8. Park Jimin

1K 78 2
                                    

⚠️Typo selalu ada⚠️

^Happy Reading^

.

.

.

Aera kembali ke rumah saat langit sudah gelap, ia menutup pintu rumah lalu melirik alrojinya.

'Tak terasa sudah pukul delapan malam. Oppa pasti sudah pulang,' pikirnya.

Aera pulang sekolah tadi langsung pergi ke perpustakaan Kota bersama Vernon, dan Hera untuk mengerjakan tugas tiga mata pelajaran. Pelajaran Sejarah, ia harus mencari nama-nama pahlawan serta indentitasnya.

Pelajaran Matematika, karena kepintarannya menemukan rumus baru ia mendapat PR mengerjakan 100 soal. Padahal, murid lain hanya mendapatkan 50 soal saja. Di saat seperti inilah menurutnya Kadang orang pintar justru dipersulit.

Sedangkan soal Sastra, ia harus membuat sebuah karangan bebas tentang keindah alam. Jujur, Aera paling lemah di materi ini makanya ia membutuhkan waktu lebih banyak untuk mengerjakan tugas tersebut.

Aera melihat jelas Taehyung tengah menonton Tv di ruang keluarga. Ia tidak memperdulikan, dan menyelonong saja. Namun, langkahnya terhenti karena Taehyung menahan lengannya.

"Aera-ya, bantu aku. Please," mohon Taehyung.

"Bantu apa, Oppa?" bingung Aera.

"Lakukan seperti yang ada di film itu," ujar Taehyung seraya menunjuk film yang tengah ia tonton.

Napas Aera seakan tercekat, ia menelan ludah dengan susah payah kala mengetahui film apa yang tengah Oppa angkatnya tonton. Pasangan yang sedang beradegan ranjang, itulah yang membuat Taehyung terangsang.

Glek!

Aera menelan ludahnya sendiri begitu melihat ekspresi tersiksa dari Oppanya yang tengah menahan hasrat. "Tolong Aera, bantu aku melepaskan ini. Aku sudah tak tahan," pinta Taehyung sambil berusaha menenangkan 'Miliknya' yang sudah menegang di bawah sana.

"O-Oppa, a-aku tidak bisa," jawab Aera dengan halus, ia tidak ingin menyinggung perasaan Taehyung.

"Aku akan mengajarimu, kau tinggal mengikuti saja arahanku."

Aera bingung harus bagaimana lagi caranya menolak kemauan Taehyung yang anti mainstream itu. "O-Oppa kumohon jangan a-aku ...." Aera berpikir keras solusi apa yang akan dia berikan untuk Oppanya. "Ba-bagaimana ka-kalau aku menghubungi Jungkook untuk me-membantumu," usul Aera.

Taehyung menatap kesal ke Aera. "Aku sedang membutuhkan lubang, bukan batangan. Kau pikir aku bisa memasuki Jungkook? Dasar Bodoh! Ayolah, aku janji hanya untuk kali ini saja."

"Mianhae O-Oppa, aku ti-tidak bisa." Aera melepaskan pegangan sang Kakak angkat. "Aku tidur dulu ya, Oppa? Annyeong!" Aera mengambil langkah seribu untuk kabur ke kamarnya. Setiba di kamar ia langsung menguncinya.

"Syukurlah aku bisa terbebas darinya, kalau tidak bisa-bisa keperawananku hilang. Kan tidak lucu kalau ada artikel dengan judul 'Seorang gadis kehilangan keperawanan karena ulah Kakak angkatnya'. Aigoo, jangan sampai itu terjadi." Aera bergidik ngeri membayangkan itu.

Namun otak liar Aera malah teringat kembali pada ekspresi Taehyung saat menahan hasratnya. "Sangat tampan dan ... seksi," tutur Aera. Ia langsung menggeleng-gelengkan kepalanya. Menepis pikiran kotor itu. "Sepertinya aku mulai kurang waras, sebaiknya aku mandi keramas untuk membersihkan pikiran liar ini."

Nappeun Oppa (Kth NC 17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang