Hari ini adalah hari kedua setelah Gabriella menerima cinta Rizan dan juga hari ketiga setelah Rizan menyatakan cintanya.
Bel istirahat baru saja berbunyi. Monika dan Gabriella sedang sibuk membereskan memasukkan alat tulisnya kedalam tas.
"Kekantin?". Tanya Monika.
"Iya dong!".
"Yaudah ayo! Eh tunggu lo gak bareng Rizan nih?". Ledeknya.
Ya! Kemarin Monika kepo berat hingga dia di teror lewat ponselnya. Ponsel itu terus bergetar dan pengirimnya tetap sama yaitu Monika Rasutia.
Belum sempat membalas jawaban Monika. Ponsel Gabriella kembali bergetar.
RizanGanteng
Kekelas gue sekarang!Gabriella hanya bingung kenapa harus dirinya yang kekelas Rizan sih? Disini siapa yang lelaki? Ahsudahlah memikirkan Rizan kadang seaneh itu.
"Gue gak jadi kekatin sama lo deh nik, gue mau kekelas Rizan".
"Iyaiya yang baru jadian". Gabriella tidak menanggapi kata-kata menggoda Monika. Dia memilih bangkit kemudian berjalan menuju kelas Rizan.
Di perjalanan menuju kelas Rizan tak semulus yang dia fikirkan. Banyak sekali yang menatapnya horor.
"Jadi ini pacarnya Rizan".
"Cewek biasa kaya dia bisa ya jadi pacar Rizan".
"Cihh cantikan juga gue".
Begitulah yang telingan Gabriella tangkap. Semua cemoohan untuk dirinya selalu ada. Memangnya salah ketika dirinya menyukai Rizan? Salahkah jika dirinya bersanding dengan Rizan?.
Hingga dia sampai di depan kelas Rizan. Kelas cukup sepi tapi dia tetap enggan untuk masuk. Gugup menyelimuti sekarang.
"Eh tuan putri udah dateng. Masuk aja paduka ada di dalem tuh" Ucap Wibi sahabat dan juga teman sekelas Rizan.
"Makasih". Setelah itu dia masuk kedalam kelas dan duduk di depan Rizan yang sedang asik memainkan ponselnya.
"Zan ngapain nyuruh gue kesini? Gue laper nih".
"Eh pacar udah dateng. Gue udah beliin makanan tuh buat lo. Ambil aja ya". Ucap Rizan tanpa mengalihkan tatapan pada ponselnya.
"Terus gue di sini terus? Lo lagi ngapain sih zan". Gabriella bangkit hendak melihat apa yang sedang kekasihnya itu lakukan.
PUBG!!
Kurang ajar! Jadi dia disuruh dateng kekelas Rizan dengan banyak ocehan diluar dan hanya untuk menemaninya main PUBG?.
Tangannya terulur hendak mengambil ponsel Rizan tapi dengan lihainya Rizan menghindar.
"Sekali aja ya sayang".
Sudahlah! Lebih baik menyerah. Dipastikan sebentar lagi Rizan akan mengabsen nama hewan dikebun binatang.
"Anjing, babi, sial, bang--". Sebelum melanjutkan ucapan mengumpatnya lebih baik Gabriella menutup mulut Rizan dengan tangannya seperti ini.
"Gue kekelas zan!". Tidak direspon. Memang kurang ajar!.
Dia berjalan sedikit tergesah-gesah. Emosinya sudah berada di ubun-ubun dan sebentar lagi akan meledak.
Sesampainya dikelas dia melihat Monika sedang bersama Rasya. Tipikal tante-tante yang menyukai berondong. Upss! Bukankah dulu dirinya juga sempat menyukai Rasya. Oh tidak!!!.
Dia berjalan masuk dengan menghentak-hentakan kakinya. Monika yang melihatnya hanya menaikan alisnya bingung.
"Ketemu Rizan bikin lo bete?". Tanya Monika.
"Heh! Bilangin sama kakak lo. Kalo mau ngegame gausah bawa-bawa gue. Bosen tau nunggunya". Bukannya menjawab pertanyaan Monika. Gabriella justru berbicara kepada Rasya.
"Iya calon kakak ipar nanti gue bilangin". Jawab Rasya.
"Gue kekelas dulu ya! Kan ka Ella juga udah ada disini". Ucap Rasya pada Monika kemudian bergegas keluar kelas.
Gabriella hanya melongo mendengar nama panggilan Rasya untuknya. Memang kakak dan adik tidak ada bedanya! Sama-sama menyebalkan.
~♡~
Holla.... sedang dalam mood malas nulis nih😑
Okelah semoga kalian suka.
Jangan lupa vote dan komen supaya semangat😊
Happy Reading😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Gabriella
Teen FictionSelalu berada di nomor dua adalah sesuatu yang sangat menyebalkan. Gabriella gadis manis dengan segala keunikannya yang selalu mendapatkan nomor kedua dari orang-orang disekitarnya. Dari mulai pelajaran di sekolah, bahkan hingga dia bertemu dengan...