18.Kecelakaan.

21 2 0
                                    


                      "nyatanya bersikap
                   Pura pura seakan akan
                       Tidak perduli itu
                           Sangat tidak
                                  Mudah."
                              -Batin Nelya

HAPPY READING!!

Di malam hari yang begitu hangat Nelya sedang duduk di dekat jendela kamarnya sedang memandangi langit yang begitu cantik, Nelya mendengarkan lagu yang berjudul perfect, lantunan lagunya sangat indah membuat Nelya terhanyut dalam suananya.

Nelya memikirkan Fadil cowo yang ia sayangi ternyata menjadikan ia sebagai taruhan, ia benar-benar kecewa, padahal selama ini Fadil sangat begitu perhatian namun perhatiannya palsu terhadapnya.

'Gua gaakan perduli lagi sama Fadil gua bakal lupain dia' gumamnya dalam hati sambil menghapus air matanya yang sejak tadi keluar.

Tak lama kemudian dering ponsel nya Nelya pun berbunyi dan terdapat panggilan masuk dari temannya Fadil "japri".

"Halo Nel, nel ini gua japri, Nel Fadil kecelakaan nel," ucap Japri dengan nada ngos-ngosannya.

"Haaa yang bener ka? Fadil kecelakaan,?" Jawab nya dengan nada panik.

"Ya nel, lu cepet kesini ya gua kirim alamatnya," ujar japri kepada Nelya.

'Ngapain juga harus perduli gua kan udah janji gaakan mau perduli lagi sama urusan Fadil.' batin Nelya.

"Sorry ka gua gabisa, udah dulu ya ka gua sibuk," ucap Nelya sambil mematikan sambungan telfonnya.

Nelya hanya mundar mandir sambil menggigit jari telunjuk nya, sebenernya Nelya sangat khawatir namun Nelya ingat dengan semua perlakuan Fadil terhadapnya, ponsel Nelya pun berdering kembali menandakan ada panggilan masuk dari "Rani".

"Halo Nel, nel ka Fadil kecelakaan nel," ucap Rani dengan nada terburu buru.

"Gua udah tau," jawab Nelya singkat.

"Terus lu lagi jalan buat ke rumah sakit? Atau lagi dimana Nel?," tanya Rani.

"Gua di rumah, gua sibuk gabisa jenguk," ucap Nelya.

"Nel lu gila yaa, ka Fadil Nel dia kecelakaan Nel, gua tau Nel lu masih ga terima di jadiin taruhan tapi Nel lu ga boleh kaya gitu, mana Nelya yang gua kenal lu gaakan setega itu sama orang Nel," ujar Rani panjang lebar.

"Sorry ran gua cape banget sibuk gua tutup dulu ya," jawab Nelya.

"Nel lu tau kenapa ka Fadil kecelakaan, ka andre bilang dia menuju rumah lu pas di jalan ujan, ka andre udah ingetin dia buat ga ujan-ujanan karena bahaya,tapi ka fadil malah kekeh buat ke rumah lu buat jelasin semuanya ke lu." ucap Rani.

Nelya masih gak menyangka dan masih terpaku di tempat, rasanya hati nya benar-benar sedang di tancap ribuan jarum, sakit sekali, air matanya pun tak sadar telah jatuh.

"Nel, lu denger gua kan?," tanya Rani kepada Nelya.

Nelya tidak menjawab pertanyaan Rani, ia langsung mematikan panggilannya dan bergegas mengambil tas serta kunci mobilnya.

Di kota malam yang dingin, Nelya menyetir mobil nya dengan secepatnya untuk menuju rumah sakit, air matanya terus berjatuhan, Nelya tidak tau jika semuanya terlambat dan tidak bisa bertemu lagi dengan Fadil cowo yang ia sayangi selama ini.

Setibanya di rumah sakit, Nelya langsung memakirkan mobilnya dan berlarian menuju ruangan pasien, disana sudah banyak teman-teman Fadil serta Rani yang sedang sangat gelisah.

PERFECT CAPTAINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang