chan x changbin

5.2K 262 115
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(rared agak naik)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(rared agak naik)

Seochangbin Buat : cewe yang tadi ngatain gua ga mulus

Asal tau aja nih ya, sekalinya gua dandan kek cewe (persis foto) doi lu datengin gua buat minta id line dan ngaku ga punya pacar. Badan gua sekalinya bantet tapi bisa tuh bikin pacar lu langsung ngaku jomblo

❤556likes

Chaeyong.twice lah lah lah adek gua ngapa dah!

Jihyojihyo ya ampun changbin mulus banget, perlu minta resep skincare inimah

Ten10 aduh changbin mending sini deh, mangkal bareng ten lumayan buat beli rumah baru

Bambam mulus banget anjir, body juga bohaii

Hyunjien eh buset seriusan dianya

Jisunghanjis apa ini apa?!

Jonginkai dek sama om hayu

Jeongin astaga bisa gitu ya, kalo udah marah bangeg gegara chabe depan gang... Ku acungi jempol

Bangchan !!!

Jisunghanjis merinding kalo si bapak udah maen tanda seru

Minhauwgitu lah tanda seru? Seru ada apaan kok ditanda

Seochangbin menonaktifkan komentar

Chan tengah meradang, melihat bagaimana property pribadi miliknya terpampang jelas di akun sosial media. Entah apa motif dibalik postingan tersebut yang pasti hal tersebut menyulut sedikit kobaran dalam dirinya.

Pekerjaan yang memang sudah ia selesaikan sejak tadi kini ditelantarkan begitu saja. Keinginannya hanya satu yakni memberi peringatan pada miliknya. Manik tajamnya teralih pada sesosok pemuda kecil yang baru saja memasuki ruang kerjanya.

Pemuda tersebut bernama changbin seo. Tuan muda di keluarga bang sebab menikah dengan chan 3 tahun lalu. Awalnya memang dipanggil Nyonya muda tapi melihat gender yang tidak pantas sengan statusnya ia memilih mengganti nama panggilan tersebut.

"kau bergaya layaknya seorang brandal di luar sana, menjadi orang sedikit pembangkang dan kasar"

Chan berdiri dari kursi kerjanya, menghadap changbin yang sedari tadi dibelakanginya. Kedua tangannya dimasukkan dalam saku celana kerjanya. Menatap changbin dari ujung rambut hingga ujung kaki pemuda tersebut. Tak ayal membuat changbin merasa aura hitam menyelimuti mereka berdua.

"mmm apa aku boleh pergi?"

Chan tidak menjawab, tangannya lebih memilih melonggarkan dasi. Berjalan pelan tanpa melontarkan berbagai kata. Hanya suara derap sepatu serta jarum jam yang bergerak. Langkah demi langkah membawa chan lebih dekat menuju changbin.

" kau terlihat takut saat sisi lain dalam diriku keluar, bukan begitu sayang?"

Suara baritone yang dalam membuat changbin tanpa sadar menelan ludahnya susah payah. Saat pilihan changbin mendongak dihadapkan dengan wajah chan yang terlihat semakin dominan. Changbin melihat ke arah luar jendela mencari hal lain untuk ditatap

"kau bahkan tak berkutik saat didepanku, apa alasanmu memosting gambar seperti itu hmm?"

Chan menarik pinggang changbin secara tegas namun sensual hingga tubuh keduanya menempel. Maniknya masih menatap changbin tajam. Jika sudah tertangkap basah haruslah ia bertanggung jawab prinsip.

Entah apa yang salah dengan otak changbin. Kini tangan mungilnya malah menarik chan semakin mendekat pada wajahnya. Hingga bibir chan dikecupnya sensual. Tangan itu beralih merengkuh leher chan serta mengusap bagian belakang kepala chan.

"aku sebal karena beberapa gadis di gedung fakultasku selalu merendahkanku, mereka bilang aku tubuhku tak seindah mereka. Maka dari itu aku memosting foto seperti itu"

"dan?"

Salah satu alis chan menukik tanda bingung

"ya seperti yang kau baca tadi, kekasih mereka menghampiriku tadi dan meminta beberapa akun sosial milikku"

"apa kau memberinya?"

Tanya chan penuh selidik

Changbin semakin mendekatkan wajahnya. Mengikis jarak diantara chan dan dia. Berucap tepat di depan bibir chan dengan nada nakal yang ia pelajari dari hyunjin pengedar video dewasa di fakultas

"mungkin nanti, siapa tau aku sedang kesepian dan butuh seseorang menghangatkan ranjangku"

Chan terkekeh mendengarnya tapi tak ada niatan untuk menyela. Ia malah menunggu kalimat selanjutnya dengan rasa penasaran yang membuncah

"lagi pula sayang"

"ya kenapa?"

Sangat jarang changbin memanggilnya "sayang" , terkecuali di keadaan tertentu

"kau tidak menjamaahku lagi setelah sebulan lalu kita melakukannya 2 minggu lalu"

Chan semakin tertawa melihat istrinya. Secara tak langsung changbin ingin disentuh tapi ia tak ingin terlihat begitu mendambakan sentuhannya itulah kiranya yang dipikir oleh chan

"lalu apa istriku ini ingin dimanjakan suaminya? Aku tak tau harus bermain kasar atau lembut saat ini"

"bermainlah kasar, aku menyukainya.  Well kita melakukan kegiatan lembut 2 minggu lalu, ku rasa aku merindukan dirimu yang sedikit kasar dan sangat dominan"

"ya ya ya, apapun untuk pangeran kecilku ini. Apa kau merindukan disaat rajamu membuatmu lupa diri?"

Changbin semakin berani dengan melepas ikat pinggang chan sesekali ia juga menjilat bibirnya berusaha menggoda chan

"secara gamblang, aku rindu dipuaskan dan memuaskan mu"

"aku rindu saat submisiveku melolong dibawah kungkunganku"

Tak lama tsetelahnya chan meraup bibir changbin kasar, sementara yang diperlakukan hanya membalas juga mempererat tubuh mereka.

"aku pasti akan melolong hingga suaraku tak tersisa karenamu. Suamiku ini pastilah tak cukup hanya dengan 2 ronde saja"

"kau tau benar siapa aku, dan pastikan lolongan seksimu hanya untukku. Sekali kau bermain dengan pria lain aku pastikan kau tak akan melihatnya lagi di muka bumi"

"aku tak akan bisa bermain dengan pria lain, jika pria dihadapanku lebih bisa memuaskan nafsuku yang selalu bergejolak setiap melihat manik tajam serta wajah tegas ini"

Chan segera menggendong changbin menuju meja kerjanya. Changbin sedikit membisikan sesuatu yang membuat chan tersenyum miring

"jika kau bisa membuatku melolong diatas meja kerjamu, melihatku kepayahan, melihat peluh membanjiriku serta cairan merembes keluar dari lubangku. Kita lakukan lagi pagi hari di kamar mandi"

Chan membalasnya namun demgan suara lebih lantang

"aku bisa membuatmu tak berdaya bahkan sebelum aku memasukimu, kau akan memohon untuk tidak berhenti padaku"

End (ini nulis udah adem panas)

vanillajae aku butuh saranmu kak

𝔸𝕝𝕝 𝕩 𝔹𝕚𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang