Episode 5

62 33 3
                                    

"Dasar cwe" ucap tar menamparku..
"Aaaa~" Triakku ketakutan sambil menutup mata

Tibatiba lio menarikku kearah belakangnya

"Berani lu nampar cwe?" Tanya lio

Lalu aku membuka mataku ternyata aku tidak ditampar karna tangan Tar ditahan oleh lio

"Hidung lu berdarah yo, dia lukai lu" ucap Tar marah
"Oh, jadi kalo cwe yang salah harus dibales dengan kekerasan?" Tanya Lio dengan tegas
"Ehm, bukan bermaksud, seperti itu" ucap Tar sambil melepas genggaman tangannya dari lio

"Kalo gitu minta maaf" ucap Lio menyuruh Tar
"Eh, gausah lio" ucapku menghentikannya
"Dia harus!, karna dia yang salah" ucap Lio tegas
"Gue tau dia temen kim, jadi ga perlu lah yoo" ucap Tar sambil menepuk pundak lio
"Hehe, iya gapapa kok" ucapku ikutan
"Noh, dia ajah ga masalah" ucap Tar menunjuk ke arahku
"Lu laki ato cwe hah? Asal lo tau ya dia bukan cuman temen sodara gue, dia itu cwe gue. Ngerti!" ucap Lio dengan kasar memegang kerah baju Tar

'Hah cwe dia? Ga salah denger? Stop berpikir yang macem macem' gumamku menghilangkan kekepoanku

"baiklah, mel maafin gue ya" ucap Tar melepaskan tangan Lio yg ada dikerah bajunya lalu mendekatiku
"Oh, ya gue maafin" ucapku dengan lembut

"Kalo gitu gue pergi dulu, yo" ucap Tar hanya pamit kepada lio

'Anjir, gue ga dianggep kali ya' gumamku memancarkan kecewa

"Dasar tu cwo, ga sopan udah tau ada dua orng pamitnya am gue doank" ucap Lio entah buat siapa

"Yo, mending lu duduk dulu, trus gue bersihin darah dihidung lu sepertinya harus dibersihkan" ucapku mengambil handuk putih
"Gausah nanti kotor, susah dicucinya nanti" ucap lio menolak
"Nonononooo.. itu masalah kecil, yang penting hidung lu harus dibersihin" ucapku dengan paksa membersihkan hidung yang ada darahnya

"Gimana tadi gue, keren ga?" Ucap Lio tiba-tiba membuatku panik
"Heh, sudah cukup, oiya kok pagi-pagi gini lu disini? Rumah lu kan jauh" tanyaku penasaran
"Jangan banyak tanya, ikut gue sekarang" ucap Lio langsung menarikku

"Mau kemana kita wei" ucapku dalam keadaan ditarik lio
"Hey, jangan diam saja, jawab" ucapku tiba-tiba lio berhenti lalu memandangku
"Ada apa? Ada yang salah?" Tanyaku jadi merasa bersalah

Dengan spontan Lio menggendongku, akupun panik atas perbuatan lio

"Turunin gue woi, malu" bisikku ke lio
"Makanya diem" ucap lio sambil jalan

Akhirnya dia menurunkanku, saat turun aku sangat terkejut melihat keindahan tanaman, lebih kagetnya lagi ada KELINCIII

"AAaaaa~" triakku kesenangan lalu jongkok mendekati kandang kelinci
"Kata kim lu suka jadi gue ajak lu kesini" ucap Lio jongkok disamping kananku
"Iya gue suka banget, kelincinya yang putih cantik banget" ucapku sambil kesenangan lalu menunjuk kearah kelinci putih
"Hm, lu juga cantik kok, bagi gue" ucap lio sambil mengelus rambutku

'Gila si ini mah, gue harus apa wei kalo kondisi kea gini' gumamku kebinggungan

Disebelah kiri aku melihat sayuran kangkung, aku langsung mengambilnya

"Wah ada sayur nih, kasi makan kelincinya nih" ucapku memberikan setengah sayurannya kepada Lio
"Hmmz, thanks" ucap Lio dengan senyum manisnya

'Anjir, gausah senyum ngapa, guekan jadi diabetes ajah' gumamku sambil memukul pala

"Lu gapapa mel?" Tanya Lio kebinggungan
"Eh, wahh kelinci putihnya mendekat; sini sini" ucapku mengganti topik sambil memberikan sayurannya

"yey dimakan" ucapku senang sekali lalu melihat kearah lio yang fokus melihatku

AmellioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang