Bel istirahat telah berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut kosongnya
Berbeda dengan gadis yg masih diam di kelas, ia sedang mengerjakan tugas di dalam kelas sendirian. Ralat, tidak sendiri namun masih ada beberapa anak didalam kelas. Kedua temannya? Mereka sudah mengajak gadis itu untuk pergi ke kantin namun ia menolaknya dan memilih mengerjakan tugas yg belum terselesaikan
Tiba-tiba seorang cowok menahan pergelangan tangan gadis itu. Ia mendongakan kepalanya dan mendapati Arland dengan wajah datarnya, tidak ada ekspresi apapun yg ditunjukan oleh cowok itu
"Apa?" Arla meletekan bolpoinnya lalu menatap Arland yg duduk disebelahnya
"Kenapa?"
"Kenapa apa?"
"Ngantin?"
"Apasih kak, yang jelasnya elah"
Arland memutar bola matanya jengah
"Kenapa gak ngantin?"
"Nih, belum selesai" ucapnya sambil menunjuk buku tugasnya
Arland mengambil alih buku tugas Arla dan mengambil bolpoin yg di genggamnya
"Eh ngapain?"
"Bantuin" Arland mulai mengerjakan tugas Arla dengan cekatan
Arla sempat membelakan matanya melihat Arland yg mengerjakan tugasnya dengan cepat, bahkan tanpa melihat rumus ataupun contoh soalnya
Memang tidak bisa dipungkiri, cowok di sampingnya ini memang benar-benar pintar apalagi dalam mata pelajaran fisika dan matematika. Ia dengar bahwa Arland pernah mengikuti lomba olimpiade matematika dan memenangkan lomba tersebut
"Nih" Arland memberikan buku tugas itu kpd gadis itu, Arla menerimanya dan mengecek apakah jawabannya benar, ia mengeceknya berkali-kali namun semua jawaban yg di tulis Arland tidak ada yg salah sedikitpun
"Ayo" Arland membereskan buku-buku Arla lalu menarik tangan gadis itu
"Eh eh kemana sih?"
"Kamu belum makan"
"Tap-" ucapnya terpotong ketika Arland berhenti
"Apa? Kamu mau sakit gara-gara telat makan?"
Arla hanya menggelengkan kepala. Arland kembali menarik tangan gadis itu menuju kantin
Sesampainya di kantin, Arland dan Arla menempati tempat yg kosong setelah itu Arland memesankan makanan untuk Arla
"Kamu gak pesen?"
Arland hanya menggeleng seraya memberikan pesananya kpd Arla.
"Harus habis" serkas Arland
"Iya-iya"
🌸🌸🌸🌸
Gadis itu menunggu kekasihnya di depan gerbang sekolah seraya memainkan ponselnya
"Arla duluan ya!!!!" Kanei berteriak dari dalam mobil bersamaan dengan Kesya
"Oke! Hati-hati"
Kedua temannya telah pergi meninggalkan area sekolah, sekerang ia sendiri di depan gerbang menunggu Arland yg masih mengambil mobil di parkiran tapi sampai saat ini tidak ada tanda-tanda Arland datang
Tiba-tiba Amanda CS mendatanginya lagi, Arla memundurkan langhkanya supaya tercetak jarak di antara mereka
Amanda menatapnya geram sambil mengepalkan tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLA
Teen Fiction'Setiap hubungan tidak ada yang berjalan mulus. Semuanya akan ada ujian. Tinggal pelakunya saja yang memutuskan, apakah memilih bertahan atau menyerah' Cover by: @own_cozy