#29

34 7 0
                                    

Keesokan paginya Arla dan Cristie mengantarkan Arka ke bandara, karna memang hari ini Arka sudah harus kembali ke Jogja.

Gadis itu sedari tadi tidak melepaskan pelukannya kepada Arka, setibanya di bandara Arla langsung menghambur kedalam pelukan kakaknya. Gadis itu sempat menitihkan air mata karna sebentar lagi ia tidak bisa bertemu dengan kakaknya. Arka berkali kali meminta adiknya untuk melepas pelukan pada dirinya namun Arla tetap tidak mau melepaskannya ia tidak peduli dengan orang orang yang menatapnya. Cristie melihat kedua anaknya tersebut hanya tersenyum tipis.

"Arla lepas dulu, pesawatnya bentar lagi mau take off" Arka berusaha melepaskan pelukan Arla tapi gadis itu semakin mengeratkan pelukannya

"Nggak usah balik ke Jogja, disini aja Mas"

Arka mengcium puncak kepala adiknya dan mengelusnya lembut "Gw harus selesain kuliah, Arla. Lagian nggak lama kok"

"4tahun itu lama tau!"

"Itu cuma sebentar, sayang"

Akhirnya Arla melepaskan pelukannya dan mengusap air mata yg membasahi pipinya.

"Ck, kenapa sih lo nggak pindah kuliah aja disini" ucapnya cemberut

Arka tidak mengindahkan pertanyaan adiknya, ia kembali memakai jaketnya dan memasukkan ponselnya kedalam saku celananya saat mendengar pemberitahuan bahwa pesawatnya akan segera lepas landas. Arka berpamitan dengan Cristie, tidak lupa dengan gadis kecil yg masih setia mencibikkan bibirnya. Arka memeluk adiknya dan mencium keningnya sekilas, lalu berjalan menuju pesawat.

Cristie dan Arla sama sama melambaikan tangannya kepada Arka, cowok itu juga membalas melambaikan tangan sebelum benar benar masuk ke dalam pesawat.

"Yuk pulang" Cristie mengusap pundak Arla

Arla menganggukkan kepalanya, mereka berdua berjalan keluar bandara dan pergi pulang.



🌼🌼🌼🌼







"Sayang, bunda pergi ke butik dulu ya" Cristie berjalan ke arah Arla yang duduk di ruang tengah, sedang menontong TV

"Pulang malam dong?"

"Ya nggak tau, nanti kalau bunda pulangnya telat kamu beli makan di luar aja ya"

"Hm"

"Yaudah bunda pergi"

Cristie mencium kening putirnya, setelah itu melenggang pergi.

Arla kembali mencibikkan bibirnya. Lagi lagi ia harus di rumah sendiri, ia jadi merindukkan kakaknya padahal baru beberapa jam yang lalu berpisah. Sedetik kemudian ponselnya berbunyi Arla mengambil ponsel di atas meja dan melihat notifikasi yang terlihat di layar ponselnya, dan ternyata Arland menelfonya. Gadis itu sempat menyungging senyum saat Arland menelfonnya, ia juga merindukkan kekasihnya namun senyum itu seketika memudar ia baru mengingat bahwa Arland telah mengecewakan dirinya.

Sebenarnya ia tidak ingin mengangkatnya namun gadis itu akhirnya melawan egonya dan akhirnya ia mengangkat telfon dari Arland. Arla menempelkan ponselnya di telinga kanannya dengan ragu ragu, gadis itu menunggu Arland berbicara.

Ha-halo?

Hm?

Arla, aku mau kita ketemu sekarang

ARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang