Changbin yang sudah lebih dahulu berlari ke arah mobil membuat sang kekasih terkekeh. Tak lama ia kembali menampilkan raut wajahnya yang terkesan dingin.
"mungkin seharusnya aku sering bermain ke rumahmu atau menjemputmu di kampus. Dan menunjukkan siapa bossnya disini"
"maafkan aku chan"
"get in"
Changbin masuk dalam sedan marcedes hitam itu. Perjalan yang dilalui terselimuti sunyi yang menakutkan bagi changbin
"now tell me, whose own you?"
"i am yours chan"
"lalu kenapa temanmu tidak tau jika kamu milikku?"
"tidak tau"
Changbin tidak menjawab dengan lantang, suaranya bagaikan suara cicak di dinding
"excuse me?"
"aku tak tau chan"
"akan lebih baik jika esok pagi mereka tau siapa kamu sebenarnya"
Keduanya keluar dari mobil menuju lift yang tersedia. Suasana yang sepi karena memang orang kantoran yang belum pulang. Maklum saja chan adalah sekertaris di perusahaan ayahnya.
Chan dengan tangan kanan terlampir jas dan menenteng tas kantornya sementara tangan kirinya yang menepuk pantat changbin.
"chan tanganmu ini di-"
Ting!
"apa aku peduli? Sekarang masuk ke lift dan biarkan tanganku disana"
Waktu terasa melambat untuk changbin, ingin rasanya ia tenggelam dan menyalahkan kesialan ini pada minho.
"chan aku ada kelas pagi besok, kita lewatkan hari ini saja ya?"
Chan tidak menjawab dan malah menuntun changbin ke arah pintu apartemennya. Changbin kembali memelas meminta chan melepasnya kali ini saja. Besok pagi ia masih harus kuliah dan ia malah mencari masalah saat ini juga. Minho dan mulut sialnya akan dipastikan menjadi samsak changbin besok juga
"ini resiko changbin, sekarang katakan kenapa temanmu mengganggapmu sebagai seorang dominan?"
"itu..anu..aku juga tak tau"
"katakan dengan jujur, dan jangan memancing kesabaranku"
"mungkin karena wajahku yang galak, dan aku sering berkata jujur imbasnya mereka sakit hati karena ucapanku"
"yang lain?"
"badanku yang lebih besar dari jisung? Serta auraku yang gelap? Entahlah aku tak tau pasti"
"well kita harus membuat mereka tau kau siapa? Now strip for me babe"
Changbin mulai membuka kaosnya dengan gerakan cepat, hingga diinteruspi oleh chan
"eager? Are we?"
"chan kau tau, kita bisa tunjukkan cara yang lain?"
"sekarang diam, atau kau ingin para tetangga tau apa yang kita lakukan?"
Changbin hanya menunduk diam. Kini ia sudah telanjang dada dan jangan lupakan tatapan lapar dari chan yang menurutnya menyebalkan.
Tangan chan meraih dagu changbin, membawanya untuk mendongak. Tak menunggu lama chan menjulurkan lidahnya mencoba mencium changbin menunjukkan dominannya. Mengingat changbin yang berciuman seolah mengirim ratusan amarah pada chan. Miliknya tak boleh disentuh orang lain apalagi dicium seperti itu.
Changbin yang mulai meremas rambut chan kini mengirim sinyal jika nafasnya semakin menipis, dan apa chan peduli? Jawabannya adalah tidak, ia tetap mencium changbin yang sebentar lagi akan pingsan.
![](https://img.wattpad.com/cover/176756646-288-k532836.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔸𝕝𝕝 𝕩 𝔹𝕚𝕟
Fanfictionbook 2 dari ga jelas (mungkin sedikit naik rated) uke changbin!!!!!!! jangan hujat saya