Di beranda rumah, ada seseorang dengan wajah pasrah
Berusaha tabah, atas segala kisah yang membuncah; meski tak mudahIa berbagi kisah lewat aksara
Menyuarakan pilunya tanpa suara
Ia biarkan lukanya membara
Menjelma sajak luka laraIa berteman dengan kesunyian
Hingga tiba musim perpisahan
Ia bertahan sendirian
Bersama harapan yang terabaikanAdalah lelaki; tatap sayu penuh gerimis
Meringis,
hatinya teriris meski tak keluar setetes tangis
Sebab,
perkenalan manis, berujung perpisahan tragis
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAK-SAJAK PATAH
PoesieSeandainya kamu mengerti dan bisa pahami. Diamku bukan karena aku bisu, aku hanya sulit mengutarakannya lewat suara. Kutuangkan semua rasa dalam untaian kata saja. Biarkan tulisan ini yang berbicara. Selamat membaca