10. Ditampar🦁

976 75 7
                                    

⚠️Typo selalu ada⚠️

^Happy Reading^

.

.

.

Aera mengikuti pelajaran tanpa semangat. Ia kurang fokus dengan materi yang disampaikan Guru Kang. Memang matanya melihat ke arah papan tulis, tapi pikirannya jauh melalang buana. Jungkook yang duduk di samping Aera malah tertidur pulas, seperti biasa ia tidak memperdulikan Guru yang sedang mengajar.

"Aera!"

" .... "

"Go Aera!"

" ...."

"Nona Go!"

" .... "

"YAK! GO AERA! APA KAU TIDAK MENDENGARKAN PENJELASANKU?" teriak Guru Kang, karena dari tadi Aera tidak menyahuti panggilannya.

Otomatis Aera jadi pusat perhatian teman-temannya. Guru Kang yang ada di depan kelas memijit pelipisnya. Aera pun tersadar dari lamunannya. "Ah, ya. Guru Kang, ada apa?"

"Apa yang kau pikirkan, hah? Kenapa kau tidak memperhatikan penjelasanku? Kau merasa sudah tidak butuh ilmu dariku? Begitu?" omel Guru kang.

"Bu-bukan seperti itu Guru Kang, sa-saya hanya kurang enak badan saja makanya kurang konsentrasi. Maafkan, saya," kilah Aera.

"Aku tidak perduli dengan alasanmu. Selama kau dalam pelajarannku, kau harus memperhatikan!" Guru yang umurnya memasuki kepala lima itu melipat tangannya di depan dada. "Sekarang coba jelaskan apa itu prinsip Ekonomi? Seperti yang tadi aku sudah jelaskan!" titahnya.

Aera merasa bersalah pada Guru Kang, itu pertama kalinya ia tidak memperhatikan Guru yang sedang mengajar. "Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu atau pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin."

Guru Kang manggut-manggut, mendengar jawaban Aera. "Jawabanmu memang benar, Nona Go. Namun, kuingatkan padamu! Walaupun kau pintar, jangan pernah kau mengabaikan Guru yang sedang mengajar! Kali ini aku maafkan, kalau lain waktu kau mengulangi lagi. Aku tidak akan segan-segan mengeluarkanmu dari kelasku!"

"Saya janji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Sekali lagi, maafkan saya." Aera menunduk sebagai bentuk permintaan maaf.

Guru Kang mengedarkan pandangan ke seluruh muridnya. "Itu juga berlaku untuk kalian semua! Jangan pernah melakukan kesalahan sama seperti yang tadi Aera lakukan! Kalian mengerti?"

"Mengerti, Pak!" sahut semua murid kelas 2A, kecuali Jungkook pastinya.

Aera melirik jengkel ke Jungkook. Bahkan pemuda bergigi kelinci itu bisa tidur dengan nyamannya di kelas tanpa ada satu orang pun yang berani mengusik. Sedangkan Aera? Baru melamun saja sudah dimarahi. Bukankah itu tidak adil?

Tidak lama kemudian bel istirahat berbunyi, suara bel itu seperti suara terompet kemenangan bagi murid kelas 2A. Mereka sudah bosan mendengankan Guru Kang memberi pengetahuan tentang pelajaran Ekonomi.

Begitu Guru pergi, murid pun berhamburan keluar kelas. Park Hera dan Vernon menghampiri Aera. "Aera-ya, ayo kita ke kantin," ajak Hera.

Aera nampak tak tertarik dengan ajakan Hera, beda dengan hari biasanya. Aera hari ini hanya butuh ketenangan saja. "Kalian ke kantin berdua saja. Aku sedang tidak enak badan, jadi aku akan tidur di kelas," jawab Aera.

Nappeun Oppa (Kth NC 17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang