chan x changbin

4.6K 178 33
                                    

Kali ini changbin tak begitu sibuk layaknya hari kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kali ini changbin tak begitu sibuk layaknya hari kemarin. Bahkan bisa disebut agak luang. Rencananya ia akan pergi kencan dengan suaminya. Kalian tak salah baca, Seo Changbin beberapa bulan lalu telah menjadi seorang Bang Changbin. Keduanya sepakat mengucap janji suci setelah memantapkan hati untuk keduanya.

My tank💞
Gimana udah selesai?
Mau dijemput gak?
Aku pulang cepet nih
Yah gak dibales
Padahal niatnya baik lho
Serius ga dibales nih?
Love?
Healerku?
Changbinie?
Binie binie changbinie?
Hey!
Are you still breathing?!
Tolong ini bukan koran

Astaga
Aku baru selesai cuci tangan
Apa kau sudah pulang?
Bisa jemput aku?

Aku di tempat parkir
Cepat kemari, ada keadaan darurat

Keadaan seperti apa itu?
Jika darurat pasti ada sirine

Keadaan dimana aku sangat merindukanmu
Cepat kemari, ini sangat sesak.

Changbin terkekeh membaca pesan dari suaminya itu. Orang lain mungkin  berfikir suaminya adalah orang terjudes sedunia, memang chan adalah orang yang jarang senyum tapi saat bersamanya  chan malah akan sulit untuk tidak tersenyum. Ketika ditanya mengapa selalu tersenyum saat bersama changbin jawabannya

"karena kau adalah kebahagiaanku, seberat apapun masalahku, sesulit apapun rintanganku dan sesengsaranya hidupku. Selama aku selalu bersyukur dan kau disampingku semua akan berubah menjadi kebahagiaan"

Senyum manis terplester apik pada wajah changbin yang ceria kli ini. Membalas sapaan beberapa orang yang dikenalnya serta tersenyum pada pasien yang dilewatinya.

Suara pintu mobil yang tertutup membuat chan menoleh pada seorang yang duduk pada kursi disebelahnya. Senyum manis diberikan untuk sang penumpang tak lain adalah changbin. Jemari cantik changbin membingkai apik rahang chan yang tegas menariknya lembut, menyatukan kedua bibir yang tersenyum dalam kecupan.

Hingga chan mulai bertanya

"bagaimana harimu? Apa sibuk?"

"tidak kok, malah cukup lenggang dari biasanya. Bagaimana denganmu?"

"sama baiknya sepertimu, ingin langsung pulang atau bagaimana? Aku tidak ingin memasak. Ku simpan tenagaku untuk hal lain"

"yaah padahal aku ingin memakan masakanmu, walaupun hanya cake dalam mug. Kau terlihat errr tampan  dan sedikit seksi"

Chan yang menyetir mengerling dan ditambah sedikit tatapan bertanya. Apa benar istrinya yang terkadang galak itu memujinya? Menggoda istri sendiri tak apa kan?

"hmm? Sedikit? Jadi aku sedikit seksi? Bukan benar - benar seksi hingga membuatmu ingin terus melihatku tidak pakai baju?"

"chan! Sudah fokus menyetir saja"

Chan tertawa renyah melihat changbin yang buang muka dengan pipi semerah bunga mawar.

"well kau memang seksi, apalagi saat kau marah dan bercinta?"

"hmm? Apa istriku ini sedang menggoda agar suaminya tetap terlihat seksi hanya untuk dirinya?"

"jika iya kenapa?! Awas saja kalau kau berani membuat propertiku dilihat orang lain. Akan ku buat kau tidur di sofa untuk 3 bulan ke depan"

"jahatnya changbinku. Ayo sudah sampai rumah"

Keduanya langsung beranjak keluar dari mobil, melangkah ke dalam rumah dengan tangan yang terikat satu sama lain.

"pergilah mandi, aku akan menaruh berkas ini di kantor"

Changbin hanya mengangguk. Namun tak langsung bergegas mandi, ia melangkah ke dapur untuk mengambil minum. Saat mengambil minum entah sejak kapan terdapat bubuk gula halus di dalam kulkas. Changbin tak mengira jika ia akan bersin saat butiran lembut mengenai hidungnya. Setelahnya butiran itu menempel apik pada kulit bersih changbin.

Chan yang mendengar changbin dari arah dapur segera menghampirinya. Menahan tawa yang berakhir sia - sia. Baginya wajah imut changbin yang tertutup gula pasir sangatlah lucu.

Cup!

Changbin yang merasa bibirnya dikecup chan langsung terdiam dari kegiatannya mengucek mata.

"bibirmu semakin manis, pak dokterku yang imut"

"hei! Aku itu tampan. Ya Tuhan kenapa semua orang memanggilku manis, apa mereka katarak tak melihat ketampananku ini"

Chan malah menarik changbin mendekat. Tubuh keduanya menempel terpisahkan beberapa helai pakaian.

"kau tampan namun dominan manis dan imut, sedangkan aku tampan dominan tegas. Kita serasi dan melengkapi satu sama lain"

"apa konteks tampan dominan tegas maksudmu itu tampan dan menakutkan?"

Chan untuk kesekian kalinya tertawa karena tingkah lucu sang istri.

"apa kau berfikir suamimu yang tampan ini menakutkan?"

"orang diluar bilang kau menakutkan tapi bagiku, kau tampan dan seksi"

Tangan changbin mulai membuka kancing pada kemeja putih chan. Melakukannya secara sensual, well seperti inilah changbin jika ehem dia ingin bercinta dengan chan. Mencoba mengirim sinyal dengan melakukan sesuatu secara sensual. Beruntung chan adalah orang yang peka. Baginya changbin akan sangat jinak layaknya anak kucing saat ingin bercinta dengannya.

"jadi apa anak kucing yang manis ini ingin sesuatu?"

"ya, kau tau betul aku menginginkanmu"

"katakan kucingku, apa kau ingin malam ini menjadi malam panas dan erotis atau malam yang romantis dan lembut?"

"mmm ntahlah, menurutmu apa yang cocok untukku saat ini?"

Ikat pinggang milik chan telah tergeletak dilantai, sementara changbin masih lengkap dengan jas dokternya

"bagaimana dengan malam panas dan lembut?"

"excuse me sir, but i like it rough"

"good idea kitten, well let me do it rough till you beg me to stop"

Chan memanggut bibir changbin kasar dalam sekali sahutan. Menghantarkan rasa rindu dan hasrat. Changbin meremas surai chan menahannya agar tak melepas ciuman ini. Seolah ia telah menunggu lama saat seperti ini.

"ingin lakukan disini atau di kamar?"

"fuck bang chan! Kau tau aku menikmatinya dan kau merusaknya?"

"ku anggap kau setuju aku mengajakmu bercinta di dapur"

....tbc (ntar maleman lah NC, sory kalo tijel)

𝔸𝕝𝕝 𝕩 𝔹𝕚𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang