03

125 12 10
                                    

Setelahnya, surya membalikan tubuhnya dan berjalan menjauhi kelas sang kakak.

Dan saat itu juga surya langsung merubah raut wajahnya.

Yg tadinya ia tersenyum gemas, sekarang ia menampilkan wajah dinginnya.

Wajah yg biasa dia pakai saat sedang bertatap muka dengan lawannya.

Saat ia menginjakan kakinya di lantai dua. Banyak murid murid seangkatannya yg segan menyapa. Mereka hanya melirik lirik kecil ke arah surya yg melangkah dengan santai.

Namun itu tidak berlangsung lama.

Karena..

Plak?!

"Wanjing!!" Pekik surya reflek ketika ia merasa sakit di sekita daerah belakang kepalanya, dengan kekuatan yg tidak main main.

"Gak usah sok keren maneh teh" ucap seseorang yg dapat di pastikan kalo orang tersebut yg telah mengeplak bagian belakang kepala surya.

Lalu ia membalikan tubuhnya. Bukan, bukan untuk memastikan siapa yg berani beraninya melakukan hal itu. Tanpa membalikan badan pun, ia tau siapa yg berani berani memukul kepalanya. Tentunya selain soraya yg senang sekali menghajar adiknya itu.

"Eh, bubuk micin. Kalo mau nyapa orang tuh yg bener. Gak usah pake cara alien gitu deh" omel surya saat ia sudah berbalik badan dan menatap ke dua orang yg tadi ia belakangin.

"Dih? Bubuk micin. Kalo gue bubuk micin, elu apa?? Bungkusan micin???"  Ucap pria yg menggunakan kacamata.

"Maaf, maaf nih ya. Bukannya gue mau gimana gimana, dari pada kalian berdua berantem disini. Lebih baik kalian berantemnya di pending dulu. Udah mau masuk nih, gak mau kekelas masing masing dulu gitu??" Ucap seseorang di sebelah yg pake kacamata.

Entah gimana, surya dan orang yg pake kacamata tadi saling tatap tatapan. Lalu tersenyum mengerikan setelahnya mereka berdua langsung menatap orang yg belum lama tadi bersuara.

Orang yg ditatap hanya menghela nafanya dengan berat.

"Ya, ya, ya, sini gue bawain tas lu berdua. Untung kelas gue ngelawatin kelasnya si boss" ucap orang itu tapi di bagian akhir suaranya ia kecilin.

"Anak pinter, tenang ion. Entar gue promosiin lu jadi juru masak di geng" ucap surya ngasal sambil menepuk nepuk pundak pria tadi atau nama lengkapnya arion bagaskara.

Salah satu anggota geng mereka yg bernama Alpha Wolf atau mereka biasa di singkat jadinya AW.

Seperti nama restoran cepat saji ya? kalo di singkat hahahahah.

"Demen nih gue yg peka begini" ucap yg pake kacamata.

"Dih, gampangan lu dan. Apa apa main suka aja lu" celetuk surya tiba tiba saat ia sudah memberikan tasnya kepada arion.

"Ini tas isinya cuma selembar tisu apa ya? Enteng bener sob" ucap arion dalam hati.

"Udah, kamu gak usah cemburu gitu sih beb" ucap yg tadi di panggil dan sama surya.

"Dih, amit amit idan. Amit amitttt" balas surya dengan jijik dan ia langsung saja menendang main main pantat idan.

Setelahnya ia langsung kabur dari sana menuju ke arah tangga.

"Oh ya, thank u arion!! Hahahaha" Teriaknya sambil terus berlari.

"Wah, si bangke ngajak gelut" gumam idan atau nama lengkapnya Abidan Azri Mahesa, sambil menyodorkan tasnya ke arion.

"Gue cabut dulu dan thanks ya" ucapnya lagi "WOY REMAHAN RENGGINANG?! JANGAN KABUR LO?!" Teriak idan sambil berlari menyusul surya yg sudah aga menjauh.

PERCAYA? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang