26. pulang

489 49 13
                                    

Happy Reading, Manteman-

🍂🍂🍂


Taehyung terus menyeret Aera. Tak perduli Aera yang meringis akibat tangannya terlalu kuat menarik lengan Aera. Otak Taehyung buntu. Di dalam benaknya terjadi perdebatan. Antara hati nurani dengan nafsu birahinya. Jangan lupakan kalau di bawah sana, ada 'pusaka' Taehyung yang sudah berdiri tegang(?).

Begitu tiba di lorong parkir yang sangat sepi, Taehyung segera melepaskan tangannya di lengan Aera. Ia berusaha mengurung Aera dalam kungkungannya. Jadi, ia memojokan Aera dengan dinding.

"Kau benar-benar sudah melewati batas, Ra!"

Dingin. Begitulah nada bicara Taehyung, mampu membuat bulu kuduk Aera meremang. Apalagi tatapan mata Taehyung begitu tajam, menambah aura menyeramkan. Di tempat itu juga cahaya kurang memadai, agak remang-remang.

"Ma-maaf, Oppa. A-Aera ha-hanya i-ingin Oppa pu-pulang," jawab Aera tergagap. Alasannya karena posisi mereka yang sangat intim.

Pemuda yang di hadapan Aera itu menyeringai setan. "Apa kau sengaja menggodaku?"

"TI-TIDAK, OPPA!"

Masih belum berhenti menyeringai. Tangan nakal Taehyung malah menarik dagu Aera. Lantaran sedari tadi Aera terus menunduk. "Kubertahu satu hal ...," Taehyung membawa jemari tangannya untuk mengelus wajah Aera, "kau sudah berhasil membuatku tergoda, Adik manis," bisiknya di telinga Aera menggunakan sura deepnya yang mengakibatkan Aera menegang dengan sempurna.

"Ma-maaf, Oppa. Aku tak bermaksud untuk--"

"Aku tak perduli kau sengaja atau tidak! Kau tetap harus bertanggung jawab!" potong Taehyung.

Dalam satu gerakan cepat, Taehyung berhasil mendaratkan bibirnya ke bibir pink milik Aera. Ia menahan kedua tangan Aera ke atas kepala Aera cukup menggunakan satu tangan saja. Sedangkan tangan satunya digunakan untuk mengekang tubuh Aera.

Bukan Taehyung namanya kalau tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Pemuda itu melakukan apapun yang sedari tadi ia tahan karena tak mungkin dilakukan di depan kedua Sahabatnya.

Aera terus memberontak, membuat Taehyung agak kesulitan memuaskan nafsunya. Tangan yang tadinya digunakan untuk menahan kedua tangan Aera, kini ia gunakan untuk semakin merapatkan tubuh mereka.

Pukulan demi pukulan Taehyung terima dari Aera, tapi ia tak berniat mengakhiri lumatannya. Justru membuatnya semakin bergairah menikmati bibir pink itu yang sudah lama tak dicicipinya.

"Aera, kenapa bibirmu selalu membuatku kecanduan?" Taehyung tak bisa mengelak kalau bibir Aera selalu mampu membuainya.

"Ja-jangan, Oppa. Kau membuatku takut lagi," pinta Aera. Ia berharap Taehyung akan melepaskannya. Hanya sampai di sini saja 'permainan' sang Kakak angkat.

Namun, sepertinya harapan tinggalah harapan. Karena setelah Taehyung berhenti sebentar, ia malah mendekatkan lagi tubuh mereka. Sehingga tak ada jarak yang memisahkan.

"Tenanglah, Sayang. Aku akan melakukan pelan-pelan. Kau hanya perlu menikmati apa yang kulakukan," rayu Taehyung.

"Oppa ...." Aera mengeluarkan tatapan memelas, berharap dengan begitu Taehyung akan merasa iba.

Sayangnya tindakan itu justru semakin memancing gairah Taehyung. "Aera, puaskan aku, Sayang."

Gelengan demi gelengan Aera berikan sebagai jawaban. Tentu saja memicu rasa geram Taehyung. "Kalau begitu, aku yang akan memuaskanmu," ucapnya.

Nappeun Oppa (Kth NC 17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang