16. Menghangatkan(?)

1.1K 75 7
                                    

⚠️Typo selalu ada⚠️
^Happy reading^

***

**

*


Aera pernah membaca sebuah artikel kalau berhubungan badan (Sex) dapat meningkatkan suhu tubuh manusia. Namun, Aera tak mungkin melakukannya dengan Taehyung. Itu adalah dosa besar karena mereka bukanlah Suami-Istri. Jadi, termasuk berzinah!

Akan tetapi Aera juga tidak tega dengan kondisi Taehyung. Ia tak mungkin membiarkan Kakak angkatnya mati karena hipotermia.

"Ya, Tuhan. Aku harus bagaimana?" lirih Aera.

Butuh waktuk sampai 15 menit untuk Aera membulatkan tekatnya. Ia sudah mengompres serta menyelimuti Taehyung sebanyak empat lapis, tak ada perubahan sama sekali.

"Ini jalan satu-satunya. Kuharap bisa berhasil," gumam Aera.

Ia membuka selimut Taehyung, melepaskan baju Taehyung. Oh, tentu saja Aera melakukan itu sambil menutup matanya. Setelah selesai ia menyelimuti Taehyung lagi. Kali ini hanya satu lapis.

"Bagaimana kalau tiba-tiba ia tersadar, dan malah 'menerkamku'?"

Aera melirik kembali kondisi Taehyung yang masih bergetar melawan rasa dingin. Wajahnya yang semakin pucat. Rasa iba menghinggapi hati nuraninya.

"Tak mungkin Oppa 'menerkamku' bahkan tubuhnya terlihat sangat lemah. Lagi pula kalau Taehyung Oppa melakukan yang aneh-aneh, aku bisa menggunakan jurus Taekwondo-ku," ujarnya meyakinkan diri sendiri.

Aera gantian melepaskan pakainya menyisakan pakaian dalam pula. Ia menaiki ranjang, dan masuk ke dalam selimut. "Ya, Tuhan. Semoga ini tidak termasuk dosa. Aku terpaksa melakukan ini untuk menyelamatkan nyawa Taehyung Oppa," cicitnya.

Andai listrik tidak mati, Aera bisa menggunakan penghangat ruangan. Andai juga ada signal, Aera pasti biaa menghubungi Dokter. Karena hujan badai yang membuat jaringan telekomunikasi dan jaringan listrik terputus. Sungguh Aera TERPAKSA harus melakukan itu supaya suhu tubuh Taehyung kembali normal.

"Eomma, dingin," Lagi-lagi Taehyung mengigau.

Aera mendekatkan dirinya pada Taehyung. "Astaga, dingin sekali," ujar Aera.

Sesansi dingin menyengat tubuh Aera kala kulit mereka saling bersentuhan. Aera bahkan menggigit bibir bawahnya menahan rasa dingin yang mulai diserapnya. Ia mengeratkan pelukannya pada Taehyung.

Hatinya mendesir, Tubuh mereka saling menempel tanpa ada balutan baju yang menghalangi. Pipinya bersemu merah ketika hembusan napas Taehyung menerpa cekungan lehernya. Jangan tanyakan detak jantung Aera! Yang sudah seperti suara drum bertalu-talu. Aera memejamkan matanya merasa malu kalau melihat kondisi dan posisi mereka.

Ingat! Aera hanya memeluk Taehyung, tidak lebih. Hanya saja tanpa pakaian yang melekat di tubuh mereka ( ͡ᵔ ͜ʖ ͡ᵔ ) .

****

Aera terbangun karena merasa silau dari cahaya lampu yang ada di kamar Taehyung. Ia membuka netranya perlahan. "Ah, listriknya sudah menyala ternyata." Ia melirik jam dinding di kamar Taehyung. "Astaga, aku tertidur dua jam," gerutunya.

Aera akan bangkit dari tidurnya, dan baru menyadari kalau ia masih memeluk Taehyung dalam posisi dan keadaan yang sama. "Bodoh! Aku lupa kalau ...." Ia segera menempelkan punggung tanganya ke dahi Taehyung. "Syukurlah, sudah lebih baik. Tak sedingin tadi. Aku hanya perlu mengompresnya supaya suhunya normal."

Nappeun Oppa (Kth NC 17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang