#32

65 2 2
                                    

Pagi pagi buta Arla terbangun karna merasakan aneh pada kakinya. Gadis itu menyibakkan selimut yang menutupi kakinya, ia memengang kedua kakinya dengan tatapan sulit di artikan.

"Kenapa kaki gw gak bisa digerakin" Ucap Arla sambil memegangi kedua kakinya

"Kenapa gak berasa gini, kaki gw kenapa!!"

Mata Arla semakin berkaca-kaca saat kedua kakinya sulit untuk digerakan. Ia bahkan memukul kakinya namun kakinya tidak merasakan sakit, seperti mati rasa. Perasaanya semakin kalut, ia takut jika ia benar-benar akan lumpuh.



⚘⚘⚘⚘









Arland baru saja selesai mengangkat telfon dari sekertaris kantornya, lalu mendengar Arla berteriak Arland segera masuk untuk memastika gadis itu baik baik saja.

Cowok itu menghampiri Arla yang menangis dengan memukul-mukul kedua kakinya. Ia segera menahan kedua tangan Arla, lalu menarik gadis itu kedalam dekapanya.

"Sstt... kamu kenapa? Ada apa?" Ucapnya sembari mengusap lembut kepala Arla

"Kenapa...ka-kaki aku gak bisa dirasa, kenapa gak bisa digerakin.. hiks.."

Arland memejamkan kedua matanya dan semakin menguatkan pelukannya kepada Arla. Ia tahu perasaan gadis itu pasti sangat syok saat mengetahui kakinya lumpuh.

"Aku lumpuh, Ar... aku lumpuh" ucapnya sesegukan

"Aku udah nggak sempurna, aku gak bisa jalan..hiks"

"Kamu gak pan-"

Arland melepas pelukannya, mengangkup wajah Arla dan menghapus air mata yang membasahi kedua pipinya. "Listen. Gimana pun keadaan kamu, aku akan tetap terima kamu apa adanya"

"Aku nggak mempermasalahkan keadaan kamu sekarang. Karna memang manusia itu diciptakan gak sempurna, mereka punya kekurangan dan kelebihannya" Lanjutnya

"Aku nggak pantes ada di samping kamu, Ar. Labih baik kamu cari wanita lain yang lebih baik dari aku"
Ucapnya sambil menatap manik hijau terang di hadapannya.

"Aku nggak akan lakuin itu, La. Gak ada yang bisa gantiin posisi kamu dihati aku"

"Jangan sesekali kamu ngomong kayak gini lagi. Aku nggak suka" ucapnya dengan melepaskan kedua tangannya dari wajah Arla

Gadis itu menundukkan kepalanya tidak berani menatap lelaki dihadapannya saat ini. Entah mengapa hatinya terasa sakit saat mengetahui bahwa ia lumpuh, ia tidak percaya bahwa ia akan mengalami ini semua. Lagi lagi ia menteskan air mata, dan membuat lelaki dihadapannya merasa iba. Ia juga merasakan kesedihan yg di alami oleh gadisnya. Arland kembali menarik Arla kedalam dekapannya dan menenangkannya.

Apapun yang terjadi aku gak akan ninggalin kamu-

"Ar" panggil Arla sedikit ragu

"Hm?"

"Aku... aku bosen disini terus, aku mau jalan jalan ke taman atau roftop rumah sakit" cicitnya yg masih di dekapan Arland

Sebenarnya gadis itu sedikit ragu mengatakan itu kepada Arland, ada rasa takut saat ia mengatakannya. Gadis itu berharap Arland mau menuruti kemauannya untuk berjalan-jalan, jujur saja ia memang sangat merasa bosan jika terus berada dalam kamar yang ia tempati sekarang.

ARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang