Hai kamu...
Mengapa memendam rasa mengotori kalbu?
Mengapa berharap dengan terlalu?
Mengapa?Hai kamu...
Sudah sakitkah hati itu?
Sudah terkoyakkah jiwa itu?
Jika sudah...
Selamat, kamu terlampau bodoh!Hai kamu...
Sudahkah dia memberi tahu?
Bahwa kamu, bukan satu-satunya pengisi hari
Bahwa kamu, salah satu di antara banyak hati
Sudahkah?Hai kamu...
Seseorang di dalam cermin yang kupandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAK-SAJAK PATAH
PoetrySeandainya kamu mengerti dan bisa pahami. Diamku bukan karena aku bisu, aku hanya sulit mengutarakannya lewat suara. Kutuangkan semua rasa dalam untaian kata saja. Biarkan tulisan ini yang berbicara. Selamat membaca