Hari senin seperti biasanya Siswa siswi SMA Bangsa melaksanakan upacara, semua murid berbaris dengan tertib sesuai urutan kelas nya masing-masing,"Njir ga kerasa ye kita bentar lagi lulus cuk," Ucap Japri kepada teman-temannya.
"Ya woi nanti kita gabisa liat degem" lagi disini," sambung Iki.
"Gua gabisa godain guru koprasi yang cakep itu lagi sial," Ucap Andre.
"Gua gabisa liat Nelya lagi," Jawab Fadil dengan nada yang sedikit lesuh."Lah lu kan masih bisa ketemu tiap hari cuy, kangen tinggal otw rumahnya elah," Timbal Japri.
"Gua udeh putus,""HAH!" Jawab teman" Fadil dengan bersamaan.
"Buset bacot amat mulut lu pada woi," jawab Fadil ketus.
Upacara pun berjalan dengan lancar dan tertib semua murid kelas 10 dan 11 di perbolehkan meninggalkan lapangan tetapi murid kelas 12 tetap di lapangan karena ada pengarahan untuk pelaksanaan ujian kelulusan.
Nelya dan teman"nya menaiki setiap anak tangga dan mereka berhenti di depan kelas dan menatap kaka kelasnya yang sedang berada di tengah lapangan.
"Wagelaseh mereka bentar lagi lulus," Ucap Hurul.
"Yaaa bjirr mereka beberapa minggu lagi lulus, yah kita gabisa menikmati pemandangan para kakel cogan," Jawab Fidah sambil menatap kaka kelasnya di bawah."Gua juga gaakan liat Fadil lagi," Ujar Nelya singkat,
"Lu kan masih bisa ketemuan sama ka Fadil kali Nel, sans," jawab Rani.
"Gua udah putus," Jelasnya.Keempat temannya langsung melongo dan kaget sambil melihat Nelya lekat.
"Apaan sih mata lu pada kaya pengen makan gua aja," ucap Nelya sambil beranjak masuk ke dalam kelas.
"Nel seriusan, demi apaa lu udh putus!,"
"Boong lu Nel"
"Njir ko bisa sih Nel, ada apaaan,"
"Lu masih marah gara-gara ka Fadil jadiin lu taruhan,"
"Bukannya ka Fadil beneran sayang yaa sama lu Nel,"Nelya menghiraukan pertanyaan dari keempat temannya itu bukan karena malas menjawab namun Nelya sudah kehabisan kata-kata untuk menjawabnya, ia tidak ingin menangis di depan teman-temannya.
••••
Bel istirihat berbunyii semua murid berhamburan dan menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan.Nelya dan teman-temannya mencari kursi yang kosong lalu memesan makanan.
"Lu pesen apa,"
"Kaya biasa aja,"
"Yaa samain aja kita,"Hurul yang memesankan makanannya, dan mereka menunggu sambil asyik mengobrol.
Di samping itu Fadil dan teman-temannya sedang duduk di tempat biasanya tempat yang khusus ia dan teman-temannya duduki.
"Gimana nih sparing sama sekolah tetangga," Ucap Andre kepada teman"temannya.
"Tau nih dil gimanaa jadi apa kagak," balas Iki.
"Atur ajaa waktunya nanti gua bilang ke anak"nya dia," Jawab Fadil sambil mengunyah permen karet yang ada di mulutnya.
"Dil dil tuh ada Nelyaa," Ujar japri sambil menepuk bahu Fadil.
Fadil hanya diam dan memperhatikan gadis itu dari kejauhan, Nelya yang sedang tertawa dengan teman-temannya itu membuat perasaan Fadil menyesal akan perbuatannya ia sudah mengecewakan gadis yang sangat ia sayang."Dil kalo emang lu sayang ya kejar terus lah," tegas Japri.
"Dia udah kecewa banget sama gua jap,"
"Ya makannya lu buktiin dong, kalo lu tuh beneran sayang sama dia jangan malah kaya gini," Balas Japri."Ya tuh dil lu harus perjuangin, lu mau Nelya di pepet si Adon ketua basket putra," Sambung Andre.
"Gak iklas gua njir," jawabnya.
"Makannyaa dil, pantang mundur sebelum jalur kuning melengkung, sikat terussss!!," ucap iki dengan nada ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT CAPTAINS
Teen Fiction"Lu sama gua itu gaakan bisa bersatu kita cuman magnet yang kutub nya saling tolak menolak"ucap nelya sambil menikmati rintik hujan. "Lu harus tau air sama api itu ga gisa bersatu karena sebuah alasan tetapi, mereka punya sisi yang saling melengkapi...