#15

44 7 0
                                    

Arland langsung berlari meninggalkan teman-temannya mencari Arla, ia tidak menghiraukan teriakan teman-temannya yang memanggilnya

"Ayo susulin Arland" Zidan berlari menyusul Arland diikuti Firly juga

"Kalian berdua balik ke kelas aja, nanti kalau ada Arla udah ketemu kita kasih tau" ucap Jeje lalu berlalu menyusul Zidan dan Firly

"Gw khawatir nih sama Arla, kita ikut aja yuk Kes"

"Gila lo, ini masih pelajarannya Bu Ruk tau lo mau di hukum sama guru judes itu" ucap Kesya

"Iya sih, yaudah deh ayo balik" Kanei dan Kesya pun kembali ke kelas

*****

"Liat Arla nggak?"

"Enggak"

"Yaudah makasih

"Eh lo, liat Arla nggk?"

"Gw malah gatau Arla yg mana"

"Ck, oke thanks"

Mereka semua mencari Arla dan berusaha menelfon gadis itu. Sesekali mereka juga menanyakan keberadaan Arla kepada siswa lain

"Gimana ketemu?" Tanya Arland

Mereka semua menggelengkan kepalanya, memang benar mereka tidak menemukan Arla di setiap penjuru sekolah. Arland menjambak rambutnya frustasi, bagaimana bisa Arla hilang di sekolah?

Ia khawatir dengan gadis itu, Arland terus mondar mandir dan mengecek ponselnya berharap Arla memberinya kabar. Sedetik kemudian pandangannya tertuju kepada Amanda dan kedua temannya, ia menatap cewe itu lalu menghampiri mereka bertiga.

"Eh Man itu Arland kesini" ucap Sintia sambil menunjuk Arland dengan dagunya

"Eh iya anjir, mimpi apa nih di samperin doi"

Arland berhenti tepat di depan Amanda, ia menatap Amanda dengan wajah datar. Cewe itu malah tersenyum senang karna Arland menemuinya secara tiba-tiba

"Ada apa Lan? Mau ngajak aku ngantin bareng ya? Ayuk deh, kelas aku juga lagi free nih" ucap Amanda

"Dimana Arla?"

"K-kok kamu tanya dia ke aku sih, aku nggak tau lah" Amanda terlihat panik saat Arland menanyakan Arla kepadanya

Jangan-jangan Arland tau lagi

"Lo pasti tau"

"Ak-aku nggk tau Land, kamu kenapa sih jadi nuduh aku yg sembunyiin Arla"

Arland menatap Amanda lekat-lekat, bahkan ia tidak berniat menunduhnya tapi kenapa ia terlihat panik saat ia menanyakan Arla dan Arland juga heran dengan ucapan terakhir Amanda

"Gw gak nuduh"

"Gw gak bilang lo yang sembunyiin Arla, lo sendiri yg bilang"

Kemudian teman-temannya datang dari belakang, lalu ikut menatap Amanda

Raut wajah Amanda dan dua temannya seketika menegang, mereka benar-benar tidak bisa berkata kata lagi di tambah lagi dengan tatapan Arland yang mengerikan

ARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang