Sempat terjadi kembali ke gaduhan kecil di ruang makan. Dan pada akhirnya seluruh anggota yg akan beraktivitas di luar rumah, pergi meninggalkan rumah satu persatu.
Menyisakan sang bunda dirumah.
"Oh ya, kamu masuk sebelas berapa?" Tanya airi dengan lembut sambil memeluk surya dari belakang. Karena sekarang posisi mereka masih berada di atas motor miliki surya, yg di belikan papanya saat kelas satu semester dua.
Setelah sekitar 15 menit di jalan. Akhirnya mereka berdua sampai juga di kawasan sekolah. Banyak sekali sepasang mata yg menatap mereka. Ada sebagian yg kagum, memuja, takut, bingung dan masih banyak pandangan yg tertuju mereka berdua.
"Kayanya masuk IPA 1 deh hehehehe" balas surya sambil memarkiran motornya.
Airi dan surya memang seperti itu.
Mereka akan menggunakan aku kamu saat sedang berduaan saja. Ditambah dengan sifat airi yg lembut dan ramah, jauh berbeda dengan kakak pertama mereka dan sang adik.
Mereka berdua sama sama keras dan dingin jika di luar rumah. Dan akan ikutan melembut saat airi berada di sekitar mereka berdua.
Dan airi ini adalah tuan putri di sekolah mereka. Tidak hanya di sekolah, namun dirumah juga. Kalo bisa dibilang, kasta dirumah mereka itu soraya sebagai sang ratu, lalu airi sebagai tuan putri, dan surya sebagai kacung mereka berdua. Bukan, bukan mereka berdua, lebih tepatnya kacung untuk ratu soraya.
Dan itu berlaku jika dirumah isinya hanya mereka bertiga saja.
Saat ia berada di sekolahnya? Surya akan langsung menjadi pangeran sekolah bersama dengan ke dua sahabatnya.
Di sekolahnya ini ia memiliki banyak fans, hampir setengah siswi SMA CIKASA adalah fans dari seorang Achazia Surya Fadlan.
Terlebih surya ini adalah salah satu anggota band disekolahnya, yg sudah tidak asing di kuping para remaja di seluruh jakarta.
××
"Mereka siapa? Kemaren ko gak ada?"
"Sayang banget kalo mereka cuma adik kakak"
"Itu mereka pacaran?"
"Ko, cocok banget sih"
"Oke, sip. Gue ngeshipin mereka berdua"
Dan masih banyak lagi bisikan bisikan tentang mereka berdua. Ketika surya dan airi berjalan berdampingan di koridor utama sekolah mereka.
Memang paling banyak yg bergosipria itu dari kalangan adik kelas.
Namun, kakak beradik itu sama sekali tidak terganggu dengan bisikan dari para adik kelas.
Mereka berdua terlalu asik dengan obrolan yg sedang di bahas.
"Ih, ko kayanya? Emang kamu gak cek di web sekolah?" Ucap airi dengan wajah bingung campur marah yg justru membuat lawan bicaranya terkekeh.
"Heheheh, nggak. Kan selama liburan aku keluyuran terus heheheh" Balas surya sambil menggaruk garuk pipinya yg sebenarnya tidak gatal.
"Lagi pula, biasanya kakak kan yg suka liatin heheheh" lanjut surya sambil memasuki kedua tanganya ke dalam jaket denim yg ia kenakan.
"Memang biasanya aku yg liatin. Tapi kan selama liburan, aku sibuk cari tempat les yg baru" balas sang kakak sambil menatap adiknya lembut.
"Iya juga sih heheheh" balas surya sambil cengar cengir tidak jelas.
"Lagian kak, kenapa harus cari tempat les lagi sih? Kak airi kan udah pinter. Gak perlu lah cari tempat les segala" lanjutnya lagi dengan wajah serius.
Airi hanya tertawa manis melihat wajah serius sang adik. Ini pertama kalinya saat mereka berdua ngobrol sang adik menunjukan wajah seserius ini.
"Ih, siapa bilang. Aku tuh harus cari tempat les yg lain tau. Kan kamu tau kalo aku kepengen banget masuk ke dokteran UI" jelas airi sambil menaiki tangga ke lantai tiga.
"Iya sih, tapi kak. Masa muda kakak bakal kebuang sia sia dong kalo gitu?" Ucap surya terus mengikuti langkah sang kakak, dengan mimik wajah yg sama.
Airi tidak tahan untuk tidak ketawa.
Ia berpikir, ada ada aja pemikiran adiknya satu ini. Lagi pula dia menikmatinya dan yg anehnya, dari sisi mananya yg kebuang sia sia??
Sepetinya tidak ada bukan?
Malah kalau bisa dibilang itu bagus.
Waktu mudanya di manfaatkan sangat dengan baik.
"Hahahahah kamu ada ada aja, lagi pula dari sisi mananya yg ke buang sia sia coba?" Bales airi di sela sela ketawanya.
"Iya dari sisi ke bebasannya kak" balas surya sambil mengerutkan keningnya.
"Aku gak ngerasa tuh, Aku kan juga masih bisa bebas sur. Bunda sama papa juga gak pernah ngekang kita kan. Malah kamu sama mba aya yg suka ngelarang aku kesana kesini" jelas airi di akhirnya dengan kekehan kecil.
"Hm.. iya juga sih, keseringan gue sama mba aya yg ngelarang kak airi kemana mana. Tapi kan itu demi menjaga ke polosan kak airi" gumam surya dengan pelan yg tentunya susah untuk di tangkap oleh pendengaran airi.
"Apa sur? Kamu ngomong apa??" Tanya airi saat ia mendengar gumaman surya.
"Eh? Gak kak, gak apa apa heheheh" balas surya sambil menunjukan cengiran bodohnya.
"Masuk gih kak. Udah mau bell hehehe" lanjutnya lagi sambil garuk garuk kepalanya yg tidak gatal.
Airi hanya tersenyum lembut dan menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah sang adik yg salah tingkah.
"Iya udah, kakak masuk. Kamu juga sana pergi. Buru buru cari kelasnya entar keburu masuk, terus telat masuk, terus di hukum. Masa baru habis liburan, langsung di hukum" ucap airi panjang lebar.
Hanya di balas cengiran oleh sang adik. Lalu airi masuk kedalam kelasnya.
Ketika airi sudah berada di dalam kelasnya.
Bisa surya dengar suara pekikan bahagia didalam kelas kakaknya.
Surya yakin kalo suara tersebut adalah salah satu teman atau mungkin sahabat kakaknya dari kelas sebelumnya.
Dan surya hanya bisa terkekeh ditambah menggelengkan kepalanya.
Setidaknya ia bisa bernafas lega. Mengetahui ada orang yg kenal dengan kakaknya. Ya, walaupun itu hanya ada satu orang. Tapi setidaknya kakaknya ada teman yg sudah di kenal terlebih dahulu.
××××××××××××××××××××××××××××××××
Tenang, tenanggggg, masih siang. Belum ko, belummm bahahahahah
Jangan tanya temen temen khususnya surya kenapa gak keliatan. Mereka lagi dandan dulu, biar keliatan seremnya.
Hahahahahahahahahahahahahahahahah.
UDAH AH. SEGINI AJA, GAK USAH KEBANYAKAN INTRO LAGI.
See yaaaa~~
Salam hangat dari hungel🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
PERCAYA? [END]
Мистика"maju looooo?!" "Siapa takut bangsat?!" Bruk Brak Bruk "Cih, segini aja kemampuan lu?" ---------- "Sial?! Ngapain si lu jelek disini?! Sono balik ketempat lu?!" "Hihihihi kamu jangan galak dong. Aku kan cuma mau teman sama kamu" "GAK?! ENAK AJA LU...