Chan adalah seorang dokter, tempatnya bekerja ialah di rumah sakut terkenal. Banyak orang mengatakan jika chan adalah sosok tersempurna. Tapi setiap orang pasti memiliki ketidak sempurnaan dalam dirinya. Begitu juga dengan chan dan sisi lain dalam dirinya.
Chan kembali ke sebuah rumah minimalis di dekat hutan. Rumah satu - satunya yang paling dekat dengan hutan, jauh dari kebisingan kota. Alasannya membeli rumah itu adalah untuk menyembunyikan harta karun miliknya. Permata paling dipujanya. Ialah pemilik sekaligus pencipta permata indah itu.
Deretan pasword ditekannya, pintu terbuka otomatis. Chan masuk dengan menenteng tas kerja juga jas dokter kebanggaan miliknya.
Seseorang menubruk chan dengan riangnya, berulang kali memanggil nama chan dan bergelanyut manja. Chan menyambut sosok itu dengan senyum merekah. Kini sosok tersebut digendongnya hanya ddengan satu tangan, tangan lain membawa barang miliknya.
"chan chan, kau sudah pulang. Aku merindukanmu hehe"
"benarkah? Astaga bayi besarku pasti sangat sedih ku tinggal bekerja"
Sosok yang disebut bayi besar itu tengah mengecup pipi chan.
"sebenarnya iya. Tapi karena chan bekerja untuk membeli banyak makanan maka changie tidak keberatan"
Sosok yang menyebut dirinya changie malah memilih memeluk leher chan, memberi titah untuk dibawa ke ruang makan.
"chan tidak melihat wanita lain kan? Chan tetap bersama changie kan?"
"aku tidak akan pergi meninggalkanmu, jadi sekarang changie minum susu lalu pergi ke kamar. Chan akan menyusul setelah mandi"
Changie menuruti perintah chan, seperti kucing yang patuh pada majikannya.
Sesaat setelah chan mandi, ia menyusul changie ke dalam kamar. Yang ia lihat kini changie kesayangannya bergulat di depan cermin dengan banyak benda
"hehe changie seperti kelinci putih"Chan memeluk changie dari belakang, ia juga mengendus leher putih changie. Sementara sosok di rangkulannya itu menyingkirkan bando telinga kelinci.
"chan chan, gendong aku. Kaki changie lelah dan tadi terluka"
"bagaimana bisa terluka!"
Chan tanpa sadar menaikkan suaranya membuat changie meringkuk takut di dalam dekapannya, sadar ia membuat changie takut chan meminta maaf
"chan chan apa changie boleh ikut bekerja besok?"
Chan sedikit menatap sangsi, tidak biasanya changie bersikap seperti ini
"aku ingin melihat gedung tinggi dan naik kereta"
"baiklah kalau begitu"
Keduanya tertidur, tidak mungkin hanya changie yang tertidur pulas. Sementara chan pergi ke ruang kerjanya.
Di sana terlihat sebuah map dengan semua data mengenai changie. Sosok itu bernama asli seo changbin. Anak berprestasi dari sekolah hanlim. Dulu chan tak pernah tertarik padanya. Hingga melihat sisi lembut si preman seo itu. Ketertarikannya membawa hal buruk bagi changbin. Setiap hari changbin selalu dimatai oleh chan. Bahkan di kamar changbin terdapat penyadap suara dan kamera tersembunyi, entah bagaimana bisa berada disana.
Changbin yang waktu itu pulang sendirian diculik oleh chan. Tengkuknya dipukul oleh sebuah tongkat baseball oleh chan. Segera mungkin chan membawa changbin ke ruang praktiknya, tepat di bawah tanah rumahnya kini.
Disana changbin mulai dirusak fungsi otaknya. Suatu alat yang mengalirkam listrik diarahkan pada pelipis changbin. Alhasil jadi sosok changie yang seperti anak kecil. Semua identitasnya dirubah.
"kau hanya milikku, tak akan ku biarkan mereka merebutmu. Kau akan aman dalam genggamanku"
Chan kembali menatap foto changbin yang pernah ia ambil secara diam - diam.
"chan huaa"
Chan langsung berlari saat mendengar changbin menangis. Pikirnya pastilah mimpi buruk yang membuat permatanya menangis..
"hei ada apa? Kenapa menangis eo?"
"chan aku bermimpi buruk, ada seseorang bernama felix di mimpiku. Dia bilang aku adalah pacarnya tapi orang jahat menculikku. Dia akan membawaku pergi. Chan dia menyeramkan"
Changbin bercerita dwngan posisi memeluk chan. Tidak tahu jika chan sedang dilingkupi aura menyeramkan.
"changie akan selalu bersama chan. Tidak ada yang akan membawa changie pergi"
Setiap katanya seolah ditekan oleh chan. Entah apa tujuannya melakukan itu.
Esok paginya chan yang sudah berbaju lengkap harus kembali ke kamar mandi untuk melihat changbin yang berendam. Dan disanalah changbin berada, masih berendam dengan banyak busa ditemani banyak bebek karet warna kuning.
"chan akan pergi? Changie masih ingin disini. Chan pergi saja ya. Bye bye"
"no dear. Kau sudah berendam dari tadi. Ayo sekarang bersiap dan setelahnya ikut aku bekerja"
"oh ok, semuanya changie pergi dulu. Bye bye"
Changbin bersiap dibantu dengan chan, tapi keadaan itu dimanfaatkan oleh chan seperti dengan sengaja membentuk kissmark pada leher changbin atau meremas pantat changbin. Changbin terus teriak marah tapi bagi chan changbin tetap menggemaskan.
Tampilan changbin yang ikut chan bekerja.
Saat di pintu masuk keduanya menjadi pusat perhatian para karyawan di rumah sakit. Ini pertama kalinya chan membawa serta kekasihnya. Ia hanya mengenalkan changie sebagai kekasihnya tapi tidak memberi tahu visualnya alhasil changie ditatap dengan damba oleh kawan chan.
"chan kenapa semua orang menatap kita seperti itu? Apa changie menakutkan?"
"tidak mereka hanya terpesona oleh changieku yang manis"
Chan merangkul changbin dan membawanya ke ruang pribadinya.
Saat chan bekerja changbin memutuskan untuk berjalan - jalan. Ia menyapa senua orang di rumah sakit yang ia lalui di setiap jalan."hei kekasih dokter chan kemarilah"
Changbin menoleh saat dipanggil oleh seorang perawat. Tanpa pikir panjang ia segera kesana. Disana changbin diberi beberapa makanan. Ia juga ditanyai bagaimana merawat kulit mulus miliknya.
Semua perawat perempuan melihat changbin seperti anak kecil. Chan juga tak lagi khawatir jika changbin tersesat.
Namun seorang perawat penggemar chan merasa jika changbin tidak layak dengan chan. Ia memberi changbin sebuah minuman yang dicampur sebuah obat. Entah obat apa itu kinichangbin merasa sesak dan sulit bernafas. Semua perawat bingung melihatnya. Hingga salah satunya memanggil chan.
"dr.chan kekasih anda sepertinya keracunan"
Chan langsung bergegas menemui changbin. Disana ia langsung melakukan pertolongan pada changbin. Chan juga langsung ijin pulang dengan terburu - buru.
Tbc (ada lanjutannya)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔸𝕝𝕝 𝕩 𝔹𝕚𝕟
Fanfictionbook 2 dari ga jelas (mungkin sedikit naik rated) uke changbin!!!!!!! jangan hujat saya