Rintik bukan hanya setitik, kini langit menghujamkan sendunya secara bertubi-tubi. Menumpahkan rindu yang selama ini ia bendung. Hujan memang yang paling hebat, selalu mau kembali meski tahu rasanya jatuh berkali-kali. Hadirnya tak jarang dihakimi, menjadi kambing hitam bagi sebagian mereka yang membenci rintiknya. Namun, hujan kembali untuk mereka yang merindukan tetesnya. Tidak perduli seberapa sering jatuh, pun dengan setiap insan yang membeci. Hujan hanya ingin menemui 'dia' yang merindukannya.
Disisi lain wanita itu masih setia duduk di balik kemudi mobil, menunggu giliran untuk beradu cepat diatas aspal yang telah basah. Suara teriakan wanita terdengar melengking memekakan telinga, saling berseru menyemangati mobil yang sebentar lagi akan tiba di garis finish. Rupanya hujan bukanlah masalah, justru membuat euforia yang semakin menjadi-jadi, seolah menjadi pelengkap yang sangat 'pas'. Pakaian ketat yang terkena air hujan, membuat siapa saja dapat melihat pakaian dalam mereka secara jelas. Untung cahaya disini dapat dikatakan minim, hanya lampu jalanan berwarna kuning remang-remang.
Belum sampai mobil berwarna abu metalik itu melewati garis finish, wanita itu mendengar bunyi yang lebih membuat gendang telinganya pecah. Apalagi kalau bukan suara sirine polisi. Tidak berpikir panjang lagi, dia langsung menginjak gas sedalam mungkin. Menjauh sejauh jauhnya agar tak kembali berurusan dengan Bapak-Bapak berseragam coklat itu.
Dia tersenyum penuh kemenangan di balik kemudi kala mobil polisi tidak dapat mengejarnya lagi. Katakan saja dia gila. Tidak punya aturan. Remaja perempuan macam apa yang dini hari begini keluyuran di luar rumah, selalu jadi bahan kejaran polisi. Ah, anggap saja dia membuat polisi memiliki kerjaan tambahan.
Salam sebatt!!
°°●°°
Alohaa guyss..
Seneng banget akhirnya bisa menyapa kalian semua di karya ketiga aku ini. Ku harap kalian suka. Dan maaf juga kalau masih banyak kata-kata yang kurang benar atau masih ditemukan typo. Aku masih amatir, huhuuu T_TOiyaa aku juga mau nanya nih, kalian baca cerita ini sambil ngapain? Tulis dikolom komentar yaa boleh disertai asal kota kalian. Sekalian kita kenalan, uwuuuu💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Zetana
Teen Fiction"Lo percaya pertemanan? Gue si enggak. Menurut gue pertemanan itu cuma status di lingkungan sosial aja. Semacam simbiosis mutualisme. Tujuannya hanya dua, saling menguntungkan, atau paling menguntungkan." Tutur Zeta pada teman barunya. Persepsinya t...