Chapter 6

1.4K 115 4
                                    

Disclaimer : Ichiei Ishibumi

~♠ЖMondaiji DxD♠~

Hari yang tenang untuk cuaca yang cukup dingin walaupun saat ini bukan musim dingin. Seperti biasa Raizer bangun awal dan pergi keluar ke jalan dimana sekolahnya berada, namun bukan sekolah saat ini tujuannya, melainkan pematang. Bagi Raizer, pematang tempat dimana ia sering tiduran adalah rumah keduanya. Awalnya memang terasa santai, sebelum ada pengganggu yang sangat perhatian kepada Raizer.

"Raiz, hari ini ada tes tata boga di jam ketiga dan keempat. Aku tahu kau pasti akan membolos sampai jam keempat."

"Aku malas bergerak saat ini. Biarkan saja. Aku akan datang saat waktunya kurang 10 menit, jadi kau tenang saja."

Namun Zell terlihat tidak akan memberi toleransi kali ini. Dia benar-benar serius akan memaksa Raizer untuk pergi ke sekolah jika dia tidak ingin bergerak sendiri.

"Dame, aku akan mentoleransimu jika hari itu tidak ada ujian, tapi sekarang ada ujian, jadi aku akan memaksamu."

Tanpa ba bi bu lagi, Raizer langsung ditarik Zell menggunakan kerahnya. Raizer benar-benar serius kalau dia tidak ingin bergerak, bahkan saat dia diseret Zell dengan menarik kerahnya masih saja tidak bergerak. Tidak perlu mempertanyakan kekuatan Zell mengingat dialah sang limiter dari Raizer Agra Leviansa. Mengangkat tubuh Raizer bukanlah masalah baginya. Di tengah jalan, Zell melempar Raizer ke pundaknya agar lebih mudah dibawa, namun Raizer memberinya sikutan karena merasa tersinggung dengan cara membawanya. Namun bukan Zell jika tidak bisa mengatasi Raizer. dia langsung membuat Raizer pingsan dalam sekejap agar tenang. Tentu hal itu menjadi berita heboh karena julukan Zell sebagai pawang Raizer bukan isapan jempol semata.

Saat Raizer sadar, dia sudah berada di kelas yang sebentar lagi akan ganti ke kelas tata boga.

"Zell, sialan."

Gumam Raizer, namun itu cukup karena yang membuat semua orang ngeri adalah auranya yang tidak main-main, bahkan Issei tidak ingin berurusan dengan pemuda berambut hitam itu setelah mendapatkan hadiah yang mengejutkan dari Raizer.

"Sudah terlambat untuk marah, Raizer. Kita ke ruang tata boga sekarang. Atau perlu kuseret lagi?"

Tidak, dia tidak ingin dipermalukan lebh lama lagi. Raizer menghirup udara sedalam mungkin dan menghembuskannya secara kasar sebelum berdiri tiba-tiba sehingga kursinya sedikit terlempar kebelakang.

"Persetan ujian memasak."

Dia langsung meninggalkan kelas untuk pergi ke ruang tata boga walaupun baru bangun.

"Zell-kun, apa Raizer-kun seburuk itu dalam memasak?"

Tanya salah seorang gadis yang kebetulan berada di samping Zell yang barusaja menghela nafas karena kelakuan Raizer yang benar-benar sulit dikendalikan jika saja dia tidak ada di dekat Raizer.

"Maa dia sedikit ada masalah terhadap para perempuan saat dalam kelas memasak, jadi dia tidak terlalu suka memasak di depan umum."

Dan begitulah, mereka akhirnya sadar apa yang dikatakan Zell beberapa waktu lalu soal mengapa Raizer tidak terlalu suka memasak di depan umum. Kebetulan saat ini ada kelas gabungan dengan kelas 3, dan kebetulannya lagi kelas 3 yang bergabung kedalam kelas Raizer adalah kelas yang berisi Two Great Onee-sama.

Saat melihat bagaimana cara Raizer memasak sendirian, tidak ada yang meragukan kalau Raizer seorang ahli dalam memasak, bahkan ketiga rekan kelompoknya tidak kebagian jatah bekerja karena pekerjaan Raizer terlalu cepat untuk diikuti.

"Hora, sudah selesai. Tolong nilai secepat mungkin."

Raizer meletakkan sepiring nasi goreng di meja penjurian. Bukan hanya sekedar nasi goreng yang Raizer persembahkan mengingat bahan-bahan yang ia gunakan barusan cukup rumit walaupun mudah untuk ditemui dimanapun. Dari segala aspek telah memenuhi, terutama aroma masakan yang menyebar dan cukup tajam untuk dirasakan oleh hidung saja. Saat sensei memakan sesuap nasi di piring yang Raizer hidangkan, tiba-tiba dia membeku sesaat.

Mondaiji DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang