Terkadang sesuatu
Yang telah terjadi akan berbeda
Di lain hari.-Fadil Ranutara
Happy reading!!!
Seperti biasa sekolah SMA Pelita Kencana sudah sangat ramai di penuhi oleh murid-murid yang sedang berbincang bincang, Fadil yang sedang berjalan melewati koridor mendengar ada seseorang yang memanggilanya dan membuat Fadil menolehnya.
"Fadil," ujar Nelya sambil menghampiri Fadil.
"Kenapa?," jawab singkat Fadil kepada Nelya.
"Gua cuman mau ngembaliin ini sapu tangan lu udh gua cuci ko," jawab Nelya sambil menyodorkan sapu tangannya kepada Fadil, Fadil pun mengambil nya tanpa berkata dan meninggalkan Nelya.
Nelya berjalan menuju kelasnya, ketika ia berjalan Nelya melihat Fadil sedang duduk di pinggir lapangan dengan perempuan yang sedang membawakannya minuman, Nelya pun berdecak sebal.
'Ngapain juga gua harus perduli' Batin Nelya.
Setelah Nelya sampai di kelas, ia melihat keempat temannya sedang berbincang membahas tugas yang di berikan guru kemarin.
"Hai gais," ujar Nelya kepada keempat temannya.
"Haii Nel, lu udh tugas?," tanya Alya kepada Nelya.
"Udh tapi dikit lagii," jawab Nelya.
"Wehh tau ga di kantin ada menu baru tauu,kita nanti coba ya," ucap Rani kepada keempat temannya.
"Ya dut nanti buset makanan mulu," jawab Fida kepada Rani.
"Tau nih dut," timbal Hurul kepada Rani.
Pelajaran pun sudah di mulai guru b.indonesia masuk ke dalam kelas dengan suara khas nya yang medok-medok jawa dan sedikit bawel membuat anak-anak pusing mendengarnya hahaha.
"Ran mak lu noh," ujar Fida kepada Rani.
"Enak aja lu, noh mamih nya Nelya," jawab Rani sambil menunjuk Nelya.
"Dih lu aja," ucap Nelya singkat tanpa mengublis lagi teman-temannya.
"Nel lu sakit?ko diem aja dri tadi, ada masalah?," Tanya Alya kepada Nelya yang sedikit agak murung.
"Hah engga," jawab Nelya dengan ragu sebenarnya, Nelya hanya bingung dengan Fadil yang hari ini berbeda dengannya.
Bel istirahat pun berbunyi, Nelya dan teman-temannya langsung menuju kantin untuk melahap menu baru.
"Ayooo makaannn," ucap Hurul dengan suara cemprengnya itu.
"Bacot anjir," jawab Fida dengan ketus.
Mereka berlima langsung memesan makanan dan mencari tempat duduk, kebetulan kursi samping kosong dan muat untuk berlima mereka langsung melahap nya dengan fokus tanpa bicara sama sekali di samping itu, Nelya memperhatikan Fadil yang benar-benar berbeda sikapnya dari biasanya yang setiap pagi selalu membuat Nelya kesal dibuatnya tetapi untuk beberapa hari ini Fadil benar-benar cuek.
"Lu kenapa sama Nelya?," tanya Japri kepada Fadil yang sedang mengaduk ngaduk makanannya.
"Engga," jawab Fadil dengan singkat sebenarnya, Fadil menjauhi Nelya agar tidak melukai hatinya karena Fadil merasa ada yang berbeda saat di dekat Nelya apa lagi ia mendekati Nelya karena taruhan dengan saudaranya ini.
"Kalo emang lu sayang kejar lah," ujar Japri.
****
Pulang sekolah telah tiba semua murid-murid sangat gembira, Nelya dan teman-temannya langsung keluar kelas menuju pagar sekolah untuk melihat jemputan mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT CAPTAINS
Novela Juvenil"Lu sama gua itu gaakan bisa bersatu kita cuman magnet yang kutub nya saling tolak menolak"ucap nelya sambil menikmati rintik hujan. "Lu harus tau air sama api itu ga gisa bersatu karena sebuah alasan tetapi, mereka punya sisi yang saling melengkapi...