paling jauh dari peserta lain agar lebih tenang sekaligus lebih mudah untuk bertukar informasi rahasia.

"Tentang kemampuan mereka?"

Raizer mengangguk. Zell bukanlah tipe orang yang memiliki prinsip "Biarkan aku melakukannya sendiri" atau sejenisnya. Selama ada kesempatan menang, dia akan melakukan apapun. Raizer sebenarnya juga tidak memegang prinsip tersebut, namun akan membosankan jika dia terlalu banyak memanfaatkan kelemahan lawan sehingga dia bisa mengalahkannya dengan mudah. Untuk jaga-jaga jika ada seseorang yang menguping, Raizer memberikan informasi terkait lawan selanjutnya.

Time Skip

"Koyuki, apa kau juga sudah menduga hal ini?"

Di tempat duduk Yasaka, wanita itu memasang wajah kerepotan karena melihat pertandingan yang seharusnya bisa dibilang serius namun di mata dua anak yang dibawa oleh Koyuki hanya seperti sebuah hiburan untuk Raizer dan Zell.

Pertandingan demi pertandingan telah mereka lewati dengan sepenuh hati. Tentu walaupun disebut hiburan tetap saja Raizer dan Zell beberapa kali berada dalam kondisi terjepit. Contohnya seperti Zell yang melawan seorang Yuki Onna yang mengendalikan sihir salju yang membuat pergerakan Zell menjadi terhambat. Tidak hanya itu, salju yang dikeluarkan oleh gadis itu dapat digunakan sebagai ilusi. Jika saja Zell tidak diberitahu oleh Raizer tentang kemampuan gadis yang sejak tadi tersenyum karena merasakan kemenangan dari awal, mungkin saja dia sudah kalah saat ini. Menurut pemikiran Zell, ilusi tersebut terjadi untuk mengacaukan otak, jadi dia butuh stimulus yang jauh lebih kuat untuk menyadarkan otaknya kembali. Untung saja dia bisa membebaskan diri dari ilusi tersebut dengan menggigit lidahnya sendiri kemudian langsung menyerang lawannya agar tidak membuat ulah lagi.

"Hmhmhm, tak kusangka mereka menjadi jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Maafkan saya karena merusak suasana turnamen ini, Yasaka-sama."

"Tidak, mungkin saja kehadiran anak-anak itu bisa memotivasi para Youkai muda untuk bertambah kuat. Terutama Nak Raizer, latihan seperti apa yang kau berikan kepadanya?"

Flashback

Dalam pertarungan perempat final, Raizer dihadapkan oleh lawan yang dapat menggunakan sihir gravitasi.

"Terima ini!!"

*Blrrrr!!!*

Seketika gravitasi di sekitar Raizer langsung menjadi lebih berat sampai meretakkan panggung yang ia pijak bahkan sampai kakinya terperosok kedalam panggung.

"Hm? Apa kau melakukan sesuatu?"

Raizer terlihat sedang garuk-garuk kepalanya yang tak gatal karena merasa bingung dengan apa yang dilakukan oleh lawannya. Sepintas tidak ada yang berubah dari pergerakan Raizer, namun memang benar jika lawan Raizer telah menggunakan sihir yang dapat memanipulasi gravitasi.

"K-Kenapa tidak berpengaruh? Seharusnya kau tidak bisa bergerak dalam gravitasi yang 3 kali lebih berat dari sebelumnya."

Raizer tidak ambil pusing dengan kekagetan lawannya dan hanya berjalan dengan santai seolah tidak ada yang terjadi sama sekali kepadanya.

"Maa mungkin saja karena latihan nenekku yang lebih mengerikan? Ma' latihan yang membuat siapapun lebih memilih mati tentu saja akan menghasilkan hasil yang memuaskan. Jaa naa, aku ada janjian di final."

Mondaiji DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang