Gadis cantik itu termenung di koridor kelas Arland, ia menatap ke bawah tepatnya ke lapangan dimana ada Aralnd dan beberapa temannya yg baru saja selesai latihan basket
Cukup lama mereka berbincang, akhirnya Arland mengakhirinya dan membubarkan semua teman-temannya. Arland pergi ke parkiran tempat ia memarkirkan mobilnya.
Gadis itu berlari kecil ke arah Arland sebelum Arland masuk ke dalam mobil, ia mecekal pergelangan tangan Arland. Refleks Aralnd menengok ke belakang, ia mendapati gadis itu lagi. Sedetik kemudian Arland menepis tangan gadis itu dengan kasar dan kembali membuka pintu mobil. Namun lagi-lagi tangannya kembali di cekal gadis itu, Arland menatapnya datar
"Lepas"
Gadis itu menggelengkan kepalanya "Aku boleh nebeng kan?"
"Nggak"
"Aku nggak ada yg jemput Ar"
"Gw gk perduli" Arland membuka pintu mobilnya dan masuk kedalam
Gadis itu mengetuk kaca mobilnya berkali kali agar Arland membukanya, namun Aralnd tidak menghiraukannya dan langsung menjalankan mobilnya meninggalkan gadis itu yg berteriak memanggil namanya.
🌹🌹🌹🌹
Arland membelokkan mobilnya ke kompleks rumah Arla, sebelum ke rumah gadisnya Arland sempat berhenti ke toko boneka ia membelikan Arla dua boneka panda. Arland pernah melihat kamar Arla yg banyak sekali boneka panda, mulai dari yg kecil dan yg besar.
Sesampainya di rumah Arla, Arland turun dari mobil dan mengetuk pintu rumahnya.
"Ya sebentar!!!" Arla membukakan pintu rumahnya dan mendapati Aralnd dengan paper bag di tangan kanannya
"Arland?"
"Eh.. ayo masuk" Arla membiarkan Arland masuk ke dalam rumah lalu mereka duduk di ruang tengah."Kenapa?" Tanya Arla setelah mereka duduk di sofa
"Harusnya aku yang nanya. Kamu kenapa?"
"Aku? Aku nggak kenapa-kenapa"
"Kenapa gk masuk?"
"Hehe tadi ngantuk banget jadi bolos deh"
"Semalam nggk tidur sampai nggk masuk" Arland melipat kedua tangannya di dada menunggu penjelasan Arla
"Semalam jemput Ayah ke bandara terus nunggu lamaaaa bangettt, pas sampai rumah udah jam 2 yaudah aku langsung tidur, terus baru bangun 5menit yg lalu" jelasnya
"Kenapa nggak ngabarin kalau nggak masuk, tau gitu aku nggak perlu nunggu lama di depan gerbang"
"Lupa. Mau minum apa?"
"Apa aja"
"Air garem mau?" Ucapnya diselingi tawa
Arland menatapnya datar tanpa berkata
"Becanda. Tunggu bentar" Arla beranjak dari duduknya dan pergi ke dapur.
Setelah selesai membuatkan minum, Arla kembali ke ruang tengah menemui Arland dan meletakkan minum di atas meja
Arland meneguk minumnya sampai setengah gelas lalu meletakkannya lagi di meja. Arland mengambil paper bag yang ada di sampinngnya dan memberikannya kepada Arla
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLA
Teen Fiction'Setiap hubungan tidak ada yang berjalan mulus. Semuanya akan ada ujian. Tinggal pelakunya saja yang memutuskan, apakah memilih bertahan atau menyerah' Cover by: @own_cozy