23

34 3 0
                                    

Chup

Dan tiba tiba, misha mencium pipi surya.

Lalu ia langsung kabur dari sana. Buru buru ia masuk sedalam rumahnya.

Meninggalkan surya yg masih terbengong atas tindakan misha yg tiba tiba.

Ternyata misha tidak benar benar meninggalkan surya begitu saja di depan rumahnya. Nyatanya, misha kembali menunjukan kepalanya.

Maksudnya, ia benar benar hanya menujukan kepalanya dari dalam pagar rumahnya.

"Achan! Sekali lagi makasih ya! Pulangnya jangan ngebut ngebut! Oh ya, besok jemput gue jam 7 kurang. Oke? Hati hati di jalan!" Ucap misha dari sana sambil terus melihat ke arah surya.

Surya yg sudah kembali fokus kedunia nyata hanya bisa tersenyum menanggapi omongan misha.

Dan untuk menjawab omongan misha, surya hanya menganggukan kepalanya tentunya masih dengan senyuman yg bersarang di wajahnya.

"Iya, besok gue jemput jam segitu. Gue balik dulu ya?" Ucapnya sambil menatap misha yg masih betah menongolkan kepalannya di balik pager.

Dan misha pun hanya menjawab dengan anggukan semangat.

"Dahh" ucap misha sambil melambaikan satu tangannya ke arah surya. Saat surya sudah siap untuk menjalan kan motornya.

Lalu ia berputar arah dan sebelum ia menjauh dari kediaman rumah misha. Surya sempat ngeklakson.

Bertanda kalo ia pamit.

Setelah kepergian surya tadi. Misha tidak langsung masuk kedalam. Ia masih betah dengan posisinya sekarang. Namun bedanya, sekarang ia tengah bergelendotan dengan pagar.

"Anjir, malu maluin banget sih lu sha. Ngapain coba pake nyium nyium" gumamnya sambil terus meratapi reflek tubuhnya tadi.

"Woy! Dek! Ngapain lu disitu?! Gantiin mang ujang ye!" Teriak eros dari depan pintu rumah mereka.

Memang jarak dari pager ke bangunan rumah lumayan. Jadi, untuk berbicara dengan posisi sekarang harus sedikit meninggikan suara.

Misha hanya menatap sang kakak sinis. Lalu ia langsun buru buru menutup pager dan berjalan kedalam rumah. Saat sampai didepan pintu yg masih ada eros. Misha semakin sinis menatap kakaknya itu.

"Lah? Salah apa gue?" Gumam eros sambil terus menatap punggu adiknya yg berjalan menuju tangga.

××

"Lucu banget sih tadi" gumam surya saat ia sudah turun dari motor.

Ya, dia sudah sampai rumahnya.

"Assalamualikum, cogan pulang" ucap surya aga kencang.

"Ck, cogan cogan. Dari tadi udah kaya orang gila senyam senyum sendirian di depan" ucap seseorang pria muda di depan tv sambil menatap surya yg masih berada di daerah ruang tamu.

"Wes, si masnya. Kirain surya, mas gak jadi dateng" ucap surya dengan santai saat masuk ke dalam kawasan ruang keluarga.

Lalu ia duduk di samping pria yg di panggil mas sama surya.

"Udah berapa kali gue bilang. Kalo gue gak dateng, bisa abis sama emak lu dek" balas pria tersebut.

Dan surya hanya membalas ketawa saja.

"Btw, ini pada kemana dah? Sepi amat" Ucap surya sambil memandang sekelilingnya.

"Eyang lagi di kamar. Raya lagi jalan balik bareng ray. Nah, kalo mia gue gak tau dah. Kan biasanya tuh anak bareng lu" balas pria di samping surya dengan fokua pria tersebut ke arah tv.

PERCAYA? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang