Gadis berambut pirang itu berjalan menyusuri koridor sekolah dengan cowok di sebelahnya yg berjalan beriringan. Hari ini cuaca cukup mendung untuk pagi ini di tambah gerimis yang turun membasahi kota Jakarta. Gadis itu begitu menikmati hawa pagi ini, menyeruk masuk kedalam tubuhnya sedikit dingin namun menyejukkan. Cowok di sebelahnya sedari tadi memperhatikan gerak gerik gadisnya, selalu mengusap usapkan tangannya dan sesekali menyelipkan anak rambutnya ke daun telinga. Ia melepaskan jaketnya lalu memakaikannya kepada gadis di sebelahnya, gadis itu menoleh kepada cowok itu dan tersenyum manis.
Mereka berdua menjadi perhatian semua siswa yang ada di koridor. Beberapa dari mereka menatapnya iri, pasalnya pangeran sekolah mereka telah mempunyai pasangan usaha mereka untuk mendapatkan hati sang pangeran mungkin telah gagal. Dua sejoli itu tidak menghiraukan bisikan bisikan itu, mereka terus berjalan sampai di depan kelas gadisnya.
"Jangan di lepas" Arland memperingatkan Arla untuk tidak melepas jaketnya karna udara yg semakin dingin dan gerimis kecil telah di gantingan dengan hujan yang cukup deras.
"Iya"
Arland mengusap pelan kepala gadis itu sebelum pergi meninggalkan kelas Arla.
Arla memasuki kelasnya setelah Arland pergi, ia meletakkan tas-nya di meja lalu duduk dengan melipat kedua tangannya di atas tas miliknya dan menenggelamkan kepalanya di kedua lipatan tangannya.
Gadis itu mendongakkan kepalanya ketika seseorang menepuk pundakanya. Arla mendapati Kesya yg tersenyum kepadanya lalu meletakkan tas-nya dan duduk di sebelah Arla
"Kirain tidur. Hawanya dingin sih jadi bawaanya pingin tidur"
Arla menganggukan kepalanya "Iya"
"Ini jaket Arland ya?"
Arla kembali menegakkan kepalanya dan menatap Kesya "Kok lo tau?"
"Bau parfumnya kecium, gw hafal betul parfum-nya Arland"
"Jangan jangan lo naksir Arland ya"
"Ih apaan, enggak! Kalau papasan sama dia kan kecium. Lagian mana mungkin sih gw naksir cowok yang notabenya adalah pacar temen gw sendiri"
"Iya iya becanda doang elah" Arla terkikik geli
Tidak lama setelah itu Kanei datang dengan muka yang di tekuk dan bibir dicibikkan. Arla dan Kesya melihat Kanei heran, tidak biasanya gadis itu memasang wajah seperti itu?
"Kenapa lo? Muka udah kayak baju gak di setrika 1minggu" celetuk Arla
"Ck, gw kesellll banget!!! Masa nyokap bokap gw mau ke korea gw ga dia ajak sih!" Kanei melipat kedua tangannya di dada
"Yaelah cuma gitu doang, kirain apaan" balas Kesya
"Ihh lo gak tau aja mereka disana itu 1tahun lebih, masa gw harus tinggal sama pembantu gw dirumah se-gede itu"
"Ada keperluan apa emangnya?" Tanya Arla
"Kerjaan lah, apa lagi"
"Yaudah sih gapapa, lo bisa kok nginep di rumah gw kalau lo bosan di rumah"
"Atau di rumahnya gw juga boleh, lagian nyokap juga jarang di rumah" ucap Kesya
"Thanks ya kalian emang temen gw yg terbaik"
"Santai aja kali".
🌼🌼🌼🌼
"Arla di cari sama pangeran lo tuh"
Kesya mengahampiri Arla yang sedang merapikan alat tulisnya. Gadis itu tertawa pelan saat Kesya memberitahunya pangerannya menacari dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLA
Teen Fiction'Setiap hubungan tidak ada yang berjalan mulus. Semuanya akan ada ujian. Tinggal pelakunya saja yang memutuskan, apakah memilih bertahan atau menyerah' Cover by: @own_cozy