Felix

1.7K 111 49
                                    

- maaf lama up, wp ku hapus biar fokus sekolah dulu. Maaf juga buat ceritanya yang selalu ngebosenin.

.
.
.
.
.

Changbin masih ikut menari diantara teman-temannya. Mengikuti dentuman musik yang dimainkan oleh Dj. Ia sudah sejak lama mengenal pergaulan bebas. Bisa dibilang semenjak ia ditentang oleh kedua orang tuanya. Ia ingin hidup sebebas burung bukan seterkekang kucing yang berjalan hanya di daerah itu saja. Begitulah alasan yang akan ia berikan pada siapapun yang bertanya alasannya kabur dari rumah.

"Hei Bin, ingin minum bersama?" ajak Chan dengan menawarkan sebuah wine mahal.  Changbin hanya mengangguk. Ia cukup kuat dengan hal berbau MABUK.

"Wah, tatomu semakim banyak eoh?"

"Kau suka? Aku terlihat keren kan?"  sombong Changbin dengan memperlihatkan lehernya dengan tato baru.

"Kau tetap menggemaskan." Chan sealu memperlakukan Changbin seperti adik. Karena baginya Changbin menggemaskan walaupun banyak orang mengatakan Changbin menyeramkan.

"Kau ingin balapan? Pakai saja mobil warna kuning, aku sudah memperbaikinya bersama Minho dan Jisung."

"Oke siap!" Changbin lanjut menuangkan wine tersebut pada gelas Chan dan miliknya. Meneguk hingga tandas isinya.

"Ayo lari, para keparat itu ingin berakting seperti super hero." Jisung datang dengan terburu menghampiri keduanya. Mengatakan para polisi akan datang membuat keributan.

"Tch... Sudah disuap masih saja sok baik!" Changbin berdiri dengan mengambil botol wine. Ingin rasanya meneriaki para polisi dengan umpatan kasar, namun bisa apa kalau mereka pandai berakting.

"Kenapa kau membawanya, uangku tak akan habis membelikanmu sebotol wine baru!" teriak Chan yang mulai terganggu dengan suara mobil balap yang mengudara.

"Isinya masih banyak, sayang kalau polisi yang meminumnya, citra mereka bisa rusak nanti haha." Changbin mengambil kunci mobilnya. Melambaikan tangan pada kedua teman seberengseknya.

"Wahhh, mungkin mencoba menjadi seorang Babby Boy tidak buruk untuk dicoba?" Changbin mengingat kembali percakapannya dengan Jeongin. Babby boy Hyunjin.

Changbin melaju dengan cepat. Menghidupkan radio seraya meneguk botol wine. Tidak peduli dengan nyawa miliknya. Toh tidak ada yang peduli dengannya.

Citt!

Changbin melakukan rem mendadak saat seseorang melintas begitu saja. Sungguh emosinya tersulut, jika ia yang mati tidak masalah, tapi kalau mengajak orang lain ke neraka bukan pilihan yang akan ia ambil.

"Kau gila hah!"

Orang tersebut malah dengan lancang memasuki mobil Changbin. Memohon untuk dibawa pergi saat itu juga. Changbin yang tidak peduli kembali melaju dengan cepat.

Mereka memasuki sebuah gedung tua dipinggir kota. Memarkirkan mobilnya di area penuh genangan air. Melangkah dengan botol wine yang kini tinggal sedikit sisanya.

"Kau siapa? Pakaianmu aneh sekali? Orang sirkus? Atau kau akan melakukan opera? Karnaval?" Changbin menatap selidik dari atas hingga bawah. Menggelengkan kepala tak percaya dengan penampilan orang dihadapannya.

"Aku Felix Lee. Aku pangeran dari Austria. Kau tidak tau aku?" tanya seorang bernama Felix dengan sedikit terkejut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝔸𝕝𝕝 𝕩 𝔹𝕚𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang