"Makasih udah nganterin gue nis, lain kali gak usah nurutin Rizan." Ucap Gabriella ketika dia sudah sampai dikelas.
"It's oke. Gue juga seneng nganterin lo ko gab." Kata Denis sambil tersenyum.
Itulah Denis, selalu tersenyum. Senyum yang sangat membuatnya terpesona dulu.
"Oke, gue masuk."
"Oke."
Gabriella masuk kekelas nya kemudian melirik Monika di sebelahnya yang kelihatanya sedang sangat bahagia.
"Nik lo gak kesurupan kan?" Tanya Gabriella memastikan.
"Eh Ella. Apaan sih ya nggak lah. Gue lagi seneng bgt. Novel yang gue ajuin bakal terbit." Monika menceritakannya sangat antusias.
"Novel yang kita ngirim barengan?" Tanya Gabriella.
"Iya. Novel gue bakal di terbitin dan gue seneng bgt Ella, oh iya la. Novel lo gimana? Udah ada pemberitahuan belom?" Gabriella secara refleks melihat hanphone nya.
Dia membuka E-mail. Dan ternyata hasilnya nihil. Tidak ada pemberitahuan disana. Gabriella melirik Monika kemudia menggelengkan kepalanya.
Monika merasa bersalah setelah melihat raut sedih di wajah Gabriella. "Gue yakin nanti novel lo juga bakal di terbitin. Secara karya lo bagus la." Monika menyemangati.
Gabriella hanya tersenyum getir. "Gue emang udah biasa selalu di belakang lo nik."
Monika langsung memeluk Gabriella dengan erat. "Semangat Gabriella."
"Tumben lo manggil gue bener."
"Gue gak pernah bener di mata lo ya la." Monika di buat kesal lagi oleh Gabriella.
Satu yang harus Dia ingat Gabriella Rapuh dan dia harus selalu bersamanya.
***
Jam istirahat Gabriella dan Monika tidak kekantin. Mereka berdua duduk didepan kelas dengan Novel di tangan masing-masing.
Seorang pemuda berjalan didepan mereka berdua. Gabriella yakin itu adalah adik kelasnya. Tapi Gabriella suka memandang wajahnya. Wajahnya teduh sekali.
"Nik, Nik itu siapa sih." Tanya Gabriella sambil menunjuk lelaki yang sedang berjalan dengan santainya.
Monika menoleh agar mendapati orang yang di maksud oleh Gabriella.
"Oh itu namanya Rasya. Kelas sepuluh ipa satu. Adiknya Rizan." Jelas Monika.
"Hah! Serius lo? Kok beda. Ganteng banget nik!" Gabriella terpesona.
"Lo suka? Gue ada nih kontaknya kalo lo mau!"
"Kok lo bisa punya si nik?" Gabriella bingung. Pasalnya dia selalu bersama dengan Monika tapi baru kali ini dia tau Monika mempunyai kontak laki-laki tampan di SMA Garuda ini.
"Apa sih yang gue gak tau." Jawab Monika sambil menjulurkan lidahnya.
Gabriella langsung mengambil Hanphone Monika dan benar di sana ada kontak bernama Rasya. Gabriella langsung menyalin dua belas digit nomor tersebut. Setelah selesai Gabriella mengembalikan Hanphone milik Monika dan melenggang masuk kedalam kelas tanpa melirik Monika sedetikpun.
~♡~
Hai-hai aku harap kalian suka cerita aku. Maafkan aku baru belajar hehe.Jangan lupa vote dan komen😉
Happy Reading😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Gabriella
Подростковая литератураSelalu berada di nomor dua adalah sesuatu yang sangat menyebalkan. Gabriella gadis manis dengan segala keunikannya yang selalu mendapatkan nomor kedua dari orang-orang disekitarnya. Dari mulai pelajaran di sekolah, bahkan hingga dia bertemu dengan...