Arland sedikit melambatkan mobilnya saat melewati area taman, ia berharap menemukan Arla disana. Arland memberhentikan mobilnya saat melihat seorang perempuan menghadap belakang dengan mengenakan jaket biru dongker, rambut tergerai dengan sedikit keriting. Arland melepaskan seat beat dan keluar mobil, Arland memperhatikan gadis itu ia yakin itu adalah Arla. Gadis itu memandangi anak kecil yang berlarian kesana kemari dan bermain. Arland menghampiri gadis itu, ia menepuk pelan pundak gadis itu dan gadis itu menolehkan kepalanya ke belakang.
Gadis itu menjauh dari hadapan Arland namun dengan cepat Arland menarik tangan Arla, ya gadis itu adalah Arla. Ia pergi ke taman untuk menenangkan pikirannya yang saat ini kacau. Arland melangkahkan kakinya mendekati Arla, gadis itu masih diam di tempatnya dan menundukkan kepalanya menahan air matanya.
"Please jangan pergi, aku bisa jelasin semuanya" ia memegang kedua tangan Arla dan memperhatikan wajah gadis di depannya
"Yaudah sekarang jelasin! Jelasin siapa cewek itu? Apa lagi yang kamu sembunyiin dari aku?!"
Sedetik kemudian cairan bening keluar dari pelupuk mata Arla membasahi pipi mulusnya.
"Kamu salah paham La, aku sama dia.." Arland menggantungkan ucapannya
Arla menunggu ucapan selanjutnya yg keluar dari mulut Arland.
"Kita duduk sini dulu"
Arland menarik tangan Arla, mengajaknya duduk di bangku taman"Sekarang jelasin apa hubungan kamu sama dia?"
"Tapi jangan potong kalau aku lagi ngomong"
"Iya!" Arla mulai jengah karna sedari tadi Arland tidak kunjung cerita
"Aku sama dia itu mantan. Dulu kita pacaran waktu kelas 10. Singkat cerita, dia selingkuh sama sahabat aku sendiri, ternyata selama kami pacaran dia itu cuma pingin deket sama sahabat aku. Dia nggak benar benar sayang sama aku dan sekarang dia kembali setelah aku udah benar benar lupain dia. Asal kamu tau, aku udah nggak ada perasaan apa apa sama dia aku cuma nganggap dia mantan. Nggak lebih dari itu"
Arla tertegun mendengar cerita Arland, gadis itu berfikir apakah itu sebabanya mengapa Arland terlihat sangat dingin dan cuek kepada semua orang termasuk dirinya?
"Kamu percaya 'kan sama aku?"
Arla tersenyum dan menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan pacarnya.
Arland memeluk gadis di sampingnya itu dengan erat."Namanya siapa?" Tanya Arla setelah Arland melepaskan pelukannya
"Citra. Citra Adelia"
Lagi. Arla dibuat bungkam ketika Arland memberitahunya nama mantan pacarnya itu, Arla sempat berpikir kenapa nama depan dan belakang mantan Arland sama dengan nama pengirim paket tempo hari? Mungkinkah dia pelakunya? Tapi bagaimana dia bisa tahu rumahnya. Pikirannya kembali berkutat dengan kejadian tempo hari dan ditambah kejadian di sekolah.
"Kamu kenapa sih belakang ini aku perhatiin kayak ada yang kamu pikirin?"
Kasih tau Arland nggak ya?
Nggak nggak. Gw gak mau kalau dia jadi khawatir
Tapi kalau nggak di kasih tau.."Aku sebenernya... ada yang aku sembunyiin dari kamu, sebenernya aku mau kasih tau kamu dari kemarin tapi aku nunggu waktu yang tepat aja. Jadi, mungkin ini waktu yang tepat"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLA
Teen Fiction'Setiap hubungan tidak ada yang berjalan mulus. Semuanya akan ada ujian. Tinggal pelakunya saja yang memutuskan, apakah memilih bertahan atau menyerah' Cover by: @own_cozy