Maaf banget gais kalo aku telat updatee hehehe!!
Happy reading!!Upacara hari senin di SMA Pelita Kencana masih sering di lakukan setiap 2 minggu sekali kegiatan ini membuat murid-murid harus bangun pagi dari hari sebelumnya.
Semua murid berbaris di aula sesuai kelasnya dan upacaranya pun segera di mulai, Nelya dan teman-temannya berbaris di paling belakang karena sudah di atur seperti itu, mereka sangat beruntung dapet barisan seperti ini karena bisa mengambil kesempatan untuk duduk jika sudah benar-benar lelah dan enak nya lagi tidak terlihat dengan guru sungguh menyenangkan HAHA."Gila lama banget ya upacaranyaa kaki gua udh kaya mau patah nih," ucap Hurul kepada keempat temannya.
"Lebay lu,"jawab Rani dengan ketus sambil melirik Hurul di belakangnya.
"Nel lu pucet bnget," ujar Alya kepada nelya yang sekarang sudah kelihatan lemas.
"Lu sakit ya?ayo gua anter ke pmr aja," jawab Fidah kepada Nelya dan nelya hanya menggeleng geleng kan kepalanya menandakan ia tidak mau di antar ke PMR.
Setelah selang beberapa menit Nelya sudah benar-benar tidak kuat dan akhirnya, teman-teman Nelya menggandengnya ke PMR yang ada di belakang, badan Nelya panas dan sudah tidak berdaya lagi sehingga agak berat dan tiba-tiba ada tangan besar yang membantu membopongnya membawa Nelya ke UKS ya mungkin dari pada Nelya keburu pingsan jadi cowo itu cepat-cepat bertindak.
"Turunin guaa," ucap Nelya dengan memukul-mukul pundak cowo itu, sudah tidak asing lagi cowo yang sedang membopongnya cowo yang mengambil first kiss nya tanpa izin membuat Nelya kesal terhadapnya.
"Diem gua mau bawa lu UKS, kalo lu gamau diem gua cium sekalian," jawab Fadil dengan santai membuat pipi Nelya merah mendadak.
Nelya pun mendengus kesal, setelah sampai di UKS Fadil membaringkan Nelya ke atas tempat tidur dan langsung memberikan Nelya makanan.
"Nih makan," ujar Fadil sambil menyodorkan makanan tersebut kepada Nelya.
"Lu kasih racun ga?," jawab Nelya dengan ketus.
"Engga lah yakali, heh gua disini kenapa lu ngeliatnya ke depan bukan liat gua yang lagi ngomong," Jawab Fadil kepada Nelya yang dari tadi tidak melirik Fadil sama sekali.
"Biarin aja udh sana gua mau istirahat," ujar Nelya kepada Fadil entah kenapa sejak kejadia malam itu Nelya benar-benar merasakan yang aneh dengan hatinya.
"Nanti balik sekolah gua yang nganter inget gua ga nerima penolakan," jawab Fadil dengan tegas sambil mengusap pucuk kepalanya Nelya, Nelya yang melihat reaksi itu pun langsung cengo melihat tindakan Fadil.
****
Bel pulang sekolah telat berbunyi semua murid-murid langsung berhamburan ke luar mungkin ingin cepat-cepat pulang ke rumah, sebenarnya Nelya malas harus pulang di antar oleh Fadil ia pun berniat untuk pulang naik angkot diam-diam."Nel kenapa lu kaya mau maling mangga dah," ujar Alya sambil menepuk pundak Nelya hingga terkejut.
"Tau lu, lu takut ketauan siapa si," tanya Rani kepada Nelya yang dari tadi hanya memindik-mindik untuk menghindari cowo menyebalkan itu.
"Sssuttttt berisik gua tuh gamau balik bareng Fadil," jawab Nelya kepada keempat temannya.
"Buset udh kaya ngindarin tukang kredit tau ga sih lu," celpos Fida yang membuat semuanya tertawa di buatnya.
Di belakang ada seseorang bertubuh tinggi dan gagah menghampiri mereka, ya siapa lagi kalo bukan Fadil Ranutara haha,Nelya yang melihatnya langsung mengumpat di punggung keempat temannya ini.
'Mampus gua' batin Nelya, ia pun langsung bersembunyi di keempat temannya hingga cowo itu telah tiba di depannya.
"Lu liat Nelya ga?," tanya Fadil kepada keempat temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT CAPTAINS
Teen Fiction"Lu sama gua itu gaakan bisa bersatu kita cuman magnet yang kutub nya saling tolak menolak"ucap nelya sambil menikmati rintik hujan. "Lu harus tau air sama api itu ga gisa bersatu karena sebuah alasan tetapi, mereka punya sisi yang saling melengkapi...