"Lu sama gua itu gaakan bisa bersatu kita cuman magnet yang kutub nya saling tolak menolak"ucap nelya sambil menikmati rintik hujan.
"Lu harus tau air sama api itu ga gisa bersatu karena sebuah alasan tetapi, mereka punya sisi yang saling melengkapi...
Pagi-pagi sekali nelya sudah rapih dan siap untuk berangkat sekolah, hari ini nelya tidak naik ojek melainkan dengan kakanyaa yang pertama yaitu salman tidak biasanyaa iaa di antar oleh kakanya ini yang super sibuk dengan tugas-tugas kuliah nyaa, karena kebetulan hari ini ia sedang libur dan ingin mengantar adik kesayangannya ini berangkat sekolah.
"Abang ih itu kan roti punya nelyaa udh cape-cape nelyaa buatnya," ucap nelya dengan nada yang sangat kesal.
"Bikin lagi adik kesayangan abang,"jawab salman dengan nada yang tidak bersalah.
"Udah-udah jangan berantem trus, kamu ini bang bukannya bikin sendiri malah ngerecokin adik kamu," omel mamah kepada salman yang selalu ngerecokin nelyaa dalam hal apapun.
"Abang ayo berangkat aku ada janji sama temen sekarang," ucap nelya kepada abang nya.
"Mah, nelya berangkat dulu ya," ucap nelya kepada mamahnya untuk berpamitan.
" ya sayang hati-hati ya,"jawab mamah kepada nelyaa sambil mencium pipi putri kesayangannya ini.
"Cepet dek," triakan salman yang sangat keras dan mebuat nelya mendecak sebal memang kakanya itu selalu jail kepadanya tetapi, bagaimana pun kakanya ia selalu rindu kalau kakanya lupa dengannya karena aktivitas kuliah yang sangat padat sehingga mereka jarang bertegur sapa.
Setelah beberapa menit kemudian, kami sampai di depan gerbang sekolah, memang jarak rumah nelya dan sekolah tidak terlalu jauh jadi tidak harus sampai berjam jam untuk sampai, nelya pun turun dari mobilnya dan abang nya pun ikut keluar menghampiri nelya.
"Kamu belajar yang bner ya de, inget jangan ngecewain mamah sama papah dan jangan pacaran kalo kamu ga kenalin dulu ke abang ngerti?," ucap salman dengan nada rendah seperti seorang kaka yang sangat menyayangi adiknya.
"Siap bang nelyaa akan jadi anak yang bisa banggain semuanya termasuk abang, yaudh nelya masuk dulu ya abang hati-hati yaa," jawab nelya sambil mencium pipi sebelah kanan kakanya itu.
***
Semilir angin datang dengan embun pagi rasanya sangat sejuk. Nelyaa terus melewati setiap lorong kelas yang masih sangat sepi kalau saja dia tidak taruhan dengan cowo itu pasti diaa sekrang masih menonton syifaa kartun kesukaannya.
"Woy, akhirnya lu dateng juga kirain gua lu bakal palkor," ujar fadil dari belakang yang ingin menghampiri nelya.
"Gua ga sepengecut itu kali!," jawab nelya dengan singkat, padat, dan jelas.
Mereka langsung menuju loker masing-masing untuk mengganti pakain. Nelya hanya menggunakan kaos olahraga dan rambut diiket kudaa, sedangkan fadil menggunakan celana futsal selutut dan kaos lengan pendek mereka keluar dengan bersamaan dan saling menatap namun nelya tidak mengubrisnya.
"Perjanjiannya gini kalo lu kalah lu harus siap nurutin apa kata gua selama satu bulan," ucap fadil dengan suara beratnya itu sambil melirik nelya yang bengong mendengar perjanjian itu.
"Wait, ko jadi ini perjanjiannya?," jawab nelya dengan nada tidak terima.
"Lah suruh siapa kabur duluan, makannya kalo orang belum selesai ngomong jangan ditinggal gabaik sekarang kena imbasnya kan, kenapa lu takut?berarti lu kalah," ujar fadil kepada nelyaa.
"Gua ga bilang kalo gua takut, jadi cwo ko sotau banget," ucap nelya dengan ketus.
"Yaudh tunggu apa lagii," jawab fadil kepada nelyaa dengan nada songong.
Mereka menjalanin pertandingan itu dan fiks mereka sama-sama pro, mereka mendapatkan point yang serii dan seimbang hingga menit di ring itu berbunyi bertandaa waktu bermain sudah habis mereka saling bertatapan, nelyaa tubuhnya yang mungil di mata fadil karena ia sangat tinggi hingga membuat nelya mendonga keatas saat berbicara dengan fadil.
"Jago juga lu gua akui tapi inget kita seri," ucap fadil padaa nelyaa.
"Besok kita terusin lagi sampe lu kalah dan nurutin apa perintah gua," ucap fadil sekali lagi dengan nada yang songong.
"Oh ya gaakan pernah,!" Jawab nelya dengan melipat kedua tangganya di dada sambil menatap fadil sinis.
"Kita liat aja nanti, Good game princes," ujar fadil sambil mengelus-ngelus pucuk kepalaa nelya dan memberi senyuman hangat yang bermakna.
Inii fadil Ranutara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini vardinelya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HALOOO GAISS!! SEMOGAA KALIAN SUKAA YAA!! NGANTUK GAIS:v Jangan lupa tinggalin jejak kalian yaaa!! Good night gaiss❣