Setelahnya, mereka semua sekarang berada di kantor bk.
Tidak semuanya sih. Hanya sekelompok siswi tadi, misha, surya, idan, dan shakil.
Oh ya, ngomong ngomong surya sudah ganti baju. Sekarang ia tengah memakai baju olahraganya gaga.
"Ekhm, jadi?" Ucap penghuni ruangan tersebut. Alias guru bk yg tengah menatap mereka tajam satu persatu.
"Saya sangat hafal dengan ibu. Jadi, saya hanya akan memperlihatkan ini" ucap idan dengan tenang sambil menyodorkan sebuat smartphone ke arah guru tadi.
Tanpa menanya lagi, sang guru langsung melihat ke arah ponsel tersebut. Dan betapa terkejutnya saat melihat isi video di dalam ponsel tersebut.
"Saya berani jamin kalau misha tidak memiliki masalah apapun terhadap mereka" kali ini shakil dengan mantap bersuara.
Dan guru tersebut hanya menganggukan kepalanya.
××
Akhirnya, selama kurang lebih hampir mendekati satu jam. Mereka semua keluar dari ruangan tersebut, hanya surya and the geng saja yg keluar. Kalau kelompok siswi tadi? Mereka masih didalam, masih menunggu orang tua mereka masing masing datang.
"Juliet!" Pekik azka dan langsung berlari memeluk misha.
Dan misha hanya tersenyum kecil saat ia mendapatkan pelukan dari azka.
"Nggak ada masalah lain lagi kan?" Ucap gaga di belakang azka.
"Alhamdulillah, sejauh ini sih gak ada" balas idan dengan santai.
Tiba tiba terdengar suara isakan.
"Misha?" Ucap shakil saat ia melihat ke arah misha yg ternyata tengah menangis didalam pelukan azka.
Ternyata, sedari tadi mereka menyimak pembicaraan gaga dan idan. Azka tengah mati matian berjuang untuk menenangkan misha.
"Hei, hei, hei.. kenapa menangis?" Ucap gaga lembut sambil mengelus rambut misha sayang.
Bukan kah me sudah bilang? Kalau gaga itu sekarang jadi sangat menyayangi misha. Seperti menyayangi adiknya sendiri.
Namun, di mata surya itu suatu hal yg salah.
Ia tidak melihat kasih sayang seorang kakak ke adik. Ia malah melihat sahabatnya yg tengah menaru hati ke gebetan.
Hm, sudah mengakui kau wahai anak muda.
"Tenang, elu tau kan viano itu cinta setengah mampus ke ade gue?" Bisik idan di sebelahnya setelah ia menyenggol lengan surya.
Dan surya hanya melirik saja ke arah idan. Walaupun ujung ujungnya ia mengiyakan ucapan idan.
"Hei, misha ku. Kenapa?" Ucap shakil tepat di sebelah misha dan ikut memeluknya.
Hanya di balas gelengan oleh misha.
"Bagian mana yg sakit jul?" Ujar azka saat hendak ingin melihat wajah misha.
Namun, misha malah semakin menenggelamkan wajahnya di dada azka.
Tidak lupa ia membalas ucapan azka dengan gelengan. Tapi, kali ini ia menggeleng dengan heboh.
"Hm, elu masih takut ya? Tenang aja. Kan ada kita kita, gue jamin gak bakal ada yg berani nyakitin elu lagi" nah, kalo ini gaga yg berbicara.
Sedangkan, dua pria yg lainnya hanya menonton mereka bertiga yg tengah sibuk menenangkan tangisan misha.
Setelah gaga berucap seperti itu. Misha langsung mengangkat wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERCAYA? [END]
Paranormal"maju looooo?!" "Siapa takut bangsat?!" Bruk Brak Bruk "Cih, segini aja kemampuan lu?" ---------- "Sial?! Ngapain si lu jelek disini?! Sono balik ketempat lu?!" "Hihihihi kamu jangan galak dong. Aku kan cuma mau teman sama kamu" "GAK?! ENAK AJA LU...